TIDAK ada sesuatu spesial yang terjadi di antara Jaehyun dan Taeyong selama empat hari ini. Mereka melakukan kegiatan seperti biasa. Taeyong yang mengurus seluruh kebutuhan Jaehyun, serta Jaehyun yang terus menerus bersikap manja terhadap Taeyong. Hanya saja belakangan ini Taeyong selalu sibuk dengan ponsel.
Yah, hubungan Taeyong dan Johnny sudah lebih dekat dari sebelumnya. Lelaki bermarga Seo itu selalu menghubungi Taeyong setiap malam; mengeluarkan kata-kata manis yang bisa membuat Taeyong tertawa keras. Memang, apa yang Johnny lakukan belum bisa membuat Taeyong melupakan perasaan bodohnya terhadap Jaehyun. Tapi Taeyong akan terus mencoba.
"Jadi, Daddy dan Mommy-mu pulang hari ini kan?" tanya Taeyong seraya membuatkan jus mangga untuk Jaehyun, sedangkan si lelaki tampan kini duduk di kursi yang ada di dapur, menunggu Taeyong.
"Yap! Aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Mommy!" seru Jaehyun senang.
Sungguh, sudah berapa lama Jaehyun tidak berjumpa dengan Jaejoong? Ia sangat merindukan lelaki yang sudah melahirkannya itu. Satu-satunya hal yang membuat Jaehyun betah berada di rumah tanpa kehadiran Jaejoong adalah sosok Taeyong. Karena lelaki bermarga Lee itu sangat mirip dengan Ibunya!
Ibu Jaehyun adalah seorang lelaki; yang di beri anugerah lebih sehingga bisa mengandung Jaehyun. Jujur saja, hal tersebut berkali-kali membuat Jaehyun menjadi bahan cacian ketika ia berada di bangku Junior High School. Beberapa orang mengatakan bahwa keluarganya tidak normal. Padahal Jaehyun yakin bila keluarganya baik-baik saja. Kedua orang tuanya saling mencintai, dan Yunho serta Jaejoong selalu memperlakukan Jaehyun dengan baik.
"Kau sangat menyayangi Mommy-mu ya?"
"Sangat!" Jaehyun tidak perduli dengan apa yang orang-orang katakan. Ia bahagia bersama Yunho dan Jaejoong. Tidak akan ada yang bisa merubah hal itu.
Taeyong tersenyum kecil dan menuangkan jus ke dalam gelas lalu menghampiri Jaehyun. Ia memberikan jus tersebut pada Jaehyun dan duduk di sampingnya. Taeyong berharap jika kedua orang tua Jaehyun akan segera datang karena ia juga sangat merindukan Ayah serta Ibunya. Sudah lama Taeyong tidak mengunjungi mereka.
Hari ini tidak ada dosen yang datang ke rumah Jaehyun, mata kuliahnya kosong. Jadi mereka berdua mungkin akan menghabiskan waktu dengan menonton televisi atau menggambar. Seperti biasanya dan sedikit membosankan. Taeyong ingin mengajak Jaehyun untuk pergi keluar rumah. Tapi ia takut jika lelaki tampan itu mengalami kesulitan.
Walaupun seharusnya ia membantu Jaehyun agar lelaki berusia delapan belas tahun itu mau melawan rasa takutnya. Namun Taeyong tidak bisa bertindak gegabah. Akan sangat berbahaya bila nanti trauma Jaehyun kambuh dan lelaki itu ketakutan saat berada di tempat ramai. Karena terakhir kali ketika mereka berdua mengunjungi pusat perbelanjaan; kondisinya tidak begitu ramai.
Tapi, Johnny sempat menghubunginya tadi dan berkata bahwa lelaki tinggi itu akan datang berkunjung. Taeyong sebenarnya tidak nyaman. Ia bukan siapa-siapa dan hanya sebatas pengasuh. Seharusnya Taeyong tidak mengundang siapapun ke rumah. Namun sungguh, Johnny bersikeras.
"Jaehyun," panggil Taeyong lembut.
Jaehyun menoleh; sisa jus mangga menempel di sekitar bibir. "Apa Hyung?"
"Bagaimana jika Johnny berkunjung kemari?" tangan Taeyong bergerak; mengusap sisa jus di sekitar bibir Jaehyun. Lelaki tampan itu sangat menggemaskan.
Kening Jaehyun berkerut. Ia tidak memiliki jadwal apapun dan sangat malas untuk belajar! Yang Jaehyun inginkan untuk hari ini hanyalah bermain dengan Taeyong; menghabiskan waktu bersama pengasuh cantiknya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/194081954-288-k794142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Man Like You《Jaeyong》✔
Fanfic[Romance] Awalnya Taeyong kira ia benar-benar menjadi pengasuh bayi. Tapi, mana ada bayi yang memiliki delapan kotak pada perut? •BXB || YAOI || GAY || HOMO •Jaehyun x Taeyong •Don't read if u don't like dude!