Empat

32 3 0
                                    

Rehan POV'

Hujan mengguyur taman kota di pagi hari ini masih menyisakan rintikan kecil. Dari balik jendela apartemen. Aku melihat seorang gadis yang begitu tenang menikmati rintikan hujan yang membasahi tubuhnya. Dan ia seolah tak memperdulikan bajunya yang basah

"dasar gadis aneh,bukanya cepat berlari malah asik sendiri,pantas saja orang tua nya menamai dia dengan Raina"

Gumamku sambil memperhatikanya dari balik jendela, sudah dua kali ini aku melihatnya bermain hujan. Dulu aku sempat menolongnya saat tiba tiba pingsan di pinggir jalan.

"Dorr "

Suara mengkagetkan itu datang di belakang punggungku

"astagfirullah,lo kalau mau masuk ketuk pintu dulu donk, bikin kaget gue aja, jantung gue hampir copot nih" ucapku sedikit geram kepada sahabtku itu

"sorry deh,lo lagi ngapain berdiri di dekat jendela, ya allah lo lagi liatin cewe itu,pantesan betah di dekat jendela dingin dingin gini. Siapa sih dia gebetan lo ya?". Ucapnya seolah penasaran dengan siapa yang telah ku perhatiakn

"gebetan apaan sih ya gak lah, dia itu namanya Raina salah satu murid teater gue".

"lo udah tau namanya, oh atau jangan jangan lo suka ya sama dia? Ingat bro lo udah punya bella" ledek Dito yang membuatku semakin geram

"lo apaan sih,gak mungkin lah gue suka sama dia, masa iya anak SMA suka sama anak SMP. Udah ah ngapain sih lo masuk ke kamar gue. Sana hush hush keluar ganggu gue aja".ku usir Dito dari kamar ku. Dan akhirnya dia pun keluar. Aku kembali memperhatikan keluar jendela dan ternyata gadis itu sudah tidak ada.

Raina pov

Hembusan embun pagi bersatu dengan rintikan hujan

"istimewa, hujan aku kembali datang" ucap raina sambil berhenti di tengah hujan dan menengadahkan wajahnya ke atas

"aku sangat menyukaimu hujan". Gumam nya lagi.

***

"Papaa". Panggil bella menuruni anak tangga menghampiri radit yang tengah membaca koran

"Iya sayang, ada apa"? Jawab radit

" aku mau minta uang boleh gak ?"

Radit menaruh koran yang ia baca, ia mengelus lengan bella yang kini sedang memeluknya dari belakang

"Bukannya kemaren papa baru transfer 10 juta ya?" radit mengerutkan sebelah alisnya

"Ih papa, itu udah habis buat beli perlengkapan sekolah aku.

Selalu saja urusan sekolah yang bella jadikan alasan untuk meminta uang, pasalnya dalam hal pelajaran bella memang selalu lebih unggul di bandingkan Raina

"Oke,nanti papa transfer".

Radit memang selalu memanjakan bella sejak kecil. Apapun yang bella minta selalu radit penuhi. Lalu raina, tentu saja dia tidak pernah di perlakukan dengan baik oleh radit. Sebenarnya raina juga bisa minta apa yang seperti bella minta, tapi mungkin bukan uang yang ia dapatkan melainkan kata kata yang menyayat hati atau bahkan tamparan keras di pipi.

Bella langsung menatap radit dengan berbinar" seriously"?

Radit mengangguk" apa sih yang enggak buat anak kesayangan papa".

Bella memeluk radit dengan senyuman penuh kemenangan " makasih ya pa, aku sayang banget sama papa".

Radit pun membalas pelukan bella" papa juga sayang banget sama kamu".

***

Drtttt

Handphone milik rehan berbunyi. Rehan merogoh saku nya dan mengambil benda pipih itu

Ia membuka room chat di line nya,ternyata dari kekasihnya.

From= Bella

"Han, temenin aku ke mall ya. Gak ada kata nolak. Nanti aku ke apartemen kamu, oke".

Rehan mengembuskan nafas kesal, semakin hari sikap bella semakin seenaknya. Dia fikir rehan adalah seorang babu yang bisa ia suruh kapanpun dia mau

Me: hmm

Sejujurnya rehan sudah sangat muak dengan sikap bella bahkan ia sudah tidak mencintai bella lagi, tapi saat ia ingin memutuskan bella selalu mengancam bahwa ia akan bunug diri. Ya mau tidak mau rehan harus menuruti semua permintaannya

Rintik  RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang