[Part 8] Begin

14 5 0
                                    

Perjalanan cukup jauh jika ditempuh dengan kereta.
Dan disinlah yoongi sekarang, mengumpulkan tekad dan niat, serta harapan baru akan pilihan yang nanti mungkin mengubah sebagian atau seluruh hidupnya.

Kita tak akan tau apa yang terjadi dihari esok. Maka keputusan yang bijak adalah memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang Tuhan beri untuk hari ini.

Lebih cepat bertindak pun lebih baik. Tapi fikirkan juga konsekuensi yang akan terjadi, fikirkan mulai dari yang terburuk. Karena hidup penuh kejutan
Yang mungkin akan membuat kejadian jungkir balik serta berbeda dari hari kemarin.

Kaki yoongi perlahan turun dari mesin panjang yang mempunyai banyak roda itu. Mulai dari langkah pertama tampa ragu dan yakin. Karna baginya apapun yang akan di hadapinya bukanlah yang harus di khawatirkan. Namun harus di hadapi dengan mental sekuat baja.

"yoongi-ya, sebelah sini"

Yoongi segera menelisik asal suara tersebut. Mencari diantara kerumunan dengan mata memincing.  ah, rupanya ia lupa membawa kacamatanya. Ingatkan yoongi untuk mencari kaca mata atau lensa, agar membuatnya mudah untuk melihat.

"eoh. Hyung gomawo. Kau sudah menunggu lama?" tanya yoongi ceria

"aigo, aku merindukanmu. Em... Ayahmu bagaimana"
Tanya lelaki yang disebut hyung tersebut teramat hati-hati karena tau itu masalah yang sangat sensitif

"igo, tak usah khawatir hyung, ayahku.."
Yoongi menjeda kalimatnya seraya diam tampa ekspresi. Memperhatikan wajah temannya yang teramat khawatir seligus penasaran itu

"ehehehe "

"yak, kenapa malah nyengir" sela lelaki yang dipanggil hyung tersebut

"ayahku menyetujuinya hyung jangan khawatir"

Maka senyum sangat merekah tercetak oleh kedua insan tersebut. Taukah kalian bahwa mereka adalah double visual. Yang bisa bikin wanita memekik melihat wajah mereka, apalagi saat mereka tersenyum seperti itu.

" ne, kaja. Ikut ke agensi sekarang, aku sudah mengkonfirmasi kedatanganmu. Dan ceo memintaku untuk segera mempertemukan kalian"

--♡--

Setelah sampai di depan gedung agensi. Yoongi diantar oleh hyungnya ke ruangan ceo. Mengikuti dengan langkah yang pasti sang hyung yang berjalan di depannya. Meskipun hatinya berkecambuk bukan main. Bahagia, penuh harap, khawatir dan semua emosi yang ada membuat langkah kakinya serasa melayang. Mati rasa.

Pun pintu terbuka setelah di ketok beberapa kali, mempersilahkan masuk dan segera disambut dengan baik.

"anyeonghaseo pdnim, saya datang dengan yoongi."

"annyeong joneun min yoongi imnidha"
(halo, nama saya min yoongi)

Ucap yoongi dengan senyum yang teramat kaku. Gugup bukan main
Tapi tak kala senyum itu terlihat, menampakkan susunan gigi yang kecil, putih dan rapih.

Membuat senyum kecil terukir dari sang ceo. Tapi tetap memancarkan aura yang tegas, datar serta tampa ekspresi. Membuat yoongi menelan ludahnya dengan kepayahan.

"kau, bisa mulai memainkan alat music yang kau bisa. Aku harap kau juga bisa bernyanyi"

"mwoo... " ucap yoongi terkejut, pasalnya ia tidak pernah bernyanyi sebelumnya. Bernyanyi dikamar mandi saja tidak pernah. Ini disuruh nyanyi langsung depan ceo. Matilah harapanmu min yoongi.

















Annyeong..
Maaf kalau pendek
Aku sebernya gak ada inspirasi buat nulis Karna memang aku lagi sibuk-sibuknya sama kerjaan
Tapi aku tetep mau first love update tiap jum'at.

So ihope your enjoy guys.

Kritik dan saran sangat membantu
Yuk ramein cerita ini dengan posting di ig.. Tag aku juga boleh

Ini ig ku @yooriii__

Khamshamnidhaa

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang