(vii) hanya bercanda

463 40 7
                                    


derai tawa haha hihi
mengawang-awang
pada atmosfer yang
kata mereka
menyenangkan,

celetuk-celetuk kacau
yang membuat geli
terus terlempar pada
kepala-kepala yang tergelak
luar biasa hebohnya,
menyenangkan,
kata mereka.

"kamu kenapa kurus sekali?
Tidak pernah ya di beri makan
sama orangtua, aduh kasian sekali
ya kamu! Hahaha"
lalu derai tawa kembali bertahta,
menertawakan lelucon sampah
yang sama sekali tidak lucu.

lalu aku yang hanya tertawa
dengan memar pada hati yang
di sembunyikan dalam-dalam,
pandai berlakon jikalau semuanya
baik-baik saja. tidak apa-apa.

tidak apa-apa
manusia memang seperti itu
gemar berlebihan, apatis sekali
dengan lisan yang dungu sebagai
senjata untuk meredupkan waras
siapapun.

tidak apa-apa,
kata mereka menyenangkan
bila segalanya di jadikan lelucon,
memang orang dungu yang tak
paham tata krama, haha hihi saja
tanpa etika apalagi berotak.

jika di tegur
mereka akan
menampik
dengan alasan
yang luar biasa basi,
"kamunya saja
yang terlalu baperan,
kita kan hanya
bercanda."

kalau begitu,
jangan murka
jangan berlagak
sok dramatis
jika aku berlaku
sama seperti yang
sering kamu lakukan.


aku kan hanya bercanda
juga,

bagaimana?

impas, kan?
haha.

(hanya bercanda)

di kekang nestapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang