Sekarang pelangi sudah di depan mata
Tapi sayang aku tak bisa meraihnya
Rehan berjalan menyusuri koridor sekolah.
Ia memasuki kelas X IPA2
Suasana kelasnya terlihat cukup ramai padahal jam masih menunjukan pukul 07.30 dan masih kurang 30 menit lagi bel masuk berbunyi."Eh han". Sapa Dito sambil menepuk pundak rehan
"Hmm". Jawab rehan cuek
"Dih pagi pagi sensi amat, aelaah". Cibir dito
Rehan hanya diam, ia tak menggubris ucapan sahabatnya yang satu ini.
"Han". Panggil dito lagi
"Paan njiir". Geram rehan
Dito hanya terkekeh. Lucu menurutnya melihat sahabatnya yang satu ini geram.
"Gue pinjem ya".
Dito menyomot buku tugas matematika rehan tanpa menunggu izin sang empu buku."Hai rehan,dito". Sapa bella sebelum menduduki bangkunya
" tuh cewek lo udah dateng". Pekik dito sambil menunjuk ke arah bella yang duduk paling ujung di antara barisan para cewek.
"Diem lo". Sinis rehan
" kenapa lo?". Tanya dito yang mulai duduk di sebelah rehan
"Gakpapa,aelah slow aja kali". Jawab rehan gampang
"Kayak sama siapa aja, cerita aja kali" tekan dito
"Tadi malem gue ketemu raina di taman lagi kehujanan. Gue mau nganterin dia pulang,tapi dia gak mau". Jujur rehan. Memang benar kenyataannya seperti itu
" terus sekarang dia dimana?".
"Ada tu di apartemen gue". Jawab rehan santai
"Lo gila,ntar kalau sampai ketahuan bella bisa abis lo". Cibir dito
"Peduli setan. Lagian gue juga udah gak cinta lagi sama tu anak". Jawab rehan dengan entengnya
"Sumpah lo gila apa gimana sih? Kalau udah gak cinta lagi sama dia ya lo putusin lah. Tapi ntar kalau udah putus tu anak buat gue ya hehe". Dito nyengir kuda
"Bacot lo" umpat rehan kesal
Melihat temannya bertingkah seperti itu, rehan hanya bisa geleng geleng kepala
"Aelaah, lo kalo beneran gak cinta mending sekarang aja lo putusin". Tekan dito sambil menatap rehan tajam
Namun yang di tatap hanya diam tidak menggubris ucapan dito
"Woyy han". Pekik dito
Diam
"Ni anak emang ya, budek ngapa lo". Ucap dito kesal.
Guru yang mengajar kelas X IPA2, kelas rehan pun mulai memasuki pintu kelas
"Selamat pagi anak anak". Sapa bu Indah yang memasuki kelas
"Pagiii buuu". Jawab anak anak X IPA2 serempak
"Sekarang langsung kita langsung aja masuk ke pelajaran, buka buku paket halaman 39".
" iya buu",
Suasana kelas kini kembali sunyi. Kegiatan belajar mengajar akan berlangsung selama 2 jam
**
Merasa tubuhnya sudah frees raina keluar kamar mandi. Tubuhnya hanya berbalut handuk yang ada di kamar mandi ini.
Ia hanya membawa satu baju yang ia pakai tadi malam dan juga satu baju yang rehan kasih
Untungnya baju yang ia bawa tadi malam sudah ia keringkan terlebih dulu sehingga raina bisa memakainya hari ini.
Lalu raina mengambil benda pipih yang terletak di atas nakas
Ia pun mulai mengutak atik handphone nya yang sengaja ia nonaktifkan tadi malam karena ia tidak ingin keberadaanya di lacak oleh radit, mungkin setelah ini ia akan mengganti kartu sim agar orang tuanya tidak bisa menghubunginya.
saat ia membuka hanphonenya disana ada beberapa panggilan tak terjawab dari radit dan namira
"Maafin raina ya ma pa". Gumam nya dalam hati
Setelah itu dia membuka room chat, ada beberapa pesan dari ira
From: Iraraaa💕
Rain lo kenapa gak masuk sekolah?
07.30 ✅✅Woyy jawab donk
Lo sakit? Kok gak ngabarin gue ✅✅Woyy rain, aelaah
08.00✅✅Namun raina hanya membaca pesan dari ira,tak ada niatan baginya untuk membalas. Ia berfikir akan menghubungi ira jika ia sudah mengganti kartu sim nya
Raina kembali meletakan benda pipih itu. Lantas ia pergi mengambil nasi goreng yang ada di atas meja.
Semburat senyum tercentang di bibirnya saat akan memasukan sesendok nasi kemulutnya. Raina jadi teringat saat tadi malam dia tidur di pelukan rehan, lelaki yang selalu menghantui pikirannya beberapa hari ini. Sepertinya bukan hanya senyum yang sekarang menghiasi wajahnya melainkan juga pipinya yang mulai blushing seperti tomat matang.**
Bel istirahat pun berbunyi. Ira berjalan menyusuri koridor menuju ke kantin karena perutnya sudah sangat lapar.
"Raina kemana ra?". Tanya feby menghampiri ira karena menyadari raina tidak hadir hari ini
Feby adalah salah satu sahabat ira
"Gue juga gak tau nih, gue chat tapi cuma di read doang". Jawab ira
"Mungkin lagi sakit". Lanjutnya
"Iya kali".
"Yuk ke kantin gue laper banget nih". Lanjut feby
"Kita duduk dimana ya feb". Tanya ira saat sudah sampai di kantin. Ia melirik setiap sudut kantin mencari tempat duduk yang kosong
"Hmm".
"Disana aja gimana?". Lanjut feby menunjuk bangku yang kosong
Ira pun hanya mengangguk
'' lo mau pesen apa?biar gue yang pesenin". Tanya ira menatap feby yang sedang mengotak atik handphonenya
"Mie ayam sama minumnya jus jeruk aja. Nih uangnya". Jawab feby sambil menyodorkan selembar uang senilai 50 ribu
"Oke". Ira mengambil uang itu lalu pergi untuk memesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik Rindu
Teen FictionIni perihal tentangmu,perihal kamu yang berhasil menjadi cinta dalam diam ku. Raina tidak pernah menyangka bahwa pertemuannya dengan kak Rehan akan menjadi sebuah cerita bertajuk luka. Berasal dari rasa kagum yang kian hari kian tumbuh menjadi r...