☣❝Sevenтн❞☣

2.1K 106 6
                                    

WARNING!!!!
TYPO BERTEBARAN!!!


Rain's

.
.
.

Kereta kuda membawa kami ke sebuah penginapan yang cukup besar.

Master memutuskan untuk menginap di sisa hari ini, sehingga kami dapat pergi ke desa Astaroth besok, pagi-pagi.

Selama perjalanan, aku selalu ingin bertanya tentang hadiah yang ditawarkan pada Master.

Apa dia menyetujuinya? Atau tidak?.

Aku mendengus, merasa jika aku seharusnya tidak memikirkan ini. Toh, walaupun Master menyetujuinya, bukan hakku juga untuk protes.

"Setelah ini beristirahatlah,"sahut Master yang duduk di hadapanku.

"Oh, tentu Master,"anggukku pelan.

Aku hendak kembali membaca buku, namun kereta sudah terburu berhenti.

"Ayo,"gumam Master, ia keluar dari kereta kuda.

Aku mengikutinya, dan berdiri di sebelahnya, menghadap ke penginapan yang akan kami tempati.

Master berjalan memasuki penginapan itu, sedangkan kereta kuda akan dijaga oleh sang kusir.

.
.
.

Suasana penginapan itu cukup hidup. Di lantai satu adalah tempat untuk orang bisa memesan makanan. Beberapa dari mereka bahkan berbincang di tempat yang sudah disediakan.

Master berjalan ke penjaga penginapan, dan mulai memesan kamar.

"Selamat datang Tuan, ada yang bisa saya bantu?"tanya sang penjaga, seorang laki-laki yang terlihat sangat friendly.

"Saya mau memesan 1 kamar untuk malam ini,"jawab Master.

Aku meliriknya, tidak dapat berkomentar. Aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya saat ini. Satu kamar untuk berdua?!

"Baiklah, saya akan membuat notanya,"ucap sang penjaga.

Aku dan Master menunggu sebentar di depan meja penjaga tersebut.

Sampai akhirnya aku menyeletuk, hanya untuk mendapat informasi.

"Tuan, apakah ada cerita-cerita aneh yang tersebar akhir-akhir ini?"tanyaku.

"Cerita aneh?"ulang sang penjaga, sambil tetap menulis.

"Yeah.. virus atau apapun contohnya?"lanjutku.

"Oh!"sang penjaga menatapku sekilas, seakan mendapat pencerahan.

"Aku pernah mendengar jika ada virus yang sedang menyebar akhir-akhir ini. Ada himbauan untuk terus menjaga kesehatan,"

"Karena virus itu tidak terlalu kuat, dan hanya akan menyerang jika memang antibodi kita sedang menurun,"jelasnya, kembali menulis nota yang berada di atas mejanya.

"Begitu ya..,"aku mengangguk.

"Lalu, apa Tuan mendengar tentang desa Astaroth?"tanyaku, aku melirik pada Master Xavier yang sedari tadi menatapku.

"Itulah sumber cerita aneh yang beredar!"ucapnya.

"Memang apa sih latar belakangnya, kok bisa sampai desa Astaroth yang dicurigai?"tanyaku penasaran.

"Kujelaskan ya,"ucap penjaga itu, sambil menyerahkan notanya.

Master Xavier langsung bergegas untuk membayarnya.

SLAVE OF VELNIASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang