CHAPTER 6

11 2 0
                                    


Kelas berjalan seperti biasanya,pagi ini akan sangat menguras otak. Pak yano memasuki kelas untuk memulai jam pelajaran pertama"silahkan kalian buka bukunya halaman 59". Dengan malas semua murid mulai membuka buku mereka masing-masing termasuk Zarfan dan Hendrik.

"Haduh pagi-pagi udah disuguhin kayak beginian" celetuk Hendrik sambil menghela napasnya.

"Ngeluh mulu hidup lo Hen."

"Bukannya ngeluh Fan,tapi ini sangat menguras otak"

"Giliran soal cewek aja lo cepet tuh otak." Sangat leleh dengan temannya yang satu ini jika urusan perempuan seterkuras apapun otaknya akan ia lakukan.

"Oh yajelas itu mah,gausah dita--"

"Zarfan!Hendrik!saya perhatikan dari tadi kalian berisik sekali,kalau tidak mau mengikuti pelajaran saya kalian bisa keluar sekarang!"Sontak seluruh murid menatap ke arah belakang ketika tiba-tiba pak yono berteriak sambil menunjuk kerah pintu.

"Si Hendrik nih pak ngomong mulu saya juga kesel dengernya."jawab Zarfan sambil mengembangkan bibirnya ke atas.

"Eh anjir kok lo nuduh gue, lu juga kan tadi ngomong." Tak terima dirinya dituduh Hendrik membela dirinya sendiri dan sialnya dirinya pula yang terkena hukumannya.

"Hendrik kamu bisa keluar sekarang!!".

"Yah pak kok saya dikeluarin sih pak, ini nih pak bocah satu juga berisik masa saya doang pak yang disuruh keluar,bapak sungguh jahad." Kalimat terakhir yang diucapkan hendrik membuat seisi kelas merasa jijik melihat ekspresi mukanya.

"Saya bilang kamu keluar sekarang!" Tatapan pak yano membuat nyali Hendrik menjadi ciut ditambah lagi dengan tatapan seluruh temannya yang seakan akan sedang menertawai dirinya dan parahnya lagi teman sebangkunya hanya cekikikan melihat nasib dirinya, "Punya temen gini amat yalord"sambil menghela napasnya dalam Hendrik melangkahkan kaki keluar kelas "awas aja lo fan gue bales nanti."

****

Jam sudah menunjukan waktunya untuk mengisi perut yang kosong serta merelaxkan otak yang amburadul.

Semua murid lantas menuju kantin adapun sebagian yang masih ada di kelas entah itu karena membawa bekal atau pun malas untuk menggerakkan kakinya menuju kantin termasuk Sasya.

"Sya lo mau nitip sesuatu gak?" Tanya Dira yang hendak menuju kantin.

"Engga deh ra gue lagi gamau makan apa-apa." Entah mengapa dirinya sedang malas untuk makan meskipun hanya makanan ringan.

"Yaudah deh gue ke kantin dulu ya baek baek lo disini."

"Lo kira gue bocah apa ra ish"

"Haha enggak gue bercanda sya,yaudah bye sya"

"Iyaaa" Setelah Dira keluar dari kelasnya Sasya mengeluarkan hp yang ada disakunya untuk menghilangkan jenuh.

Tiba-tiba ada notif yang masuk ia pun membuka notif yang berasal dari akun linenya tersebut.

*Zarfanernando add you*

"Lah dari mana coba dia dapet id line gue, perasaan gue gak pernah kasih tau ke dia. Yaudah lah gue add balik aja gak ada salahnya ini kan." Setelah memencet tombol add back Sasya beralih mebuka akun Instagramnya,tetapi lagi lagi ia mendapat notif dari akun line ny.

Zarfanernando
lo kenapa gak mau makan?

Sasyalamanda
Kok lo tau gue belum makan?

Zarfanernando
Jawab aja sih, gausah banyak tanya.

Sasyalamanda
Galak banget si lo kayak ibu ibu kosan,gue lagi gamau makan aja.kenapa si emang?

Read

"Ih dasar aneh, mana di read doang lagi emang dikira dia siapa coba ayah gue bukan bunda gue juga bukan tiba tiba ngatur kayak gi--"

Belum selesai sasya menggerutu tiba tiba ada yang menaruh sekotak susu dan roti diatas mejanya
"Gerutu mulu lo gak aus ngomong mulu nih makan,gausah sok sok an gak makan pingsan baru tau rasa lo"

Sasya pun melirik orang yang duduk didepannya,dengan kesal ia pun menjawab "ish apaan si lo ngatur ngatur gue, aneh. Oiya btw lo dapet line gue darimana?"Jika sudah didepan mata seperti ini mana bisa ia menolak makanan gratis lumayan kan.

Yang ditanya pun dengan santainya menjawab "dari temen lo lah dari mana lagi coba"

"Ish dira emang deh bener bener.Yaudah lo ngapain disini sana pergi" dengan mulut yang penuh roti bukan maksudnya untuk mengusir hanya saja ia tidak suka jika makan diperhatikan oleh seseorang seperti apa yang Zarfan lakukan sekarang.

"Bukannya bilang makasih apa kek udah gue bawain makanan malah ngusir"

"Bukannya maksud gua buat ngusir lo, gaenak aja makan diliatin kayak gitu." Sasya melirik ke arah Zarfan yang tiba tiba menatap nya tanpa berkedip

"Hei kok lo ngeliatin gue gitu sih,kenapa ada yang aneh?" Sasya melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Zarfan.

"Eh engga siapa coba yang ngeliatin lo gr banget" Malu itu yang dirasakan Zarfan saat ini dirinya berasa seperti maling yang tertangkap basah ketahuan mencuri

"Oiya jangan lupa nanti pulang lo bareng gue gaada penolakan."ketika hendak beranjak keluar kelas tiba tiba langkahnya terhenti karena ucapan Sasya

"Okee" apa ia tidak salah dengar tadi pagi jelas-jelas sasya seperti ingin menolak ajakannya jika saja ia tidak memaksa perempuan itu tetapi jawaban yang baru saja terlontarkan dari bibir mungilnya malah sebaliknya memang benar kata pepatah cewek gak bisa ditebak.

****







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOU.AND.ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang