Nenek

647 20 0
                                    

"Han.. Han.. hantu !!!!" Gue berniat bangkit berdiri dan lari sekencang-kencangnya , namun sosok nenek itu memegang pergelangan tangan gue dengan erat (padahal belum halal)

" Neng cantik mau ke mana ? " Tanya nenek itu

"Kamu siapa ! " Nenek itu agak gue bentak

"Stt... Jangan teriak teriak , sekarang kamu ikut saya aja"

"Ogah ! Buat apa gue ikut !? Lo nenek sihir kan ? Lo mau bikin gue jadi kelinci percobaan ya !?"

Sang nenek hanya tersenyum....

" Oh iya , kita belum kenalan kan nama kamu siapa ?" kata nenek itu dengan suara khas suara nenek nenek yang sudah sangat tua , sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

"Na... Na.. Nama saya Ella" kata gue sambil menjabat tangan si nenek

"Kalau nama nenek siapa..?"

Lagi lagi , Nenek itu hanya tersenyum menanggapi pertanyaan gue.

"Kalau kamu mau tau , ayo ikut nenek , nanti nenek akan ceritakan sesuatu yang menarik "

Tampa pikir panjang , gue langsung mengikuti nenek itu dari belakang.

Setelah jalan sekitar 10 menit , gue sampai di suatu tempat. Tempat nya bagus , banyak bunga bunga yang cantiknya luar biasa . Gak cuman 1 atau 2 jenis bunga , tapi ada ratusan jenis bunga yang seakan akan menyambut kedatangan gue.

Gue pun langsung ngeluarin HP yang ada di saku jaket gue , dan berniat motret keindahan alam itu. Warna yang beraneka ragam , mulai dari warna cerah maupun gelap , dapat di temui di sini . Di sini juga banyak banget tanaman langka yang dikira pemerintah sudah punah .

"Wuihh , bunga bunga di sini cantik banget nek... Boleh saya foto gak ?" Gue coba minta izin biar gak kualat sama tu nenek .

"Jangan.... Itu berbahaya" balas seng nenek dengan nada mengingatkan.

Jujur aja , dalam hati gue , gue agak jengkel sama tu nenek nenek , tapi... Apa boleh buat ? Dari pada gue kualat.

Selain di tumbuhi banyak bunga cantik , di tempat ini nyamuknya juga gak sebanyak tempat lain . Pohonnya juga lebih rindang dan udaranya tidak sedingin tempat lain.

Gak lama setelah itu , Nenek itu ngajak gue buat istirahat di rumahnya

"Ella , kita sudah sampai di rumah nenek. Maaf kalau tempatnya kecil. "

Memang benar bahwa rumah yang di tinggali sang nenek itu kecil dan sederhana. Namun , lingkungannya sangat bersih dan nyaman untuk di tinggali .

Gue sempat mikir :
Kok bisa ada tempat sebagus ini di tengah hutan kayak gini ? Dan lagi , rumah ini terbuat dari kayu Jati kokoh. Kok bisa ada rumah di sini ?

Ah , apa gue terlalu berlebihan ya mikirin nya?

Udah ah , pokoknya masuk aja dulu !

Begitu melangkah masuk , beberapa kali terdengar suara decitan kayu. Gue langsung aja naruh tas gue di sembarang tempat , terus gue langsung rebahan di kasurnya si nenek sambil memejamkan mata.

"Pasti capek ya neng ? " Tanya si Nenek

Aduh , gue kok gak sopan banget sih ... Ini kan bukan rumah gueee....
Astagaaa malu banget

Kemudian , gue bangun buat duduk di pinggir kasur .

"Ehehehe , maaf nek , saya gak sopan " kata gue

"Oh , gak papa . Anggap saja rumah sendiri. Lagi pula , nenek gak punya anak jadi saya sudah menganggap kamu sebagai anak saya."

Begitu mendengar kata kata tadi , bulu kuduk gue agak merinding

"Ehm... Anu , maaf sebelumnya , tapi nenek belum menjawab pertanyaan saya"

" Hmm...? Yang mana "

"Itu.... Nama nenek..."

"Eleazara Mor"

"Hm ? Apa ?" Jujur aja , gue gak terlalu denger apa yang tadi di ucapin itu nenek. Habis suaranya pelan banget...

" Panggil aja Nenek Zara " balas sang nenek...

Gue hanya mengangguk , lalu gue langsung ngebongkar keril yang dari tadi gue bawa.

Panci... Air Mateng... Korek..

"Nenek udah makan ? Saya ada mie instan . Kalo nenek mau , saya bisa bikinin "

" Nggak usah... Tadi nenek udah makan , kamu masak buat kamu makan sendiri aja. " Balas Nenek Zara

" O-oh , yaudah, saya ijin keluar dulu ya Nek , mau masak "

Gue keluar dari rumah nenek Zara , mencari ranting dan dahan pohon lalu langsung masak mie instan . Saat gue lagi masak , tiba tiba nenek Zara nepuk pundak gue dari belakang.

Dan otomatis , gue langsung nengok ke belakang .

"Nenek mau ngomong sama kamu"

"Bo-boleh . Mau bicara apa nek ? "

Jantung gue langsung dag dig dug der.

"Perlu kamu tau , gak semua mahluk di hutan ini jahat . Kalau kamu datang ke suatu tempat , ucapkan permisi dan sebutkan apa tujuan mu datang ke tempat itu . Perlu kamu ingat : mereka gak akan mengganggumu jika kamu tidak mengganggunya. Lalu, mulai sekarang juga perjalanan mu akan lebih sulit . Kamu akan bertemu dengan hal hal berbau mistis , jika kamu menemukan hal semacam itu , jangan coba coba kabur . Mungkin saja mereka sedang ingin berkomunikasi denganmu atau meminta bantuan mu . Jika kamu membantu mereka 1 kali , maka mereka akan membantumu 10 kali . Jika kamu melakukan hal yang buruk 1 kali, maka mereka akan membalasmu 10 kali. Kira kira begitulah kerja hukum alam di tempat ini. "

Gue mendengarkan perkataan nenek Zara sedetail mungkin . Entahlah , tapi gue memang suka dengan hal berbau mistis . Bagi gue hal hal berbau mistis itu unik.

" O-oh , gi.. gitu ya nek ? Emm.. kalo saya boleh tanya , cewe cantik baju merah itu siapa ya nek ? "

" Oh ? Kamu ketemu sama dia ya ? "

****
See U Next Episode gess

Gunung MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang