TAEYONG mengeratkan pelukan pada seseorang di pelukannya, ia menggesekkan wajah pada dada bidang yang terasa begitu hangat. Namun sedetik kemudian keningnya berkerut ketika merasakan tangan seseorang melingkar di pinggulnya dengan posesif. Kelopak mata Taeyong terbuka, ia mendongak dan tersedak air liurnya sendiri saat keningnya bertabrakan dengan bibir Jaehyun.
Jaehyun? Ah semalam lelaki tampan itu mendatangi kamarnya dengan raut wajah menyedihkan, namun sekarang Jaehyun terlihat baik-baik saja. Wajah tampan lelaki itu di sinari oleh cahaya matahari; menambah kesan tampan berkali-kali lipat dan berhasil membuat Taeyong terpana untuk beberapa saat.
Posisi mereka begitu intim. Jaehyun menumpukan satu kaki atas kedua kaki Taeyong; menjadikan si lelaki cantik sebagai guling hidup. Sementara Taeyong memeluk pinggul Jaehyun dengan erat. Sejak kapan posisi mereka berubah? Kenapa Taeyong malah berada di dada Jaehyun?
"J-jaehyun.." panggil Taeyong pelan, ia mencoba melepaskan diri karena jantungnya berdetak dengan sangat cepat.
"Mhm Hyung.. Aku masih ingin tidur." gumam Jaehyun pelan tanpa membuka kelopak mata. Jaehyun memajukan wajah; berniat menggesekkan hidung di dada Taeyong.
Namun yang terjadi selanjutnya berhasil membuat Taeyong terdiam dengan kedua bola mata yang membelak lebar. Sementara Jaehyun mengerjapkan mata beberapa kali ketika menyadari bibirnya menyentuh permukaan lembut yang kenyal. Jaehyun menatap iris hitam Taeyong dan menjauhkan wajah saat mengetahui bahwa bibir mereka bersentuhan.
"Hehe, pagi Hyung~" sapa Jaehyun ceria. Seolah kejadian ciuman tadi bukan sesuatu yang besar.
Taeyong berteriak panik dan memundurkan tubuh sampai terjatuh dari atas kasur. Ia meringis pelan ketika pantat serta punggungnya menghantam lantai. Rona merah menjalari pipi Taeyong ketika ciuman tadi berputar di dalam kepala.
"Hyung! Kau baik-baik saja?" Jaehyun segera turun dari kasur dan membantu Taeyong untuk berdiri. Ia mengusapi punggung si lelaki cantik secara perlahan, "kenapa Hyung panik seperti itu?"
Oh Tuhan, Taeyong tidak tahu harus melakukan apa. Tentu saja ia merasa panik karena mereka sempat berciuman! Walaupun tidak di sengaja namun ia benar-benar terkejut!
"T-tidak, tidak apa." gumam Taeyong pelan, ia berdehem untuk membasahi tenggorokan yang terasa kering.
Jaehyun mengangguk paham lalu berlutut di hadapan Taeyong dan memeluk pinggul si lelaki cantik dengan erat. Jaehyun menempelkan pipi di paha Taeyong sebelum memejamkan kedua mata.
"Apa yang kau lakukan Jaehyun?!"
"Tidur, aku masih sangat mengantuk." bisik Jaehyun. Semalam sebelum pindah ke kamar Taeyong, tidurnya tidak nyaman. Jadi Jaehyun masih sangat mengantuk.
Taeyong memejamkan mata dan merutuki dirinya sendiri. Seharusnya ia merasa biasa saja karena ia adalah pengasuh Jaehyun. Namun kenapa Taeyong merasa malu dan berdebar? Ini pasti karena ciuman tadi! Belum lagi Jaehyun juga selalu melakukan kontak fisik padanya. Itu berbahaya bagi kesehatan jantung.
"Terimakasih Hyung,"
"Huh?"
Jaehyun mendongak; tersenyum lebar dengan kedua titik cacat di pipi. "Terimakasih karena sudah mengizinkan aku untuk tidur bersama Hyung~"
"Ah.. Sama sama.."
Menghirup nafas dalam, Jaehyun akhirnya berdiri dan meregangkan otot tubuh yang terasa kaku. Ia membuka satu persatu kancing piyama; membuka atasan hingga otot perut serta bisepnya terlihat jelas. Taeyong hanya terdiam; shock. Tenggorokannya benar-benar terasa kering. Tubuh Jaehyun sangat indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Man Like You《Jaeyong》✔
Fanfiction[Romance] Awalnya Taeyong kira ia benar-benar menjadi pengasuh bayi. Tapi, mana ada bayi yang memiliki delapan kotak pada perut? •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like dude!