Jungkook tersenyum kecil kemudian berlari menuju seorang pria yang tengah bersandar dibawah pohon sambil memainkan ponselnya dengan serius, bermain game online pastinya."Hyung!"
Sontak pria tadi menolehkan kepalanya, lalu tersenyum begitu mendapati entitas manis dihadapannya. Sesegera mungkin ia menyimpan ponsel yang ia mainkan tadi. "Eh, bukannya hyung sedang main pabji?"
Daniel, sosok pria yang kini berada didepan Jungkook tersenyum pelan. "Iya, tapi udah mati kok. Ayo, kita ke kedai es krim?"
Jungkook menganggukkan kepalanya lucu kemudian menyambut uluran tangan Daniel untuk saling menggenggam. Diam-diam Jungkook tersenyum malu, padahal ini ditempat umum.
Memang lokasi kedai es krim tidak terlalu jauh dari kampus Jungkook, jadi mereka tiba setelah sepuluh menit berjalan santai.
Hoguk's Creams adalah kedai es krim yang selalu ramai. Lokasi strategis dan inovasi rasa jadi hal utama yang mendukung suksesnya kedai ini.
Jungkook kini tengah duduk dimeja, menatap bahu lebar Daniel yang tengah memesan es krim untuk mereka berdua. Seketika pipi Jungkook memerah.
"Hei, kenapa?"
Sontak Jungkook terkejut ketika mendapati sebuah telapak tangan besar mengusak halus surai madunya. Dan yang didapatinya adalah wajah tampan Danielnya.
Jungkook menggelengkan kepalanya pelan.
"Kamu jangan lucu-lucu dong, gemes ini akunya"ujar Daniel sambil mencubit pelan kedua pipi gembul milik si kecil Jeon.
Sementara yang menjadi korban hanya biss pasrah, ia malah senang jika Daniel begini dengannya. Manis sekali.
Aksi mencubit pipi Jungkook akhirnya berakhir ketika seorang pelayan mengantarkan dua mangkuk es krim milik keduanya. Daniel hanya tersenyum menatap Jungkook yang tengah mengelus pelan kedua pipinya yang habis dicubiti.
"Gimana tes kamu tadi?"
Jungkook kemudian malah mencebikkan bibirnya lucu. "Payah, hyung. Aku tidak mau ingat lagi"balas Jungkook seadanya.
Daniel terkekeh pelan. "Kemarin kan udah belajar, hyung temenenin terus bawain makan juga. Kok masih payah?"
"Yakan aku ngerjainnya gak sama hyung, gak sambil makan juga"
Jawaban Jungkook kembali menjadi alasan Daniel mencubit pelan kedua pipi gembulnya dan lagi-lagi Jungkook hanya bisa pasrah walaupun hatinya tengah meletup bahagia.
Baginya, Daniel adalah poros semestanya.
"Jung, kemarin aku udah coba fitting baju pengantinnya"
Jungkook tersenyum hangat, Daniel pasti akan sangat-sangat tampan dihari bahagianya. Yah, walaupun setiap hari Daniel itu tampan baginya.
Jungkook juga jadi tidak sabar, membayangkan Daniel dengan jas pernikahannya berdiri di altar dengan senyuman manis dan tubuh gagahnya.
Tidak lama lagi, Daniel akan menjadi seorang suami. Kepala bagi sebuah rumah tangga yang akan ia bangun. Lagi-lagi Jungkook tersenyum membayangkan Daniel ketika sudah menikah nanti.
"Kapan akan melihat gedung dan lainnya?"
Daniel mengernyitkan dahinya berfikir. "Mungkin besok,"jawabnya singkat.
Jungkook mengangguk-anggukkan kepalanya setuju. Lagipula besok ia tidak ada jadwal kuliah.
"Undangannya kapan disebar?"
Daniel mencebikkan bibirnya. "Habiskan es krimnya dulu dan jangan berantakan makannya,"ujarnya sambil membersihkan sisa es krim yang menempel disudut bibir Jungkook.
Sementara Jungkook hanya terpaku.
Hari-hari berlalu berganti seperti biasa, hingga akhirnya. Hari inilah hari upacara pernikahan.
Jungkook menatap dirinya dipantulan cermin dengan gugup, kemudian menatap Bambam yang berada disampingnya.
"Hei, kenapa?"
Jungkook menggelengkan kepalanya lemas kemudian meremas pelan jari jemari tangannya. Berkali-kali Bambam mendengar sahabat baiknya menghela nafas.
Daniel tampan sekali hari ini.
Jungkook tersenyum tipis.
Tak lama, pintu gedung terbuka. Diikuti dengan Daniel yang tersenyum, bahkan seluruh tamu undangan juga tersenyum. Menatap cantiknya calon mempelai hari ini.
Daniel tersenyum hangat, melihat calon istrinya yang begitu cantik hari ini tengah berjalan diiringi calon ayah mertuanya menuju altar.
Daniel mengulurkan tangannya, menyambut calon istri untuk menghadap pendeta. Pendeta yang akan mengiringinya mengucapkan janji pernikahan dengan calon istrinya, Kim Jihyo.
"Bam, ternyata nyaman sama milik orang lain gak enak ya?" ucap Jungkook sambil menghela nafasnnya pelan, menatap kedua pasangan didepan yang kini tengah berciuman.
the END.
plis jangan bilang ini plot twist, dari judul juga emang judulnya friendzone walaupun dibaca dari belakang wkwk.
a.n aku pernah post kalimat terakhir di conversation aku tp gaada yg respon gais, suckyd:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bottom Jungkook Shots
Fanfictionall x Jungkook request silahkan komentar di chapter [open request] Highest Rank #1 in freefire (08/21-09/22)