Chapter 4

6.8K 324 8
                                    

BINDING FATE

Entah mengapa hari ini, suasana pagi di kediaman keluarga Park terasa berbeda. Hanya ada perubahan kecil namun itu cukup berdampak, ya! Keberadaan Baekhyun di tengah-tengah mereka.

Chanyeol yang sebelumnya nyaris tak pernah ikut bergabung di meja makan setiap paginya kali ini terlihat berbinar, jauh lebih bersemangat dari yang lainnya. Pria itu sudah rapi dengan pakaian formal miliknya, duduk di salah satu kursi ruang makan yang langsung terhubung dengan dapur. Si kecil bermarga Park lainnya duduk di sebelah pria jangkung itu. Menempelkan pipinya pada permukaan meja, mencari kesejukan dengan mata terantuk-kantuk berusaha tetap dalam keadaan sadar.

Baekhyun dan Yoora terkekeh melihat itu. Si kecil yang juga sudah rapi dengan rambut yang di ikat dua tampak masih mengantuk, namun mau tidak mau harus segera bersiap untuk masuk sekolah. Kedua wanita dewasa itu menyibukkan diri dengan berbagai bahan masakan yang hampir sepenuhnya sudah matang di bantu oleh beberapa maid keluarga Park.

Pagi ini cerah, lima belas derajat celcius dan matahari bersinar terang. Sungguh kebetulan yang sangat pas dengan suasana hati masing-masing insan yang sejak membuka mata hampir tidak henti menebar senyum.

Baekhyun meletakkan semangkuk demi semangkuk sup panas buatannya pada masing-masing kursi yang masih kosong. Mungkin pemiliknya masih sibuk bersiap diri di kamar masing-masing. Benar, memang hanya Chanyeol dan Jihan yang kelewat semangat mendatangi meja makan pagi ini.

"Siapa yang menyuruh Hannie bangun terlalu pagi seperti ini hm? Sekarang jadi mengantuk kan?" Si kecil hanya memberikan senyum lebar mirip milik sang Papa. Sedangkan Chanyeol masih tidak berhenti menebar senyum dengan mata yang terus mangamati kemanapun tubuh Baekhyun bergerak.

Baekhyun tau, tetapi dia tidak ingin protes. Biarkan saja pikirnya.

Satu per satu anggota lain sudah duduk di kursi masing-masing. Ada Daniel, anak laki-laki berusia delapan tahun itu tak berhenti berceloteh menceritakan tentang gurunya yang melucu di kelas pada ayahnya.

Disisi lain Tuan Park asik menyuapi cucu perempuannya, Jihan, dan di sebelah si kecil Chanyeol tampak berdebat kecil dengan Baekhyun tentang si jangkung yang bersikeras ingin ikut mengantar Jihan ke sekolah bersama Baekhyun alih-alih langsung berangkat ke kantor.

Yoora hanya terkekeh dengan hati yang menghangat, kemudian memutuskan untuk bergabung dengan suami dan anaknya. Bukankah mereka tampak seperti keluarga yang benar-benar sempurna?

"Kenapa senang sekali membuang waktu? Kau bisa langsung ke kantor dan aku mengantar Jihan ke Sekolah, sayang" Baekhyun masih berusaha membujuk Chanyeol. Bukan apa-apa, hanya saja menurut wanita bertubuh mungil itu Chanyeol hanya akan membuang waktu terlalu banyak jika harus mengantarkan ia dan Jihan lalu setelahnya mengantarkan Baekhyun ke rumah Luhan.

"Au tidak ada pertemuan pagi, jadi tak apa sedikit terlambat. Aku ingin mengantar putri kita ke Sekolah bersama denganmu" Baekhyun menggeleng heran pada keras kepala Chanyeol, lantas tangannya kembali sibuk memberikan beberapa lauk tambahan pada kekasihnya dan di balas dengan senyum tampan oleh Chanyeol.

"Kenapa kalian berdebat?" Tuan Park menyadari keadaan gaduh antara Baekhyun dan Chanyeol.

Baekhyun tersenyum canggung, sedangkan Chanyeol justru menggoda Baekhyun dengan kakinya yang ia gesekkan pada kaki Baekhyun di bawahnya. Demi Tuhan, kenapa Chanyeol jadi sekonyol ini?!

"Biarkan saja Baek, dia hanya ingin menghabiskan waktu lebih banyak denganmu. Bahkan aku cukup terkejut dengan kehadirannya di meja makan pagi ini" Baekhyun memandang Chanyeol iba. Menyadari jika benar kata Luhan, Chanyeol menghukum dirinya sendiri dengan keras selama ini.

Binding FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang