Vote sebelum baca!
-------------------------------------------
Hey, bodoh.
Selamat untuk kita berdua, kita hebat!
Aku minta maaf karena aku harus pergi meninggalkanmu tanpa pamit. Aku rasa aku butuh istirahat.
Aku berandai-andai...
Jika malam itu aku ada untukmu,
Jika malam itu aku pergi ke kamarmu,
Jika malam itu aku mendengarkanmu,
Kau mungkin tidak harus berselancar di dunia maya dan bertemu orang asing itu.
Tapi, siapa yang bisa melawan takdir?
Kau dan dia dipertemukan dengan cara seperti itu.
Bahkan, dengan keberadaanku pun tidak ada pengaruhnya sama sekali.
Mungkin, yang kau butuhkan memang dia, bukan aku.
Aku minta maaf jika aku hadir di hubungan yang tidak seharusnya.
Aku mencintaimu, sangat.
Tapi, aku juga punya perasaan, Seulgi.
Sekarang aku merasa sangat hancur hingga aku tidak ingin melihatmu lagi, aku tidak ingin mendengar suaramu, bahkan tidak ingin mendengar namamu.
Berbahagialah atas apa yang kau pilih.
Semoga itu menjadi pilihan terbaik.
Aku akan belajar banyak dari rasa sakit yang kau berikan kepadaku.
Aku akan belajar lagi betapa sulitnya cinta jika dipaksakan, dan sulitnya menjaga cinta.
Hubungan kita selesai sampai di sini.
Terima kasih atas semua kenangan, dan sedikit ruang di hatimu yang kau sisakan untukku.
Wendy.
**
"Wendy? Tidak, Seungwan... Hey, Sehun, dia benar-benar marah... " ujar Seulgi sambil menutup surat yang dititipkan Seungwan ke Sehun. Seulgi tidak bisa menangis lagi. Dia seperti tidak percaya semua ini terjadi begitu cepat.
"Orang gila! Dia itu bukan sekedar marah, tapi dia sangat kecewa sampai dia beli tiket pesawat dan bahkan membawa seluruh barang-barangnya. Aku sendiri tidak tahu ke mana dia pergi!" Sehun membentak Seulgi, "kau ini brengsek! Kau tega menyakiti hati Seungwan? Dia itu benar-benar tulus, Seulgi! Kau bajingan!"
"Stop, Sehun! Aku sangat lelah! Aku sangat lelah memikirkan semuanya! Kau tidak lihat aku sekarang? Tubuhku sangat lemas, rasanya ingin mati saja ya Tuhan!!"
"Mati saja kau sana! Aku tidak tega melihat kondisi Seungwan saat dia memberikan surat ini kepadaku! Kau tahu matanya sangat bengkak?! Dia menangisimu tanpa henti tapi kau justru menangisi orang lain dan mengacuhkan dia. Aku ingin sekali menghajarmu!" Sehun terlihat berbeda dari biasanya. Raut wajahnya penuh dengan kemarahan dan rasa muak.
"Lakukan saja! Lakukan sekarang!" Seulgi berteriak di depan wajah Sehun.
PLAK!
Sehun menamparnya.
"Aku tidak akan memandang kau pria atau wanita. Mungkin aku tidak ada hubungannya dengan semua ini, aku hanya tempat curhat bagi kalian. Tapi aku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Seungwan. Maaf Seulgi, aku harus menamparmu agar kau sadar."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Private Stranger
FanfictionKisah seorang gadis yang memiliki banyak masalah namun tidak memiliki teman berkeluh kesah, sampai akhirnya dia mencari teman melalui forum di internet dan bertemu satu sama lain tanpa menunjukkan wajah masing-masing.