(Pe)lari(an)

15 4 0
                                    

Hey kamu. Iya kamu. Yang berjuang tapi tak pernah di anggap. Masih sanggup kah? Padahal banyak yang mau denganmu. Tapi kenapa kamu memilih dia yang jelas-jelas menyia-nyiakanmu?

Aku berjuang bukan untuk dipandang, bukan untuk disanjung, bukan untuk diterka. Aku berjuang karena aku ingin. Berjuang mendapatkanmu itu adalah hal besar untukku. Butuh banyak darah dan daging untuk sekedar mengejar. Belum termasuk dalam mempertahankan. Aku sadar aku hanya pelarian untukmu. Tapi aku suka itu. Sangat suka. Kau tau mengapa? Karena dengan begitu aku dapat melihat senyummu setelah derai air mata hilang. Meski setelah itu kau akan pergi lagi.

Hebat. Sungguh hebat jawabanmu. Tapi sekarang ku tanya. Sampai kapan?

Entahlah. Aku tak tau. Mungkin sampai tak ada darah lagi yang menetes setelah tercabik. Dan tidak ada lagi daging yang menutup setelah luka.

Bagus. Sungguh ironi hidupmu, diriku

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang