Lo pernah nggak dag..Dig..duh.. gitu chating-an sama orang yang sebenarnya nggak deket ama lo,
ini teh disebut apa ?###
Ok gue udah di invite di grup besar kepanitiaan MTQ dan grup devisi Acara. Tapi What? Ngapain juga gue jadi sekretaris di bidang Acara, kan ribet ya... Mana langsung di japri lagi ama dia.
"Mad..." sapa cewek tinggi sebelah gue, menyadarkan diri ini kalo lagi ada di ruang bimbel.
"Eh ya Emma" jawab gue.
"Lo bisa jelasin pembahasan soal sebelumnya nggak? Kok gue nggak ngerti sih?" Kesalnya.
Gue liat sekeliling ruangan, mencari kakak mentor, sejujurnya gue nggak handal dalam mapel Fisika.
"Mmm menurut gue, lu tanya Kak Siska aja biar lebih jelas, karena gue nggak nyimak hahahaha" gue senyumin aja.
"Ih yang sibuk maen gawai aja, siapa sih? Diandra ya?"
Gue hanya menggeleng.
Emma berjalan ke belakang menemui Kak Siska, sedangkan gue masih nggak tau mesti bales apa chat dari Bang Hakim, kzl kzl kan....
Kemaren--
Sebelum jam 6 pagi, Madia jogging keliling komplek sendirian, ini semua demi diet. Targetnya berat badan bisa berkurang 10kg saat idul Fitri. Keringat mengucur di pelipisnya, membasahi jilbab instan pemberian kakak tercinta, Afnan.
Diujung jalan, Madia melihat ada dua orang cowok sedang bersepeda. Semakin dekat, Madia menyadari kalau mereka itu Iqbal dan Zaki. Ntah mengapa Madia berniat untuk kabur, tapi terlambat.
"Eh Madia" sapa ketua acara.
"Iya kak" jawab Madia malu, dia hanya menatap kedua sepatunya.
"Wah pas banget nih, ada Madia." Iqbal menatap sekilas cewek chubby itu.
Ya ampun, ada apa sih dengan gua, kok kikkuk gini sih, sadar Madia. Gumamnya.
"Kamu sendirian aja?" Tanya Zaki yang melihat manik mata Madia.
Madia kemudian mengangguk pelan.
Mereka bertiga berjalan beriringan, Zaki dan Iqbal turun dari sepeda kerennya.
Iqbal ingin menanyakan hal penting, tapi dia ragu karena Madia yang dari tadi diam mematung.
"Hmmm, kamu lagi nggak enak badan?" Tanya Zaki.
"Nggak kok kak, aku sehat!" Jawab canggung Madia.
Zaki dan Iqbal malah tertawa.
"Madia, ada yang mau aku tanyain. Kamu selain jadi panitia, apa ada kesibukan lain?" Tanya cowok kharismatik itu.
"Aku cuma bimbel aja kok kak" jawab spontan Madia.
Kok dia nanyain aktifitas gue? Kan gue jadi bingung, mau kabur kemana nih? Duh.... apa muka gue udah kayak kepiting rebus yah.
"Nah pas banget nih, Madia mau jadi sekretaris acara nggak?" Iqbal menoleh pada Madia yang tercengang.
"Ha???" Respon Madia.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Hijrah di Bulan Ramadhan [TAMAT]
SpiritueelHijrah selama bulan Ramadhan ? Why not? dibulan mulia kita mulai step by step berubah menjadi lebih baik :) "Madia Zahrani" (cewek lulusan SMA yang masih nyari kampus impiannya). Madia sudah bertekad bulat untuk hijrah meski banyak halangan rintanga...