Memulai kembali semua dari awal, bukanlah suatu hal yang mudah. Meski terkadang sangat gampang di ucapkan.
***
Setelah Jungkook membersihkan diri, ia segera memakai setelan baju yang disertai dengan jas hitamnya. Jungkook termasuk orang yang sensitif terhadap wangi-wangian, meskipun parfum yang Jungkook gunakan terkesan beraroma manis, tapi menurutnya parfum yang ia pakai memiliki wangi segar yang khas.Setelah bersiap-siap untuk pergi ke kantor, Jungkook turun untuk sarapan. Tanpa ia sadari, bahwa sudah ada seseorang yang lebih dulu menyantap makanannya di atas meja.
"Hey, sejak kapan kau datang? Dan kapan aku mengijinkanmu masuk kedalam rumahku?" Tanya Jungkook dengan nada sedikit heran.
"Aku sudah sejak tadi menunggumu, tapi karena kau mandi cukup lama. Dan berhubung perutku sudah lapar, jadi aku sarapan duluan hehehe." Jawab namja tersebut sambil terkekeh.
Jungkook pun sedikit menggeser bangku ke arah belakang, setelah itu ia duduk berhadapan dengan namja tersebut. Dan mulai mengambil sedikit nasi beserta lauk pauk nya.
"Dasar kau ini, tidak berubah sejak dulu. Yasudah makanlah sepuasmu, lagipula mubasir, jika makanannya tidak dihabiskan. " Titah Jungkook sambil menyuapkan satu sendok nasi kedalam mulutnya."Baiklah akan aku habiskan, asalkan kau jangan marah jika sudah tidak ada nasi yang tersisa di meja makan ini." Jawab Jimin dengan santainya.
Jimin adalah sepupu sekaligus sahabat yang terbilang sangat dekat dengan Jungkook, jadi tidak heran jika Jimin keluar masuk rumah Jungkook sesuka hatinya. Jimin juga mengetahui segala hal yang bersangkutan dengan laki-laki yang bermarga Jeon itu.
***
Aku heran pada Jungkook, yang rela mengorbankan impiannya untuk menjadi penyanyi serta idol terkenal, padahal jika aku lihat Jungkook memiliki bakat yang hebat."Jungkook." Panggilku
"Nee." Jawabnya.
"Apa boleh aku bertanya, suatu hal padamu?" Tanyaku padanya.
"Tentu saja boleh Hyung, memangnya kau ingin bertanya tentang apa?" Jawabnya.
"Kenapa kau lebih memilih menjadi seorang CEO perusahaan, bukannya impianmu menjadi penyanyi dan idol terkenal?" Tanyaku.
Aku melihat kearah jungkook yang sedikit melamun setelah mendengar pertanyaanku, tidak lama setelah itu aku lihat Jungkook membuang sedikit nafas kasarnya. "Hyung, apa semua impian akan terwujud sebagaimana mestinya? Jika sekarang aku menjadi CEO, mungkin ini sudah takdirku". Jawabnya dengan senyuman yang banyak memiliki arti dan makna.
"Sudahlah, mungkin kau belum ingin menceritakannya padaku. Tapi ingat JK jika kau butuh teman untuk berbagi suka dukamu aku akan selalu ada untukmu, jadi jangan kau simpan sendiri masalahmu karena itu hanya akan menyakiti dirimu sendiri, kau mengerti?" Jawabku.
"Nee Hyung, aku mengerti." jawabnya.
***
Setelah beberapa menit dalam perjalanan, akhirnya mereka sampai di perusahaan milik keluarga Jeon, sudah menjadi kebiasaan Jimin selalu mampir ke perusahaan milik keluarga Jeon hanya untuk sekedar minum kopi gratis, perusahaan yang kini sudah sah menjadi milik seorang Jeon Jungkook. Jungkook mengubah nama perusahaan yang asalnya bernama So Hyun group, So Hyun group di ambil dari nama Ayah Jungkook sendiri, karena perusahaan sudah menjadi hak Jungkook maka ia mengubahnya menjadi JK GROUP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't leave me
Fanfiction"STORY"!!! Kisah dimana seorang laki-laki yang merindukan seseorang di masalalunya dan berharap orang tersebut bisa kembali lagi padanya. Jeon Jungkook dia kini tengah bingung dengan pilihannya sendiri, apakah dia harus menuruti kata hatinya? atau...