Bab 6

8K 316 4
                                    

Peringatan: (Unsur kekerasan dan kata-kata kasar)

Di dalam kamar, Diandra dan Raymond bertengkar.

"Aku sudah bilang dari tadi kalau aku dengan dia tidak ada hubungan apa-apa! Tolong mengerti!" bentak Ray lalu pergi mandi dengan membanting pintu cukup keras.

"Jika kamu berselingkuh dengan wanita itu, maka aku akan cari perhitungan dengan dia!" ancam Diandra dari luar kamar mandi.

Pintu kamar mandi kembali dibuka dengan keras, Ray kembali membentak Diandra akibat ancamannya itu yang akan memberi perhitungan dengan Sahyina.

"Kamu bilang apa tadi?! Beri perhitungan ke dia? Jangan gila, aku sama dia cuma temenan!" urat leher Raymond keluar karena suaranya yang begitu keras hingga terdengar ke seluruh ruangan di villa yang cukup luas itu.

"Kalau kamu tidak ada hubungan apa-apa dengan dia, kenapa dia bilang kalau kamu pasti tahu segalanya?!" memukul Raymond.

"Cukup! Kita baru saja menikah, hubungan kita menjadi hancur karena kamu tidak pernah percaya sama  aku!"

"Oh jadi kamu menyalahkan aku?! Harusnya kamu yang menjadi penyebab hancurnya rumah tangga kita karena kamu seorang lelaki pengecut yang pembohong!"

Plak!!!

Sebuah tamparan mendarat keras di pipi  mulus Diandra, membuat wanita itu diam seketika sambil menyentuh pipinya yang ditampar hingga memerah.

Plak!!!

Kini Raymond yang ditampar oleh Diandra.

"Dasar berengsek! Kamu berani kasar sama aku?! Kamu tunggu apa yang akan terjadi sama wanita itu!" Diandra beranjak keluar kamar dan membanting pintu.

Eva yang mendengar keributan dari dalam segera masuk ke kamarnya dimana putrinya tengah menangis.

"Sayang? Kamu kenapa? Ada apa dengan Raymond?" ucapnya ikut duduk di pinggir ranjang, membelai kepala putrinya itu.

"Raymond selingkuh! Dan pria bangsat itu berani menampar aku!" seketika Eva naik pitam ketika menantunya itu berani menyakiti putri satu-satunya.

"Kurang ajar!" Eva bangkit dari duduknya dan menggedor pintu kamar dimana Raymond sedang berada di dalam.

"Raymond! Buka pintunya!" panggil Eva dengan nada yang sangat tinggi mencoba membuka pintu secara paksa.

Mona yang mendengar teriakan Eva kemudian ikut mendobrak pintu kamar yang tidak kunjung dibuka.

"Ray, keluar! Jangan jadi lelaki yang pengecut!" teriak Mona dibuat malu oleh sikap putra semata wayangnya.

Esok paginya, saat fajar menjelang, seperti biasanya Hadi beserta kawan-kawannya baru saja pulang dari menangkap ikan di tengah laut. Sudah jadi kebiasaan rutin setelah sholat subuh, Ina menyusul Pamannya untuk mengambil ikan hasil tangkapan dan menjualnya di pasar.

Tapi pagi itu akan berbeda, bukan kedamaian yang tercipta tetapi malah keributan yang akan terjadi karena ulah Diandra yang nekad menemui Sahyina untuk meminta informasi yang sebenarnya. Ketika Sahyina baru saja ingin pergi ke pasar, Diandra berhasil menemukan wanita yang menjadi orang ketiga di dalam hubungan rumah tangganya.

"Sahyina!" panggil Diandra dengan langkah cepat.

"Diandra?" Sahyina heran kenapa reaksi Diandra  seperti itu.

Plak!!!

Diandra menampar Sahyina dengan sekuat tenaga, Sahyina kaget buka main ketika pipinya ditampar dengan keras oleh Istri dari mantan Suaminya.

"Diandra?! Apa yang kamu lakukan?!" Sahyina merasakan pipinya lebam.

"Jangan pura-pura tidak tahu! Kamu dengan Raymond ada hubungan gelap kan alias selingkuh?!" terangnya dipenuhi emosi.

Sahyina diam sejenak, mengatur nafas untuk menjawab pertanyaan dari Diandra tanpa emosi.

"Jadi Suami kamu itu tidak menceritakan yang sebenarnya tentang hubungan aku dengan dia?" jawaban Sahyina membuat Diandra kembali naik pitam.

"Bajingan! Jadi benar kalau kamu selingkuh dengan Raymond, dasar wanita perebut Suami orang!"

Plak!!! Tamparan yang kedua kali dilakukan oleh Diandra.

"Cukup!" bentak Sahyina.

"Kamu yang menjadi wanita perebut Suami orang!" ucap Sahyina dengan menunjuk ke arah Diandra. Membuat wanita itu terkejut.

"Kamu sangat bodoh! Sangat bodoh sekali sampai tidak bisa mengungkap rahasia bahwa aku adalah mantan Istri dari Raymond!" lanjut Sahyina.

"Kamu mantan Istri dari Raymond?! Tidak mungkin, kamu pasti bohong kan?!" Diandra tidak percaya dengan pengakuan Sahyina.

"Kalau kamu tidak percaya, temui aku dengan Raymond, agar aku bisa menjelaskan semuanya secara jelas dan membuatmu percaya!" pinta Sahyina.

Di villa, Raymond yang akhirnya keluar kamar menuju meja makan dan langsung dimarahi oleh Eva.

"Ray! Semalam kamu apakan anak saya?!" bentak Eva dengan tatapan tajam.

"Ini masih pagi! Jangan ribut dulu lah!" ucapnya kemudian duduk.

"Kamu sebagai Suami tidak berguna! Kamu menampar Diandra semalam kan karena kamu tidak mau jujur kalau kamu itu selingkuh!" Eva sangat emosi dengan menantunya itu. Mona yang mendengar kalau Raymond selingkuh dengan wanita lain ikut memarahi anaknya tersebut.

"Kamu selingkuh?! Kamu baru saja menikah?!" tanya heran Mona. Kini Raymond yang tengah duduk sedang dikerumuni oleh dua Ibu-Ibu yang sedang marah.

"Raymond!" panggil Diandra dari luar, Raymond semakin emosi ketika rencana liburan yang harusnya damai menjadi kacau seperti ini. Raymond segera bangkit dari duduk dan menemui Diandra dengan langkah cepat dan wajahnya yang memerah karena emosi.

"Kamu bisa tidak kalau memanggil jangan teriak-teriak?!" bentak Raymond sebelum menyadari kalau Sahyina sekarang berada di hadapannya.

"Aku tidak peduli! Lihat siapa yang aku ajak kesini, semuanya jelas sudah kalau kamu telah menikah dengan dia sebelum kamu menikahi aku!" pernyataan tersebut kembali membuat Eva kaget.

Bersambung...

Seorang Wanita yang Dicemooh(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang