Part 5 : Menyedihkan

23 7 2
                                    

Teng teng teng ~bunyi lonceng pulang sklh

"Oke sekian pelajaran hari ini semoga bermanfaat" kata salah satu guruku

"Siap beri salam" kata ketua kelas penuh lancang

"Assalamualaikum warohmatullah hiwabarokatuh" sambung kami serempak

Beliau pun meninggalkan kelas dan satu persatu teman"ku berlalu lalang menuju pintu keluar kelas. Kami baru saja selesai membuat prakarya hasil buatan tangan kami sendiri, kami membuat rak kecil dari sebuah kardus bekas dan punyaku biasa" saja tak heran aku kan memang tidak mempunyai bakat yg khusus. Untung" aku bisa masuk sepuluh besar itu sudah sangat luar biasa.

Aku berjalan keluar kelas dan disusul teman ku sekar sambil berjalan kearah depan dia mengajak ngobrol

"Cila kamu naik mobil langganan ya? "

"Hm ya"

"Enak gak cil"

Sambil tersenyum aku berkata

"Ya semuanya ramah dan baik"

Begitu lh diriku aku tidak bisa membicarakan masalah ku kpd org lain bukanny tidak percaya namun aku hanya takut bila aku cerita, mereka tidak benar" peduli namun hanya penasaran saja.

Tak terasa kami sudah di depan pintu gerbang dan sekar melambaikan tangannya pertanda klo kami berpisah.
Aku berjalan sambil membawa rak kecil tadi dan.. Aku takut untuk melangkahkan kakiku masuk ke dalam mobil yg penuh dgn hewan buas tsb, namun ap boleh buat mau tak mau aku harus mau.

Aku memilih kursi depan untuk menghindari mreka yg siap menerkam ku dgn kata" baru saja masuk kedalam mobil mereka sudah berbisik" aku hanya membuang napas hanya bisa diam dan sabar.

Enak ya jdi org terkenal punya banyak teman tanpa harus mengemis". Mereka tertawa dan bercerita tanpa menghiraukan keberadaan ku sudah ku katakan ak disini hanya dianggap patung yg hidup.

Ketika oom sopir sudah manduduki kursi pengemudi nya dan mesin dinyalakn mreka sontak tertawa gembira akhirnya pulang ke rmh dan aku.. Hanya bisa bersorak dalam hati.
Sepanjang perjalanan mereka terus saja mengobrol entah itu ngibahin guru, berbicara tentang artis, saling cerita tentang film baru dan salah satu rutinitasnya yakni menyindirku dgn halus.

"Eh yg dpn diem terus nih gimana dong sariwan tuh mulut atau mulutnya bau"

"Hahaahhah" sudah biasa aku menjadi bahan lelucon bgi mreka biarin saja toh membuat org bahagia itu mendapat pahala

"Eh angel berisik bangt sih kamu ini" celetuk mereka buat mancing alasan

"Alah bacot biarin kan kita diciptakan mulut untuk berbicara syg kan klo diem mulu ekhmm"

Telinga ku sudah mulai panas mendengar itu semua rasa nya ingin ku tampar mulut mreka satu per satu tpi aku hanya bisa diam. Seekor kelinci terlalu takut untuk mendekati segerombolan serigala yg buas itu. Aku hanya bisa tersenyum. Jangan ditanya dgn sang sopir dia hanya fokus ke jalan tanpa menghiraukan kami. Mungkin saja dlm hati nya si oom sopir juga menertawaiku.

Mobil berwarna putih ini berhenti dislah satu agen toko beras, kami sudah tak heran lagi kenapa mobil ini berhenti disini karena selain menjemput dan mengantar anak sklh oom sopir ini juga punya toko kecil"an di dpn rmh nya. Dia ke sini untuk mengambil pesanan berasnya.

Setelah dia mengambil 3 karung besar dan itu cukup besar dia menaruh nya di depan kenapa? karna aku disini yg paling kalem jika dia menaruh karung beras ny di belakang takutnya nanti bakal di mainin sama mereka. Dia pun menyuruh ku untuk menitipkan prakarya ku di belakang karna dia kasihan kepd ku yg tmpt duduknya jdi sempit tetapi aku menolak aku bilang klo aku tidak apa".

