Part 3 : Jangan jadi benalu!

29 9 4
                                    

Kenapa sih orang yg ak sayangi selalu pergi!? Bulan kemarin ibuku yg kau panggil skrg nenekku juga kau ambil? kenapa tidak ak saja sekalian?
Tapii ini semua sudah takdir nya dan aku tidak boleh menyalahkan sang pencipta yakin lh siapa saja pasti akan meninggal.

Disudut sebelah kiri aku berdiam diri sambil menangis
"Ya Allah kenapa engkau ambil semua org yg sangat aku cintai?? Aku belum sempat untk membahagiakan mreka kenapa engkau memanggilnya begitu cepat?? " dalam hatiku aku berteriak aku menangis dalam diam tanpa ada suara sedikit pun dan percayalah itu sangat sakit.

Tiga hari aku masih di Palembang tepatny di kediaman nenek ku. Hari-hari kujalani seperti biasa nya dan esok adlah hari dimana aku pulang dan bersekolah.
Jangan bertanya kemana ibu tiriku aku malas membahasny dan entah mengapa hati kecil ini masih blm bisa menerima kehadiran beliau walaupun dia baik kpd ku tapi tetap saja aku masih menganggapny seperti org lain yg dekat tidak lebih.

Aku suka sikap beliau tapi aku tidak suka dengan para keluarga besarny seolah" mreka tidak menganggapku ada, mreka hanya melihatku bila teringat, mereka hanya menyapaku bila bosan dan aku... Merasa seperti benalu yg hanya menumpang hidup saja. Jika kau tinggal bersama org lain setidakny lakukan lh hal yg bisa membantu sekecil apapun itu yg penting kau sudah berusaha walaupun tidak bernilai dimata mereka. Aku akan membuktikan bahwa ulat yg menjijikkan sekalipun bisa berubah menjadi kupu-kupu yg sngt indah.

***
Hari ini aku sekolah berjumpa dengan teman" dan jgn ditanya lagi tugas menumpuk menunggu untk aku kerjakan. Karna di sklh tdk boleh bwk hp jadiny ak tidak bisa mengabari i-bu ku ya hari ini aku ada kerja kelompok di sklh dan palingan pulang nya sore.

"Cila ibu kamu enggak marah kan kalau kamu pulangny sore? " kata temenku

"Ngak tahu deh mungkin saja dia tidak peduli" kata ku dengan raut kecewa dan hampir menangis

Dan ya benar saja dia sama sekali tidak mempedulikan aku, pukul 17.30 aku pulang dan dimana dia hanya bertanya "darimana?" hanya itu saja dia tidak memarahi ku atau pun bertanya panjang lebar. Aku memang aneh dimana anak remaja kebanykan tidak suka dgn org tua yg cerewet tpi lain halny dgn ku aku ingin jika aku salah aku dimarahi, jika aku pulangnya sore aku kena oceh, aku sangat sangaat rindu degn ocehan ibu yg membangun semangat ku tapi itu semua hanyalh harapan yg tkan pernah terjadi.

Dia sama sekali tidak memarahiku seolah" dia acuh tak acuh terhadapku dan apakah aku ini hanya benalu disini?? Kalimat itu terus yg ada di kepalaku.Mungkin dia sayang tapi rasa syg yg dia berikan sangat berbeda dari ibu ku dulu.

Aku kadangan iri kepda teman"ku yg masih bisa bercanda bersama ibuny yg masih bisa melihat senyum dibibirny, yg masih bisa mendengar suaranya, yg masih bisa dimarahinya, masih bisa tertawa bersama dikala menonton acara komedi ditelevisi, yg masih bisa merasakan masakan lezat buatanny dan yg masih bisa melakukan apapun secara bersamaan. Andai doraemon ada aku ingin waktu ini diulang kembali dan aku ingin banyak" menghabiskan waktu luangku bersama ibuku.

Sekarang aku hanya bisa mengirimkan doa untuk ibuku disana.

***
"Cila bangun kamu sekolah kn hari ini"

"Ehmm kak kepala cila pusing"

"Kamu demam? " sambil memegang keningku
"Ya Allah dek badan kamu panas banget kita kedokter yuk" sambung nya sambil membujuk

"Eng-" belum sempat selesai bicara ibu ku langsung bertanya

"Kamu demam cila?"

"I-ya bu"

"Yaudah nanti kamu sama kak putri kedokter" katanya mempersingkat tanpa bertanya kenapa lagi

"Tapi sebelum kedokter tolong sapu bawah dulu ya soalny udh kotor" suruh ibuku dengan nada pelan

"Bu cila lagi sakit biar nanti putri aja yg nyapu!" balas kk ku

"Oh yaudah bagus kalo begitu, ibu minta maaf ya cila terus setelah kedokter jgn lupa obatnya diminum ya" ujarnya lagi lalu pergi meninggalkan kamar kami

Kesini makin kesini sifat ibuku sudah mulai keluar dan aku harus bisa menyikapinya dengan sabar aku juga sadar bahwa kami tinggal disini jangan menjadi benalu yg hanya bisa menumpang hidup saja setidaknya bersih" rumah sudah cukup sama seperti yg diperintahkan tadi.

Hari ini aku izin bersekolah dikarenakan sakit tapi tetap saja walaupun aku sakit aku masih bisa mengeluarkan air mata entah jikalau kamar ini bisa berbicara mungkin dia bosan melihat ku yg terus menerus menangis dan entah sudah berapa air mata ini mengalir.

Aku menangis bukan tanpa alasan, kk perempuanku pergi bekerja dan kk lelaki ku pergi sekolah. Dan tinggal aku disini bersama ibuku dan adik nya, aku masih sakit tapi tidak ada yg menggompres ku, tidak ada yg kekamarku hanya untuk sekedar  mengecek. Untung saja sarapan tdi sudah dibelikan kak putri kalau blm mungkin sampai siang ini ak blm makan.

Aku menunggu kak putri pulang dan kami akan segera kedokter. Sebelum kak putri pulang ibuku mengajak ku makan siang soalny dia sudah masak dan kenapa aku tidak mau makan soalnya dia memasak makanan yg pedas" dan tau sendiri ak tidak bisa mkn yg pedas". Makanya ak bilang perut ku sakit dan tidak mau makan dulu.

Dimana kebanyakan ibu dia akan segera melakukan seribu cara agar anaknya makan apalagi sedang sakit tapi nyata nya dia hanya bilang "yaudah kalau ngak sakit perut lagi nanti makan ya" hanya itu tapi ak tidak mau hanya sekedar itu.

Itu keliatan jelas bahwa aku memang tidak dipedulikan dan diperhatikan.

A Lonely Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang