Love Sad Story ;gdragon

3.9K 253 26
                                    

ini request gak tau dari siapa, yg request udah hilang.

ga ngefeel, cm di cerita ini jidi jadi kang taksi🤣🤣





"Berapa kali dalam sehari kamu berpikir untuk bunuh diri?"

Jungkook menarik nafas perlahan ketika membaca tulisan tersebut di laptopnya. Ia baru saja mengisi pendaftaran untuk menjadi salah satu anggota Suicide Club.

Klub bunuh diri, untuk mereka yang membenci hidupnya dan menyesal pernah dilahirkan. Sebuah klub yang menjadi alasan dari kematian seratus dua puluh orang disebuah gudang lama tak terpakai karena terbakar. Mereka membakar diri mereka secara bersamaan.

Hal itu tentu membuatnya tertarik.

"Sekitar sebelas hingga dua belas kali dalam sehari,"

Jungkook benar-benar menyesal karena hidupnya.

Jungkook sendiri sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri, namun semuanya gagal.

Ketika ia ingin menyayat urat nadinya, ia malah langsung dibawa kerumah sakit oleh tetangganya. Ketika ia ingin terjun kesebuah jembatan, ia malah ditarik seorang remaja.

Jadilah sekarang ia berpikir untuk masuk kedalam klub bunuh diri ini.

"Selamat, kau diterima didalam klub. Silahkan datang pada hari yang akan diumumkan!"

Senyumannya mulai mengembang. Sangat tidak sabar menanti hari kematiannya yang akan diadakan tiga bulan lagi. Klub berencana melakukan percobaan bunuh diri dengan loncat dari atas gedung yang memiliki total 52 lantai secara bersamaan.

Seperti daging yang dijatuhkan dari atas.

Alasan ia menjadi seperti ini adalah Ji Changwook, mantan kekasihnya. Setahun yang lalu, Jungkook benar-benar mencintainya bahkan rela disentuh disetiap bagian. Sialnya, Jungkook tidak tau jika pria brengsek itu merekamnya.

Hingga empat bulan lalu, mereka berpisah. Video itu mulai tersebar di grup fakultasnya, mungkin juga tersebar entah di grup mana.

Ia malu.

Jungkook memilih mengundurkan diri dari universitasnya dan menutup diri dari luar. Hingga sebulan yang lalu, dirinya benar-benar merasa begitu terpukul.

Lantaran videonya disebarkan di media sosial.

Bahkan hingga ayah dan ibunya beserta seluruh keluarga besarnya tega mengusir Jungkook yang tidak tau apa-apa. Bukankah kematian akan menyelesaikan segalanya? Begitu pikirnya.

Terhitung sudah sebulan ia sama sekali belum menginjakkan kaki diluar, terlalu takut menampakkan dirinya. Namun ia harus keluar, persediaan makannya habis malam tadi.

"Jeon Jungkook, benar?"

Ia memesan layanan taxi tadi. Dengan supir bernama Kwon Jiyong, layanan antar untuk menuju sebuah supermarket yang cukup jauh, sedikit kearah pelosok Seoul. Hal itu berguna agar ia tidak bertemu dengan teman-teman dari universitasnya.

Butuh waktu dua jam untuk sampai.

"Kenapa jauh sekali supermarketnya?"

Jungkook bimbang ingin membalasnya. Ia tau, supir ini mengajaknya berbicara hanya agar suasana tidak canggung. Tapi ini pertama kalinya Jungkook berinteraksi setelah sebulan mendekam dirumah.

Lagipula pasti membosankan perjalanan dua jam tanpa bicara. Dan juga, aslinya Jungkook itu anak yang ceria dan aktif sebelum masalah ini menghancurkan dirinya perlahan.

Bottom Jungkook ShotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang