BAB 3

43 4 2
                                    

Chaeryeon kembali menyandar kan kepalanya ke cermin kereta. Semakin lama, dirinya seakan sedang dibuai mimpi hanya seketika.

"Bolehkah aku kekal di dalam mimpi yang indah ini?" Soalan yang hanya bermain-main di dalam fikiran chaeryeon yang separa sedar itu.

"Hongggggggg!!!!!"

"Ommaaaaa!!!!"

🚍🚗
💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥

'Boommmmm!!!!'

'Wooosshh!!"

💧🌊

'Tepelum'

Chearyeon membuka matanya.

Dia seakan-akan tidak bisa bernafas dan tidak bisa berdiri di atas tanah lagi.

Yang hanya dapat dirasakan adalah, dia terus tenggelam ke dalam air..

Dia tidak bisa mengampungkan dirinya.. seakan-akan dirinya ditarik oleh sesuatu yang sangat kuat ke dalam air.

Dalam dan dalam.

Chaeryeon tidak bisa melihat ke belakang atau melepaskan dirinya.

Tenaga nya amat lemah.

Dia hanya bisa melihat ke atas, melihat kebakaran..🔥🔥🔥🔥

Kereta ibunya terbakar akibat kemalangan tersebut.

Dia tidak bisa naik ke atas jambatan itu lagi🌁 ataupun di atas permukaan tanah bumi, yang hanya dia bisa dengar suara bisikan sesuatu.

" ikut aku! "

Chaeryeon tidak bisa berbuat apa-apa.. apatah lagi membalas kata-kata itu.

" aku akan tunjuk kan jalan untuk kembali "

Katanya terakhir.

Penglihatan chaeryeon semakin lama, semakin kabur dan semakin gelap semuanya.

------------------------------------------------------------

👁👁👁👁👁👁👁👁👁👁👁👁👁
🗯🗯🗯🗯🗯🗯🗯🗯🗯🗯🗯🗯🗯

👤👥

"Dia dah mula  sedar " kata seseorang.

"Iye, jadi, saya akan berikan dia antibiotik beransur-ansur mengikut jam.. kalau keadaan nya beransur pulih, dia boleh keluar dengan segera.."
Kata seseorang lagi.

"Baik, gomawo doktor.." kata nya lagi.

"Ne, saya pergi dulu.." kata nya lalu aku terdengar tapak kaki.

Mataku kabur, tidak bisa melihat dengan jelas. "Siapa ini?" Soalan yang bermain-main difikiran ku.

Aku tidak bisa berkata apa-apa. Mulut ku sepertinya dikunci oleh manga kunci. Tubuh ku juga tidak bisa ku gerak kan.. sepertinya dililit oleh rantai besi.

"Syukurlah, tunggu aku akan hubungi orang tua mu.." kata nya lalu pergi meninggalkan ku seorang diri di sini.

Mata ku masih kabur.

Aku dengar sesuatu, sepertinya mesin yang dekat hospital tu..

Bunyinya seperti 'tik... tik... tik..'

"Aduh! Aku tidak bisa melihat apa-apa, semuanya kabur.." bisik hatiku.

Tiba-tiba aku mendengarkan sesuatu.

" kita sudah sampai.." katanya.

Aku nampak seperti sesosok tubuh berwarna hitam sepertinya di hujung sudut ruangan yang sama dengan ku. Tapi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Dia mendekatiku.

Semakin lama , jantung ku berdegup dengan laju.

" jangan lupa, sungai Han.."

Tiba-tiba ia menghilang.

BERSAMBUNG


ReturnWhere stories live. Discover now