(4) Hate

13 2 1
                                    

•🍒•


Ga kerasa udah pagi,Hyeri yang kemarin semalaman menangis pun kaget.

Kenapa cepet banget udah pagi? -ucap Hyeri dalam hati.

Hyeri mengangkat badannya dan memposisikan badannya duduk. Ia masih teringat dengan perkataan pamannya semalam. Apakah benar itu kenyataannya?.

Hyeri juga teringat,saat dia berteriak pada pamannya. Ia merasa bersalah karena sudah membentak pamannya sendiri,padahal pamannya sangat baik padanya.

Kini Hyeri bangun dari tempat tidurnya,ia menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Sebelum ia ingin mandi,ia merapihkan kasur tempat ia tidur. Sungguh anak yang rajin ya:).

Setelah selesai mandi,ia turun dari kamarnya. Ia berniat menemui pamannya untuk meminta maaf. Ia mencari pamannya di kamar. Tapi ia tidak menemukan pamannya. Dan akhirnya ia bertanya pada pembantu pamannya.

"permisi bi,liat paman Kyujong ga?,"

"ooh,tuan tadi pergi ketaman belakang dek,"

"oh oke,makasih banyak ya bi,"

Hyeri menuju taman,dan memang benar. Pamannya berada disana,pamannya sedang duduk sambil menatap langit. Hyeri merasa malu pada paman dan dirinya sendiri,ia merasa seperti keponakan yang tidak tau diri.

Ia sudah membentak orang yang sangat menyayangi dia. Sungguh Hyeri merasa seperti orang bodoh.

Hyeri mendatangi pamannya,Kyujong yang melihat Hyeri datang pun langsung diam.

Kyujong juga merasa bersalah pada hyeri,karena sudah memberi tahu dia disaat yang salah. Seharusnya Kyujong memberi tahu Hyeri pada saat Hyeri remaja atau dewasa. Tapi,Kyujong memberi tahu Hyeri pada saat Hyeri masih berusia 7 tahun.

Hyeri yang menatap raut wajah Kyujong pun makin merasa bersalah. Kenapa raut wajah paman,saat melihat ku langsung terdiam. Ucap Hyeri dalam hati

Hyeri duduk disebelah pamannya. Pamannya pun tersenyum pada Hyeri. Hyeri membalas senyuman itu.

"paman,maafkan aku karena aku sudah membentak mu tadi malam,"

Kyujong yang mendengar perkataan Hyeri pun tersenyum. Tak disangka,Hyeri malah yang meminta maaf duluan kepadanya.

"paman ga marah kok sama kmu,paman ngerti gimana perasaan kamu,seharusnya paman yang minta maaf sama kamu. Karena udah bikin kamu marah," ucap Kyujong sambil mengelus kepala Hyeri.

"gaa paman,emang seharusnya Hyeri duluan yang minta maaf. Hyeri salah,Hyeri pantes dimarahin balik sama paman,"

Kyujong tersenyum senang, Kyujong merasa senang memiliki keponakan baik seperti Hyeri.

"hahaha,gapapa kok Hyeri. Masalah yang kemarin lupain aja. Paman udah maafin kamu sebelum kamu minta maaf kok,"

"sekarang mending kita sarapan yuk,kamu pasti lapar kan hyeri?,"

Hyeri mengangguk senang. Ia segera memegang erat tangan pamannya,dan mereka berdua pun masuk kedalam rumah untuk sarapan.

• • •

"Hyeriii bangunnnn!,"

Ahh suara itu terdengar lagi. Suara siapa lagi kalau bukan suara bawel dari pamannya..

"Iya iyaa niii Hyeri udahh bangun kokk,"

Suara Hyeri membalas pamannya. Hyeri kini langsung bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi.

sekarang Hyeri sudah rapih sambil memakai tas sekolahnya. Hyeri memang belakangan ini lebih sering tinggal bersama pamannya. Dibanding ayahnya sendiri. Bahkan,keperluan sekolah Hyeri juga kebanyakan diurusin sama pamannya. Hyeri sekolah juga tanpa diberi tahu kwangsoo terlebih dahulu. Semua perlengkapan Hyeri dibiayai oleh Kyujong.

