prolog

65 6 1
                                    

Ini perihal tentangmu.
Yang berhasil menjadi cinta dalam diam ku.
Kata orang cinta itu di ungkapkan, bukan di diamkan
Tapi menurutku itu salah.
Memandangmu saja aku tak kuasa,
Lalu bagaimana caraku mengungkapkannya.
Apa artinya semua ini.
Aku mencintaimu dalam diam.
Dan jelas kau tak mungkin mengetahuinya.
Maafkan aku, ini semua salahku
Tapii....
Apakah aku begitu mencintai dirimu.
Akankah semua ini akan bertahan hingga hilangnya dirimu?
Atau perasaan ini berpindah pada hati yang lain?


Cinta itu anugerah maka dari itu harus di jaga baik-baik, itu menurutku. Entah mengapa ada sesuatu yang aneh saat bertemu dengan mu, sesuatu yang aku sendiri tak tau apa itu.

Semua berawal ketika aku menduduki bangku SMP, Saat itu aku sedang latihan teater.

Oke mungkin akan ku mulai dengan perkenalan dulu. Aku adalah salah satu siswi di SMP Tunas Bangsa. Namaku Raina, nama yang singkat,padat , dan jelas tentunya. Aku adalah gadis dengan sikap yang tidak nakal dan juga tidak baik, jadi bisa di bilang nanggung. Hidup di keluarga yang bisa di bilang kaya. Anak dari seorang ayah bernama Radit dan ibu yang bernama Namira, aku mempunyai seorang kakak yang bernama kak Bella. Aku adalah seorang gadis pecinta hujan.

Bel tanda pulang berbunyi, murid-murid SMP Tunas Bangsa berhamburan keluar kelas untuk segera pulang begitu juga denganku.

"Rain, kita pulang bareng yuk". Ajak Ira sahabatku dari kecil, dia adalah sahabat yang selalu ada setiap kali aku butuh sandaran untuk meluapkan air mata.
"Oke, gue tungguin di depan ya".
Tanpa menjawab,dia pergi keparkiran untuk mengambil kendaraan yang akan kami tumpangi.
Tak butuh waktu lama Ira datang membawa sepeda motor berwarna pink.
"Nih helm nya, lo bisa aja kan masang".
"Bisa donk".

Karena hari seperti akan turun hujan jadi kami memutuskan untuk segera pulang,tanpa mampir di warung pak slamet,warung bakso langganan yang biasa kami singgahi setelah pulang sekolah hanya untuk mengisi perut.

Akhirnya setelah beberapa jam mereka sampai di depan rumah berwarna putih, rumah itu adalah rumah Raina,rumah warisan dari kakeknya dulu.
"Lo gak mampir dulu Ra?". Tawarku kepada Ira.
"Gak ah gue capek, mau cepet-cepet istirahat".
"Yaudah hati-hati di jalan , thanks udah nganterin gue".ucapku kepada Ira entah di dengar atau tidak karena kendaraan nya sudah melaju dengan cepat.

Di rumah tidak ada siapapun kecuali bi Inem pembantu di rumah kami. Beliaulah yang merawatku dari kecil,saat papa dan mamaku sibuk kerja,dan kak bella, akhh jangan di tanya, dia saja tidak menganggapku saudara lalu bagaimana bisa sampai merawatku. Dari kecil aku selalu di beda-bedakan dengan kak bella, kak bella adalah orang yang pintar bagaimana tidak, setiap semester dialah yang selalu mendapat nilai tertinggi, sedangkan aku, siapalah aku jika di bandingkan dengan kak Bella

















Giamana, kalian suka dengan prolog ku?
Jangan lupa buat vote anda coment yaa
Salam readers

Rintik  RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang