Olaaaa....
Semakin banyak vote & komen, semakin cepat author update.So, para silent reader kalau gak mau vote silahkan menunggu ya..Karena update akan semakin lama lagi 😊
Yuk biasakan ketuk tombol bintang ya 💋
Tanpa basa-basi, silahkan disimak ❤
***
"Dia sama sekali bukan tipemu dan kau juga bukan tipenya. Kau lihatkan bagaimana caranya memperlakukanmu. Astaga aku hampir tersedak karena menahan tawa saat dia tidak memberimu coklat karena sudah habis." kelakar Dohyun.
"Lagian siapa juga yang mau coklat murah itu?!" celetuk Daniel saat mengingat hal itu. Sebenarnya Daniel sedikit kesal saat itu. Saat semua wanita akan memberikan semua yang Daniel inginkan tapi Somi bahkan tidak menyisakan 1 butir coklat Roka untuknya.
"Kau yakin sudah memeriksa semuanya?"
"Tentu saja. Dia sudah sering melakukan kerja sosial disini. Semua warga desa mengenalnya. Lagi pula negara ini mempermudah pernikahan semacam ini. Dan yang perlu kau tahu, kata orang-orang, Somi tidak bisa menolak saat orang lain meminta tolong. Kita bisa memanfaatkan itu. Toh hanya kita dan kepala desa yang tahu tentang pernikahan kalian. Kalian bisa pisah kapan saja karena ada surat perjanjian kontrak nantinya." Ucap Donghyun, manajer Daniel.
"Oke. Aku ikut saja hyung. Asal dia mau menjadi tempatku menyalurkan hasrat than let her be my wife." ucap Daniel.
Dibalik tembok, Somi mematikan fitur Google Translate di handphone-nya. "Kalian tidak tahu, justru aku yang sebenarnya menyukai keadaan ini."
Somi berjalan kembali ke kamarnya sembari tersenyum puas. Apa yang diinginkannya berhasil didapatkannya.
***
Somi sedikit takut. Siang tadi dia dan Daniel sudah melangsungkan pernikahan. Ijab kabul dilaksanakan dengan lancar. Daniel menghafal semua walau dia tidak mengerti bahasa Indonesia. Berdandan seadanya karena Somi tidak membawa perlengkapan makeup lengkap. Pernikahannya hanyalah basa-basi belaka namun bagi Somi pernikahan ini adalah segalanya. Somi tidak pernah menyangka akan menikah dengan Daniel tanpa keluarganya tahu. Keputusan yang benar-benar gila. Somi benar-benar sudah gila!
Somi sudah mantap dengan semua ini. Surat kontrak yang sebenarnya merugikannya sebagai seorang wanita pun sudah dia tanda-tangani tanpa ragu. Diharuskan pindah ke negara yang tidak dia ketahui bahasanya pun, Somi siap. Entah setan apa yang merasuki pikiran Somi, Somi merasa bahwa hal ini layak untuk dicoba dibandingkan hanya menjadi penghangat ranjang 1 malam. Setidaknya menikah akan membuat statusnya lebih jelas kelak.
"Ya tuhan, bagaimana ini?! Aku grogi sekali." batin Somi.
Daniel memasuki kamar setelah selesai mandi. "Kau harum." celetuk Somi
"Tentu saja, aku kan barusan mandi." jawab Daniel.
Suasana hening dan sangat canggung.
"Emm.. Bisakah kau nanti melakukannya dengan sedikit lembut?!" celetuk Somi lagi disela-sela keheningan kamar Daniel.
Daniel kaget. Baru kali ini dia menghadapi seorang wanita yang terlalu blak-blakan. "Apa kau selalu seperti ini?!"
"Maksudmu?" Somi menautkan alisnya bingung.
"Selalu mengungkapkan apa yang kau pikirkan. Apakah kau selalu seperti ini?!"
"Emm... Kurasa... Kadang-kadang." Oh kau tidak tahu Daniel, jantung Somi berdebar sangat kencang
"Aku harap kau terus seperti ini. Senang rasanya melihat orang yang tidak menjilatku atau tergila-gila padaku." kata Daniel.
Somi memutar matanya. "Kau memang terlalu percaya diri Kang Daniel." Somi melempar bantal dan ditangkap oleh Daniel.
"Jangan sampai kau tahu isi hatiku, Daniel." Somi sedikit bergidik dengan pikirannya dan segera menepis semua pikiran negatif. Somi hanya akan fokus kepada Daniel. Sebagai istri Daniel.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
OVERDOSE 18+ (Update 3 hari sekali)
FanfictionWell, aku bukan lah wanita yang super cantik. Aku hanya seorang gadis yang sangat suka semua yang berbau Korea. Tapi aku bukanlah fans yang sangat gila. Bukan. Aku bukanlah orang seperti itu. Namun semua berubah saat aku melihat salah satu idolaku b...