WONDERFULL LIFE (SASUKEXSAKURA) {21}✔✔

bab 8

Iring-iringan Mobil Audi hitam dan beberapa mobil lainnya terlihat mulai meninggalkan Lapangan Nagao golf club.
Sakura menghela napasnya lega. ia kini sedang menatap pemandangan dari luar jendela. bukannya kenapa, Tadi setelah Sang suami bangun dari tidurnya, ia pamit ke toilet sebentar karena ingin buang air kecil. Tapi setelah beberapa jam suaminya tidak kunjung datang. ia pun berinisiatif untuk ke toilet dan melihat ke sana kenapa sang suami sangat lama. padahal hari menjelang sore. dan ia mendapati suaminya tengah di peluk oleh perempuan berambut indigo itu mantan suaminya. dan bahkan hinata menggumamkan kata-kata sarat akan kerinduan pada Sasuke. Namun Sasuke tidak berbicara dan tidak juga membalas pelukan perempuan berambut indigo itu.
Setelah tau apa yang terjadi Sakura meninggalkan toilet dan masuk ke mobil terlebih dahulu. Pengawal keluarga Uchiha Sempat bingung dengan keadaan Nyonya Muda mereka. Namun Mereka tidak ingin banyak bicara dan membuka pintu mobil untuk Istri Tuan mudanya ini.

Suasana mobil menjadi sangat tegang dan kaku. padahal tadi pagi penuh dengan tawa dan canda. Terlihat raut wajah Sasuke mengeras. Ia melirik sang istri yang dari tadi hanya terdiam dan tidak berbicara sedikitpun. Setelah ia pergi dari toilet sasuke kembali ke ruangan bersantai dan tidak mendapati sang istri di sana. Ia sempat bertanya pada salah satu temannya tentang keberadaan Sakura. Mereka menjawab jika Istrinya itu menyusul ke toilet. Jantungnya seperti di remas dengan kencang. Belum apa-apa Badai sudah menerjang Rumah tangga mereka. Bagaimana cara Sasuke menjelaskan ini pada istrinya.

Sasuke mencoba membalikkan tubuh istrinya, ia ingin melihat wajah cantik sang istri. Tidak bisa Sasuke pungkiri bahwa Sakura Sangat cantik.

Sakura merasakan tangan besar sasuke membalikkan tubuhnya menghadap ke arah suaminya itu. Sakura menguatkan hatinya dan mencoba tersenyum.

"Hei, Kau tidak apa Sayang?"

"Eemmm... Aku tidak apa... Suamiku.." Sakura tersenyum, benar-benar tersenyum.

"Kau cantik jika tersenyum seperti ini."

"Jangan menggombal." Sakura menundukkan pandangannya, mata emeraldnya berkaca-kaca dan Airmata itu menetes dari kedua bola matanya.

Sakura menyandar ke dada sang suami. Menangis terisak di sana. Hati Sasuke sakit mendengar isakan sakura seperti ini. Bodoh sekali dirinya sampai mau di Tahan oleh Hinata di dalam bilik toilet tadi. ia tidak tau jika Hinata akan ke sana dan memeluknya sangat lama, sasuke sudah akan melepaskan pelukan itu tapi hinata semakin kencang memeluknya.
Dan dirinya juga tidak Tahu, jika Sang istri akan menyusul ke sana. Bodoh.. Sasuke memaki dirinya sendiri. Sekarang Sasuke membalas pelukan sakura. Masa bodoh dengan airmata sakura yang membasahi bajunya. Pelukannya mengencang seiring isakan sakura yang bertambah keras. Jantungnya seperti tertusuk ribuan jarum mendengar tangisan sakura. 

        

                                  ****

Mikoto mengangkat alisnya bingung, ada apa dengan Putra dan menantunya? kenapa Mata Emerald menantunya seperti bengkak karena habis menangis?
Nanti saja dia tanyakan. Biarkan dulu sepasang pengantin baru itu membersihkan tubuh mereka.

Amagi Tersenyum sinis... Wah-wah belum apa-apa sepertinya pasangan Uchiha itu sudah di terpa Masalah. Nah, gampang sekali Si Sakura itu menangis. dengan begini pasti Sasuke tidak akan betah dan mencari pelampiasan. Dan saat itu amagi akan siap mengangkang di bawah sasuke. Memberi Sasuke kehangatan. Ia siap.. Begitu pikirnya.

         

                                  ****

Sehabis membersihkan diri, Sasuke hanya bisa menghela napas pasrah. Sakura sudah bergelung dalam selimut, padahal Istrinya belum makan malam. Ia juga lapar sekarang. Tapi melihat istrinya seperti ini. Membuat nafsu makan sasuke menghilang begitu saja. Ia ikut naik ke tempat tidur, Sasuke berusaha merayu sang istri agar turun makan malam. ia sudah berjanji di hadapan Tuhan akan menerima kekurangan serta kelebihan istrinya. Sasuke hanya Harus sabar menghadapi istrinya yang sedang mengalami pergejolakan batin. Itu juga karena dirinya.