Kelopak Bunga

776 23 27
                                    


Sebelum baca, jangan lupa Like ,comment dan subscribe :)
~ T r i m a k a s i h ~
.
.
.

Gia hanya diam, sambil berjalan menjauh ke arah selatan. Siapa sangka. Perjalanannya bukan menuju ke tempat Tania berada . Tapi... Nue malah menjerumuskan Gia ke suatu tempat yang disebut...
"Pasar Bubrah"

Rasa sakit di sekujur tubuhnya sudah tak dirasakannya lagi. Hanya rasa kesal dan khawatir yang menyumpal di hatinya.

" Ini dimana sih ?! Huh, lihat aja kalo si anak kecil tadi nyasarin gue. Gue hantam tu bocah " omel Gia karna tak kunjung sampai ke tempat Tania.

" Batu besar di mana coba?! Bunga lili apaan bngst . HP gue mati lagi. Mau gila gue " Gia menyerah dan memutuskan duduk bersandar di sebuah batu besar.

" Bentar bentar... Ini gue duduk di mana ? Batu besar ? " Gia membalikkan badan untuk melihat apa yang menjadi sandaran nya untuk duduk.

" LAH INI BATU NYA KETEMU "

*******

Ella POV

" Hoamm udah sore ? " Ella menguap lebar selepas dari tidur siang singkatnya di kamar yang asing.

" Kamu sudah bangun ? " Tiba tiba muncul wanita tua paruh baya dari balik pintu.

" Ah nenek Zara . Aku kaget loh. Aku kira orang lain. Oh ya nek. Di sini ada kamar mandi gak ? Aku udah beberapa hari gak mandi nih. " Ella mengucek matanya lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

' bentar deh. Kok gue gak inget kalo gue tidur di sini ya ? Seinget gue tadi gue kan lagi masak... '

" Disini tidak ada kamar mandi. Tapi, di belakang rumah agak jauh dari sini ada danau kecil. Airnya jernih. Kalau mau mandi di sana saja " kata Zara sambil berlalu pergi.

Ella bangun dari tempat tidur untuk mengambil peralatan mandi di keril nya lalu bergegas keluar. Tapi sebelum keluar, Ella menyempatkan diri untuk melihat cermin di kamarnya.

Buram

Ella gak pernah punya masalah mata, tapi kenapa bisa pandangan matanya menjadi sangat buram saat menghadap kaca?

Apaan nih? Kok mata gue burem banget ? Efek habis bangun tidur kali ya?

Batinnya singkat lalu meninggalkan kaca tersebut.

Ada yang aneh. Padahal Ella sudah pergi dari ruangan itu. Padahal Ella sudah tak berdiri di depan kaca itu.

Tapi kenapa ?

Kenapa bayangan Ella masih muncul di kaca dalam keadaan yang mengerikan ? Luka menganga lebar di mana mana. Mulut yang dijahit lebar sampai telinga. Mata kanan yang hampir keluar dari tempatnya. Lidah yang terpotong setengah. Darah yang mengucur deras dari mulut. Dan sebuah pisau yang menancap dalam di leher.

Itu bukan Ella. Tapi.... Kenapa wajahnya mirip dengan Ella ?

___________

" Ohh ini tempat yang Nenek Zara sebut tadi. Bagus juga. " Ella berdiri di pinggir danau. Sendirian. Air yang jernih dan pemandangan alam sekitar yang cantik.

' ga usah buka baju , langsung nyemplung aja deh '

Ella meletakkan handuk di batang pohon lalu langsung masuk ke pinggir danau.

" Terus berenang , terus berenang , terus berenang... " kata Ella sambil berenang renang kesana kemari.

" Eh ? Apaan nih ? Kelopak bunga ? Bunga mawar biru ya ? Wah... Ada banyak " Ella menghentikan kegiatannya begitu menyadari di sekitarnya ada banyak kelopak bunga 7 rupa .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gunung MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang