리마

5.3K 446 2
                                    

"Ada apa kemari?" kata taehyung di sela sela makannya.

"Hmm Oppa." gugup jungkook.

"Ada apa?"

"Hm tadi teman temanku ngeledekin jika pacar ku selalu sibuk dan tidak pernah ada waktu untuk ku oppa." taehyung mengerutkan dahinya.

"Terus?"

"Dan aku benci mendengar semua itu, seulgi mengatakan hal yang membuat ku emosi dan kesal akhirnya aku mengiyahkan jika kau bisa menjemput dan mengantarku setiap hari, dan akhirnya seulgi menantangku, dalam seminggu kau harus menjemput dan mengantarkan ku oppa, mianhae." taehyung memijat keningnya.

"Ck! Jungkook kau selalu menyusahkan saja." Jungkook mempoutkan bibirnya.

"Mianhae, Oppa ayolah bantu aku." taehyung menatap Jungkook.

"Kamu taukan saya ini sibuk jungkook, saya tidak seperti kamu yang membuang buang waktu begitu saja." jungkook sebel mendengar nya.

" Yak oppa kenapa kau memarahiku seperti itu hiks hiks." Jungkook berpura pura menangis. Taehyung panik melihat gadis didepannya.

"Berhentilah, jangan seperti anak kecil."

"Yah oppa ayolah bantu aku, kumohon yah yah." taehyung menggelengkan kepalanya.

"Hiks hiks oppa jahat, hiks hiks."

"Baik, berhentilah menangis." jungkook menghapus air matanya kemudian tersenyum lembut kearah taehyung.

"Terima kasih oppa,, ingat mulai besok kau akan mengantarku,, arraseo?" taehyung mengangguk menjawabnya.

Jungkook membereskan makanannya, ia bersiap siap pamit pulang karena tujuannya disini sudah terlaksanakan.

"Oppa aku pulang dulu yah, ingat besok jemput aku. Byebye." ucap Jungkook yang keluar dari ruangan taehyung.

"Aish bocah itu." gumam taehyung yang melanjutkan makannya.

Jungkook berjalan hendak menaiki lift, dan tbtb lift terbuka menampilkan jimin yang berada disana.

Jimim hendak keluar tetapi melihat Jungkook hendak masuk jimin mengurungkan niatnya.

Jungkook masuk kedalam dengan jimin di samping nya. Jungkook mencoba mengontrol detak jatungnya, sedangkan jimim terus menatap Jungkook.

"Kookie." jimin memanggil dengan lembut, Jungkook menoleh melihat nya.

"Nee?" jimin nendekat ke arah Jungkook menghempit jungkook sampai di ujung dinding.

"Kau mau apa?" tanya Jungkook. Jimin menjentuh pipi Jungkook dengan lembut sedangkan jungkook memejamkan matanya takut.

"Apa kau masih mencintaiku kookie?" jungkook membuka matanya kemudian mendorong tubuh jimin.

"Berhentilah bertindak seperti itu." jimin menarik Jungkook kedalam pelukannya.

"Maafkan aku yang meninggal kan mu kookie, aku masih mencintaimu." jungkook terdiam mendengar semua itu.

"Oppa kau gila? Kau sudah menikah dan kenapa kau mengatakan hal seperti itu." jimin mengeratkan pelukannya.

"Aku terpaksa melakukannya,orang tuaku menjodohkanku." jungkook tersenyum tipis kemudian melepaskan pelukan itu.

"Itu alasannya kenapa kau meninggal ku begitu saja?." jimin mengganguk menjawabnya.

"Ck! Dan kau menerima nya? Jika memang kau mencintaiku kau akan memperjuangkan ku." dan tbtb suara pintu lift terbuka. Jungkook keluar dari lift itu dengan perasaan kecewa jadi selama ini jimin meninggal kannya hanya karena alasan ini.

"Ck kau meninggalkan ku hanya demi perjodohan itu. Haha aku tidak berharga untukmu. Menyedihkan sekali diriku ini."gumam lirih Jungkook yang sudah ada di dalam mobilnya.

.
.
.

Message

Jungkook

Oppa jangan lupa jemput aku besok oke?

Read

Taehyung Oppa

Ok

Read

"Ck! Singkat sekali." gumam jungkook yang sedang berbaring.

Jungkook membuka ponsel nya, ia membuka galery melihat kenangan yang ia bikin dengan jimin, sangat indah saat itu hingga tibatiba jimin memutuskannya dan meninggalkan nya begitu saja tanpa alasan membuat jungkook sakit hati tapi bodohnya perasaannya masih ada untuk jimin.

"Kenapa kau tidak menolaknya oppa? Kenapa kau tdk memperkenalkan aku dengan kedua orang tua mu. Kenapa kau menikah dengan teman kampusku sendiri." butiran air mata jungkook turun membasahi pipinya, sangat sakit mengingat kejadian itu.

Mistake (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang