TEN menatap heran pada Johnny yang baru saja kembali dan memasukan hampir seluruh isi pakaian ke dalam tas besar berwarna hitam. Tidak hanya pakaian, namun Johnny juga memasukan keperluan lain serta uang yang cukup banyak yang semula ia simpan di dalam brankas berukuran kecil.
"John, ada apa?"
"Kita harus pergi secepatnya dari sini," ujar Johnny tanpa menoleh, masih sibuk memasukan keperluan untuk melarikan diri ke dalam tas. "Sudah kukatakan bila kita akan tinggal di luar negeri setelah ini, bukan begitu?"
Kening Ten berkerut dalam. Ia merasa tidak nyaman sebenarnya, Johnny baru saja kembali dengan raut wajah gusar dan langsung mengemas seluruh keperluan mereka. Bukankah Ten berhak mendapatkan penjelasan yang lebih rinci? Ia adalah kekasih dari seorang Johnny Seo, ia pantas tahu apa yang Johnny lakukan sehingga memutuskan untuk berangkat secara tiba-tiba seperti sekarang.
Menghela napas panjang, Ten menyentuh tangan Johnny dengan lembut, menghentikan si lelaki tinggi dari kegiatan berkemas. "Sebenarnya ada apa John? Bukankah aku berhak mengetahui sesuatu?"
Johnny terdiam, ia memejamkan mata perlahan dan duduk di atas kasur. "Kita harus pergi dari sini, hanya itu yang perlu kau tahu."
"Tapi kenapa? John, aku ini kekasihmu dan aku harus tahu apa yang terjadiㅡ"
"Aku baru saja menembak seseorang!" seru Johnny lantang, ia menepis tangan Ten dan mengusap wajah, "aku adalah kriminal Ten, pekerjaanku tidak baik dan aku tidak mau kau mengetahui hal itu sejak awal! Aku tidak mau kau meninggalkanku."
Ten terdiam, tidak bisa mengatakan apapun. Wajahnya menampakkan keterkejutan, seperti ada bola api besar yang baru saja menghantam ulu hatinya. Oh sialan, selama ini Ten berusaha mempercayai Johnny dan pekerjaan lelaki tinggi itu, namun ternyata pekerjaan yang Johnny tekuni adalah pekerjaan yang sangat buruk!
Tapi, apa yang bisa Ten lakukan sekarang? Ia begitu mencintai Johnny dan hanya memiliki lelaki tinggi itu, Ten tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Setidaknya Johnny mencintainya dan tidak mungkin meninggalkannya begitu saja.
"John.."
"Maafkan aku.." Johnny menunduk dan menyembunyikan wajah dengan kedua tangan, "tapi kita harus pergi secepatnya dari sini. Aku tidak ingin melibatkanmu dalam skenario buruk yang mungkin terjadi beberapa saat lagi."
Perasaan Johnny tidak nyaman, seolah ia tahu bahwa waktu kematiannya sudah di atur. Menembak seorang Jung Jaehyun adalah kesalahan besar, Jung Yunho tidak mungkin tinggal diam. Terlebih Johnny mendengar kabar bahwa Yunho berada di Korea. Bagaimana bila ia tertangkap?
Johnny hanya ingin membalaskan dendam Kakak sepupunya saja. Apapun caranya, termasuk membunuh seorang Lee Taeyong. Tapi rencana nya gagal, ia malah menembak anak dari pengusaha ternama di Korea. Jika saat itu Johnny memperlihatkan wajahnya; tidak mengenakan topeng, mungkin saat ini ia sudah mati dengan satu tembakkan telak di dahi.
Ten mengulum bibir dan menyentuh bahu Johnny. "Uhm.. Aku tidak akan mengatakan apapun lagi, bukankah sebaiknya kita berkemas?"
Mendengar itu Johnny mendongak dan menatap Ten dengan tatapan yang tidak bisa di artikan. Johnny berdiri, menarik Ten ke dalam dekapan dan memberikan kecupan lembut di kepala si lelaki cantik. Ia sangat mencintai Ten, ia tidak ingin kehilangan kekasihnya itu.
"Terimakasih, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu ketika kita sudah berada di luar negeri. Aku benar-benar akan menjelaskan semuanya."
Ten mengangguk dan mengusap lembut punggung lebar Johnny. "Aku akan menunggu penjelasan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Man Like You《Jaeyong》✔
Fanfiction[Romance] Awalnya Taeyong kira ia benar-benar menjadi pengasuh bayi. Tapi, mana ada bayi yang memiliki delapan kotak pada perut? •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like dude!