Alasan ia tidak mau tinggal bersama ayahnya,yaitu karena ada Park eunyoung. Park Eunyong juga sekarang sering kerumah Hyeri. Hyeri merasa muak. Ingin rasanya ia mengusir eunyoung dari rumahnya. Tapi ia tak bisa. Jadi daripada Hyeri harus melihat eunyoung,lebih baik Hyeri saja yang Pergi.

"Hyerii sekarang kamu berangkat yaa. Kamu dianter sama sopir paman aja,"

"okee,"

"oiya,nanti abis pulang sekolah,jangan kemana-mana ya,dirumah aja,"

"okee paman,"

"oiya satu lagi,kamu belajar yang bener yaa,jangan jadi anak bodoh. Paman gamau punya keponakan yang bodoh,"

"okeee pamannnkuuu,"
Suara Hyeri kesal

"hahahah,yaudah sana berangkat,ntr kesiangan,"

Hyeri mengangguk,dan langsung menuju mobil.

• • •

Hyeri sekarang berusia setara dengan anak kelas 3 SD. Hyeri bersekolah disalah satu sekolah dasar terbaik di seoul.

Kringg...kringg....

Bel tanda masuk berbunyi. Hyeri berlari menuju kelasnya. Tapi seketika Hyeri berhenti. Pandangannya menatap lurus pada dua orang yang berada di depannya.

Dua orang itu adalah Park eunyoung dan anaknya,yaitu park jinwoo. Park jinwoo sebenarnya dulu adalah sahabat Hyeri. Tapi semenjak kejadian ibunya meninggal dan ayahnya dekat dengan ibu park jinwoo. Hyeri pun membenci park jinwoo.

Tapi hyeri iri melihat jinwoo yang diantar kesekolah oleh ibunya. Hyeri juga menginginkan itu. Apalagi sekarang tahun ajaran baru. Biasanya ditahun ini siswa siswi diantar kesekolah bersama orang tuanya.

Tapi berbeda dengan Hyeri. Hyeri hanya diantar oleh sopir pamannya..

"belajar yang benar yaa,ibu sayang kamu. Cup,"
Ucap eunyong sambil mencium pucuk kepala anknya.

"iyaa bu,jinwoo pasti belajar yang bener,"

Hyeri langsung berlari melewati eunyoung dan jinwoo. Kelas Hyeri masih berjarak tiga kelas lagi. Hyeri berada di kelas 3B. Sedangkan jinwoo sudah kelas 4. Dan dia berada di kelas 4A.

Hyeri tak mau menatap lebih lama lagi pemandangan antara eunyoung dan jinwoo itu. Hyeri benci. Hyeri benci pada pemandangan itu. Kenapa seolah-olah hidup hyeri tak adil?kenapa kebahagiaan dia cuma sebentar?dan,apakah hyeri benar-benar sudah tak bisa merasakan kasih sayang seorang ibu?.

Bruk!.

"aww," ucap Hyeri sambil mengelus kepala mungilnya itu.

"maaf,"

Hyeri mendongak keatas,dan ia melihat seorang anak laki-laki. Anak laki-laki itu adalah orang yang ditabrak Hyeri.

"ehh,maaf aku yg seharusnya minta maaf karena udah nabrak kamu,"

"iya gapapa,"

Anak laki-laki itu langsung berjalan menuju ke kelas Hyeri.

Ett dah,tuh muka apa kertas. Kok datar bgt. Ucap hyeri dalam hati.
Ucapan hyeri benar,karena anak yang tadi ditabrak hyeri memasang muka datar. Tidak ada ekspresi terkejut,ataupun merasa bersalah. Aneh..







Hehehe,maapin yak kalo misalnya ceritanya tambah ngawur. Makanya jan lupa comment,kasih saran ke aku Bgsnya begimana:). Abis comment,wajib vote ya!:")

Everything Is WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang