Tiga

19 3 0
                                    

Aku tak tau apa yang ada di hatiku
Aku tak tau apa yang selalu menghantui fikiranku
Bodoh jika aku harus mencintaimu di usiaku yang semuda ini
Tapi rasa rindu ini,mengapa selalu hadir jika sehari saja tidak bertemu dengan mu

Pertemuan ku dengan kak Rehan memang bukanlah karena kesengajaan,aku tak tau mengapa beberapa hari ini aku sering sekali bertemu dengannya. Pernah suatu hari aku bertemu dengannya di toko buku,kukira dia menghampiriku dan menanyakan sesuatu atau sekedar menyapaku pada saat itu ternyata aku salah, dia mendatangiku bukan untuk menyapa melainkan untuk mengambil buku yang terletak di dekatku. Untung saja dia hanya manusia biasa yang tak bisa membaca isi hati orang lain,sehingga dia tak tau bahwa aku sudah merasa kepedean padanya.

Tadinya aku biasa saja. Tadinya dia hanyalah guru di mataku,ya hanya sebatas guru tak lebih dari itu. Namun sekarang ada yang berbeda dari diriku,sebab caranya memandangku. Saat bola mata kami beradu menjadi satu,walau hanya seperkian detik semuanya berlalu,namun itu bisa menimbulkan semburat senyum di bibirku.
Dan sejak aku menemukan perbedaan dalam tatapan matanya ,harapan baru mulai menyala di hatiku,dan aku mulai bertanya tanya dalam hati,bolehkah aku merasakan hal seperti ini padahal yang dia lakukan hanya memandangku,apakah ada makna di balik tatapan itu.
Dan sejak saat itu juga aku mulai mengaguminya.
Perlahan aku mulai suka dengan caranya berbicara,dengan caranya menjelaskan materi dan semua hal yang berhubungan dengan nya aku suka. Seketika dia masuk kedunia khayalku. Namun semuanya buyar karena Ira yang tiba tiba memanggilku.

"Rainaaa, ngelamun aja lo, mikirin apa lo ,oh gue tau lo lagi mikirin kak rehan ya hmm lo sekarang udah mulai suka ya sama dia".

Aku tersentak kaget sampai membuat ku batuk mendengar Ira berbicara seperti itu. Tak kusangka dia tau apa yang sedang menghantui pikiranku

"Ih ra kalau ngomong tu di filter dikit napa , siapa juga yang mikirin kak rehan."

" sok sok an ngeles lo, bilang aja lo naksir ya kan"pekik ira sambil sesekali nyengir kuda karena berhasil membuat sahabatnya yang satu ini emosi

"gue mau ngajak pulang bareng lo sore ini, mau gak?" tambahnya

"iya mau".

"oke, nanti gue tunggu lo di parkiran".

"oke". Jawabku singkat.

Aku kembali memperhatikan sesorang yang berdiri di depan yang sedang menjelaskan materi teaer.

Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 05.00, itu artinya sekarang sudah saatnya pulang. Benar kata Ira cinta bisa mempercepat waktu, hah cinta? kenapa jadi cinta? tidaaak perasaanku pada kak Rehan itu hanya sebatas rasa kagum, tak lebih dari itu.

"oke adik-adik karena jam sudah menunjukan pukul 5 jadi materi dari kakak cukup sampai disini, jangan lupa naskah nya di hapal! Di pertemuan minggu depan kakak minta kalian buat mempraktekannya".ucap kak rehan menutup latihan sore ini.

Saat di parkiran tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki memanggilku dari kejauhan.

"Rainaaaaa".

Tak salah lagi itu pasti kak rehan, dia pasti ingin mengajakku pulang bareng. Namun ternyata aku salah

"Rain ini buku kamu ketinggalan tadi di ruangan".

"oh iya makasih kak".

Terkadang aku sering memaki diriku sendiri, karena terlalu berharap lebih sama kak rehan. Padahal dia hanya menganggapku murid sama seperti yang lain, tapi bedanya aku lebih sering bertemu denganya. Dan anehnya itu semua bukan karena di sengaja , ya walaupun aku pernah berfikir kalau kak kak rehan sengaja mengikutiku, namun nyatanya itu semua tidak mungkin

**
Rehan POV'

"Capek banget hari ini. Pagi sekolah, sore ngajar. Apalagi gue belum masak buat makan malam" gumamku dalam hati sambil merapikan lembaran lembaran naskah yang berhamburan.

Saat aku mulai melangkah keluar, aku melihat ada sebuah buku berwarna pink. Ku ambil buku tersebut disana tertulis punya raina. Aku mengerutkan sebelah alisku, aku melihat sekelilingku tak ku temukan gadis pemilik buku itu. Aku hanya bisa menghembuskan nafas pasrah. Mungkin besok pas latihan gue bisa mengembalikannya,
gumamku dalam hati. Tapi siapa sangka saat di parkiran aku bertemu dengan pemilik buku itu.

Note= lanjutannya di part tadi ya

Rintik  RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang