"ibu biarkan Dirga yg memasak ikan ya" pinta Dirga dengan memaksa
"Jangan, nanti kamu terkena minyak makan"..
"Ibu kumohon" Siti tidak tega melihat anak ya yg inggin belajar memasak apa lagi dengan keadaan wajah yg menggemaskan
"Hanya sekali, kamu ibu izinkan memasak"
"Baik buk"
Dirga bersemangat untuk mulai memasak dan ia memasukan ikan kedalam penggorengan dan saat Dirga inggin memasuki ikan kedua ya tiba tiba saja tangan Dirga terkena minyak makan yg amat panas dan membuat yg mengeluarkan air mata
"IBUUU" teriak dirga
"Sudah ibu katakan kamu masih saja keras kepala"
"Hiksss,,,ibu ibu,,, sakit sakit hiksss,,hiksss ibu sakit sakit" Dirga terus merengek seperti anak bayi yg meminta susu"Ayo kita obatin dan telepon papa mu"
"Hikss,,,hikss tangan Dirga terluka ibu,,, sakit Bu sakit""Iya sayang kita telepon papa dulu" Dirga terus menangis dan mengembus embus luka di tangan ya
Hermawan P.O.V
"Tuttttt tuttt tuuttt tuutt
"Ada apa siti"
"Mawan tangan anak mu terluka terkena minyak panas"
"Mengapa kau membiarkan ya siti apa dia menangis"..
"Sedikit menangis"
"Baiklah alihkan telepon ke video aku inggin melihat putra ku"
Siti mengalihkan panggilan ya ke video dan Hermawan melihat putra y sedang kesakitan dengan sekali kali menipu nipu tangan ya dan seseorang masuk keruangan Hermawan dengan penampilan yg rapih ia melihat Hermawan sedang Videocall dengan seorang pria yg cantik
"Ehmmm"
Hermawan mengalihkan pandang ya kebelakang dan mendapatkan bos ya siapa lagi jika bukan Guntur
"Tuuan maaf aku akan menyiapkan semua dokumen ya".
"Tidak perlu terburu buru karena jadwal meeting masih lama, dan itu siap pria yg sedang kesakitan"
"Lihat tuan dia putra ku, saat ini dia sedang kesakitan akibat terlalu menginginkan memasak bersama ibu ya"
"Kau sudah membawa ya kerumah sakit"
"Baru saja aku inggin mengabari istri ku"
"Segera putra mu sedang kesakitan" perintah Guntur dan ia meninggal kan Hermawan di ruang ya
Dengan gagah yg Guntur berjalan ke ruanganya dan di kagumi oleh setiap karyawan wanita ia tidak memperdulikan pandangan mereka ia mengacuhkan ya karena ia tidak menyukai wanita seperti itu
Guntur adalah seorang CEO ternama dan memilik banyak cabang ia di hormati setiap orang Guntur selalu berkerja berpresonal tidak ada berkas yg tersisi yg di buat ya
"Papa sudah lah menelpon Guntur, dan menanyakan kapan Guntur menikah"
"Kamu putra ku satu satu ya aku hanya menginginkan kebahagiaan putra ku saja menikahlah dengan orang yg tepat Guntur"
"Baiklah papa aku akan menikah secepat ya"
"Itu baru putra sulung ku"
"Sudah dulu pa putra mu inggin berkerja"
"Bersemangat lah atas perkejaan mu"
"Huhhhh aku tidak inggin menikah secepat ya pa aku hanya memilih jodoh yg tepat untuk ku" omong Guntur sendiri dan ia mengingat ada seorang pria cantik terlintas di pikiran ya iya itu putra Hermawan
"Mengapa aku memikirkan ya" batin Guntur
Dirga P.O.V
"Ibu Dira tidak mau di suntik sama suster itu sakit ibu di suntik"
"Dirga mau sembuh gak"
"Mau ibu tapi Dirga tidak mau di suntik" Dirga memohon dan mengeluarkan expersi menggemaskan
"Kamu selalu membuat ibu tidak tega menyuruh suster menyuntik mu baiklah kamu akan meminum obat ya dan tidak di suntik"
"Terima kasih ibu, aku menyayangi ibu dan papa
...
...
Ok readres sampai sini dulu ya ..
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FATHER'S BOSS MY HUSBAND
Novela Juvenil"Menikah dengan ku dan kujadikan kau permasuri istana ku-" bisik guntur kepada dirga