Perlahan...

25 5 0
                                    

Sinar meredup malam membisu,
Tawa yang ada dulu kini tak berwarna.

Tertelan gelap, beradu dengan tangis.
Air mata kah yang menenggelamkannya?
Pedulikah dia pada yang hilang?

Pedih.
Bukan tersakiti oleh hati,
Tetapi oleh ekspektasi.

Lelah mencoba tak tahu kenapa,
Kini rasa yang tersisa harus apa?
Kenal dari canda, kini hampa tanpa kata.

Masih ada tapi tak terlihat,
Masih berasa tapi hambar,
Masih bertahan tapi tahu
bahwa akan berakhir,
tapi tidak akan ada yang mau mengakhiri.

Hanya tinggal menunggu hari,
Hingga yang sudah siap berlari
lebih dahulu pergi.

Atau tetap di sini dalam hening ini,
Atau tetap di sini dan perlahan hilang...
Tiga puluh delapan hari dan sudah akan hilang?

Maukah kau kembali?

Écriture ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang