Pun untuk semua dongeng-dongeng yang berisikan puisi-puisi untukmu seorang, biarlah
menjadi rahasia antara saya dan Tuhan yang
selalu mendengar, jikalau dahulu saya pernah begitu memujamu.Pun untuk realitas yang kita jumpai di tengah jalan, agaknya sudah cukup membuat kita menyembuh diri akan lara yang kita cipta untuk meruntuhkan satu sama lain. Wajarkan saja, kita pun manusia yang tidak lekang di singgahi ego yang terlampau tinggi.
Pun untuk takdir yang Tuhan kemas dengan apik untuk kita, mungkin sudahlah jalan yang terlampau baik untuk kita berdamai dan ikhlas akan sesuatu yang bukan milik kita.
Pun untuk hari-hari selepas perpisahan, biarlah menjadi rahasia kecil masing-masing, jikalau kita pernah luar biasa patah dan habis di babat kesedihan dan berlagak laiknya tidak ada apa-apa selepas perpisahan.
Pun kini pilah-pilah memori yang pantas untuk saya kenang tatkala tengah di liputi renjana, tidak bermaksud apa-apa, tetapi saya hanya merasa sedikit merindu, bukan pada tuan tetapi pada kenangannya.
Pun saya juga kini menghapus jauh-jauh memoar yang sarat akan lara dan luka, tatkala kita tengah merdeka-merdekanya saling menumbuh benih lara pada hati masing-masing. Rasanya jikalau di ingat-ingat lagi, kita terlampau kekanakkan menyikapi kesalahan satu sama lain, dan berakhir membuat semuanya semakin pelik.
Tapi sudahlah, hari-hari selepas berpisah sudah jauh berlalu dan tertinggal di belakang, pun baik kamu juga saya sudah berdamai akan semuanya. Kini kita bersua, bukan untuk mengulang kembali semua, hanya sedikit mengenang dan bertukar kabar selepas beberapa tahun enggan berkabar. Toh, baik saya maupun kamu kini sudah menjumpai dia yang tersayang.
Memang sudah seperti ini ya, akhir bahagia yang Tuhan berikan pada kita?
Sehat selalu untukmu ya, Tuan. Terima kasih dan maaf.
Semoga bahagia selalu, ya. Titip salam untuk kekasihmu yang baru.
(sua lalu kenang semua)entahlah ini bisa di sebut sebagai puisi atau tidak. And, sampai ketemu setelah oktober selesai.
pay-pay!
KAMU SEDANG MEMBACA
di kekang nestapa
شِعر[antologi puisi] pada puisi-puisi yang nona sembunyikan tatkala tengah di kekang nestapa, sepatutnya tak kau bakar dan raibkan, sebab puisi-puisinya adalah saksi akan derita yang pernah mampir memporak-porandakkan sang nona begitu hebatnya. ©mi-cas...