Terimakasih atas waktumu, walaupun hanya sebentar kebersamaan yang bisa aku rasakan. Tapi itu membuatku bahagia.
***
"Nayeon kau mau pergi kemana nak?" Tanya nyonya Jeon."Aku ingin menyusul Jungkook oppa bi, aku sangat mengkhawatirkannya." Jawabnya.
"Tidak usah sayang, kalo Jungkook sudah bilang dia tidak ingin di ganggu berarti dia memang benar ingin menenangkan pikirannya." Ucap Hana.
"Tapi aku lihat bahwa dia sama sekali tidak peduli denganku bi, buktinya waktu pertama kali aku datang ke korea dia tidak mau mengantar ku untuk kerumah bibi." Ucap Nayeon memposisikan dirinya untuk duduk di samping Hana.
Hana hanya bisa menghela nafas, entah apa yang harus ia jawab karena memang faktanya, Jungkook tidak ingin di jodohkan.
"Kau tidak boleh berpikiran seperti itu, aku yakin dia sangat peduli padamu." Ucap Hana berusaha menenangkannya.
"Kau sendiri tahu bi, kenapa aku bersikeras dengan perjodohan ini bukan? Aku hanya ingin merasakan bagaimana bahagia dicintai oleh orang yang kita harapkan." Ucapnya lirih.
Hana memeluk tubuhnya dengan penuh kasih sayang, ia tahu betul apa alasan suaminya menjodohkan putranya, dengan gadis yang berada dalam pelukannya saat ini.
"Semoga harapanmu dapat terkabul nak, tetap semangat untuk kedepannya aku yakin kau pasti kuat." Ucapnya memberi semangat.
"Aku akan berusaha semampuku bi, tolong selalu dukung aku." Ucap Nayeon.
"Pasti sayang. Tunggu dulu apa kau sudah meminum obatmu heumm?" Tanya Hana.
Nayeon menggeleng dengan cepat, ia sampai melupakan waktu untuk meminum obatnya, karena terlalu fokus memikirkan Jungkook.
"Aku sama sekali tidak ingat kalo aku harus meminum obat, karena memikirkan Jungkook oppa." Jawabnya.
"Aisshhh kau ini, jangan melupakan untuk meminum obatmu, jika kau Sampai kenapa-kenapa orang tuamu akan memarahi kami eohh. Cepat minumlah obatmu dan beristirahatlah." Titah Hana.
Mengangguk paham Nayeon bergegas menuju kamarnya untuk meminum obatnya, ia merasa menyesal tidak meminum obatnya dengan teratur, akibatnya kondisi tubuhnya semakin melemah.
***
"Mau pergi kemana heumm." Ucap Jungkook."A-apa yang k-kau lakukan Jungkook, lepaskan aku." Ucap Eunha panik.
"Bukankah tadi aku bilang padamu, kalo aku ingin berbicara serius denganmu, lalu kenapa kau pergi begitu saja." Jawab Jungkook menatap dalam manik bulat milik Jung Eunha.
"Aku lupa, tapi tolong lepaskan aku dulu baru kau bisa bicara padaku." Pinta Eunha dengan wajah memelas.
"Aisshhh jangan tunjukkan wajah seperti itu, baiklah duduklah dan tatap mataku arasseo-yo." Ucap Jungkook.
Mengangguk paham Eunha segera mengambil posisi duduk, "jadi apa yang ingin kau bicara padaku huh." Ucap Eunha.
"Kembalilah kepadaku." Ucap Jungkook menatap manik bulat di depannya.
***
"YAKK!! Jimin Hyung apa yang kau lakukan." Ucap Tae tidak terima."Waeyo? Aku hanya memegangnya." Jawab Jimin.
"Kau mengotorinya lagi, dasar bantet huh." Ucap Tae ketus.
"Hey tanganku ini higenis, kau pikir tanganku ini penuh bakteri." Jawab Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't leave me
Fanfiction"STORY"!!! Kisah dimana seorang laki-laki yang merindukan seseorang di masalalunya dan berharap orang tersebut bisa kembali lagi padanya. Jeon Jungkook dia kini tengah bingung dengan pilihannya sendiri, apakah dia harus menuruti kata hatinya? atau...