Namun salah seorang dri mreka pura" pduli dan berkata

"Assyla nggak papa sini prakarya nya biar kmi yg pegang" sambil cengigisan dan temen satunya lgi mengedipkan mata itu kode entah maksd ny apa

Mreka memang tolol masa kode"an didpn org bersangkutan, mreka pikir aku nggak lihat hah terlalu pintar buat dikatakan jenius.

Aku hanya mengangguk dan menyerahkan hasil prakaryaku tadi, seolah" tk menampilkan kecurigaan aku tersenyum sopan.

Mobil pun berjalan kembali, cukup jauh untuk sampai kerumah masing" namun disini hanya rumahku yg agak dekat dan sebentar lagi aku sampai dirumah.

"Eh gaes rak ini bagus juga ya"

"Iya assyla kamu bikin sendiri" puji salah satu dri mreka

"Hmm iya" sambil membalik badan dan ketika selesai berbicara langsung ke posisi semula

"Ehh coba aku tarik ya lacinya" karna dia menarik nya dgn kuat alhasil penarik lacinya lepas

"Ya lepas maaf ya" tanpa rasa bersalah dia masih mencoba untuk menghancurkan bagian yg lain

"Angel sini gue mau liat" salah satu dri mereka yg duduk di belakang sekali

"Nih jgn sampe rusak" dia bilang seprti itu namun dia sendiri yg melakukannya

Dia melempar prakarya ku ke arah belakang dan ditangkap salah seorang dri mreka.

"Eh kayanya seru nih klo kita main lempar-lemparan" tanpa basa basi org yg menangkap prakaryaku tadi mengoper ke temannya dgn cara di lempar dan ketika sudah ditangkap nya lagi" dilempar ke arah lain layaknya mereka seperti bermain bola voli. 

Aku yang melihatnya langsung memutarkan badan ku kearah belakang

"Jangan dilempar nanti rusak" ketika aku berbicara seperti itu mereka terdiam dan alhasil rak kecil ku rusak banyak bagian" yg lepas dari lemnya

"Ah nggak seru banget sih jdi org nih ambil"

Aku mengambilnya dan dalam hati aku ingin marah apa yg sudah aku buatkan dgn susah payah dirusak dgn begitu mudah nya oleh mreka. Tanpa meminta maaf mreka hanya tersenyum puas dan mreka lanjut mengobrol

Tak ada dari satupun mreka yg mengasihani aku bahkan mreka saat ini seperti muka tembok datar" sja tanpa ada rasa berslah sedikit pun. Aku kembali ke posisi semula dan aku meremas bagian rak kecilku ujung sisi kiri dan kanan tanda aku kesal.

Beberapa menit kemudian mobil ini telah berhenti didepan rumah cokelat  ya ini di dpn rmh ku aku turun dan enggan untuk menoleh lgi ke arah mreka walaupun aku sempat melihat mreka tertawa mengejek melihat prakarya ku yg dirusak oleh mreka.

Mobil telah melaju meninggalkan pekarangan rmhku dan aku lekas berlari memasuki rumah ku menaiki tangga dgn cepat dan langsung membuka kamar melempar prakarya ku, membuang tasku, dan menjatuhkan diriku diatas kasur menagis sejadi"nya

Kenapa kenapa kenapa aku bgitu lemah??
Kenapa aku tidak bisa melawan mereka?
Kenapa aku tidak bisa memarahi mreka kenaapa?
Dalam hati aku merutuki diriku sendiri kecewa dgn sikapku yg begitu pendiam bahkan saat ditindas sekalipun

Aku masih menangis menangis sejadi"nya bru kli ini aku menangis mengeluarkan suara entah sudah berapa kali aku menangis, sudah berapa byk air mata yg keluar aku tak tahan lagi rasanya aku ingin menghilang walau sebentar saja.

Kenapa hari"ku selalu dipenuhi dgn tangisan kenapa aku jarang sekali tertawa kenapa? Bahkan org yg berbuat dosa sekalipun bisa bahagia why? Apakah tuhan itu adil?

Sempat aku berpikir seperti itu rasanya aku dilahirkan hanya untuk sengsara. Bagaimana bisa aku membuktikan ke mereka bahwa ak bisa sukses pasal prakarya rusak saja aku sudah menangis, aku memang lemah tak berguna untuk apa aku dilahirkan jika aku hidup hanya untuk hiburan bgi mreka.

*Next? *

Jgn lupa tekan bintangnya ya and comment don't forget okey👌
💜💜💜💜

A Lonely Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang