Friendzone.Tanpa dijelaskan mungkin sebagian orang akan paham apa maksudnya. Bukan bagian dari wahana pada Timezone atau semacamnya, tapi itu adalah keadaan dimana seorang anak cucu Adam dan Hawa dengan insan lainnya memiliki sebuah hubungan yang terkadang sulit diterima logika. Barangkali akan terasa sederhana jika kau berteman dengan seseorang dengan perasaan murni sebagai sahabat saja tidak lebih. Tapi bagaimana jika kau mempunyai perasaan lebih? Lebih dari rasa ingin melindungi sebagai teman. Lebih dari rasa sekedar ingin di prioritaskan. Diperhatikan? Dicemburukan? Atau bahkan ditiduri?. Untuk opsi terakhir itu benar-benar sesuatu yang sulit untuk dihindari.
Klise memang, bahkan terkesan basi dan membosankan. Tapi hubungan ambigu ini turut jadi perhatian, alam kadang memberi dukungan tak jarang pulang menyuarakan ejekan. Cakrawala jadi pembanding perasaan, sejauh mana bumi bisa meraih asa. Mungkin begitulah penggambaran mudahnya, terasa dekat namun sulit didapat layaknya sebuah tangan hendak mencubit angkasa.
Seringnya "Untuk apa aku menjadikan mu milikku ketika begini saja aku bisa memelukmu." Percayalah itu hanya kedok yang sewaktu-waktu pasti akan luntur dengan sendirinya. Meski bodohnya, ketika hal terjadi tidak ada yang menyadari.
"Halah, tai ledig!" Lelaki jangkung, lengkap dengan hidung mancung, namun sayangnya tak bermata cekung itu memaki. Lemparan kacang kulit kembali terjadi disana ketika pernik hitam layaknya arang itu tengah fokus pada benda persegi panjang datar dihadapan. Memperlihatkan sekelompok orang tengah berlari-lari saling mendahului hanya untuk menangkap sebuah benda bulat yang mempunyai totol putih dan hitam lalu kembali menendangnya. Meski terlihat sia-sia, tapi menyenangkan. Argadana Pahlevi namanya, akrabnya di sapa Dana tapi khusus dari Riyan, lelaki itu dipanggil Levi.
"Lele!!! Liat boxer ijo gue nggak?!!!" Sedangkan yang berteriak dari lantai dua bangunan itu adalah Riyan Baskoro, tapi tentu saja jika orang lain memanggilnya Iyan atau Riyan, maka Dana akan memanggilnya Ayan. Kurang ajar memang, tapi Riyan enggan protes yang bisa berujung pada perang dunia.
"Kagak."
"Padahal baru gue cuci tadi si-."
"LAH ANJIING!! LU PAKE, BANGSAT?!!"
"Berisik bego!"
"GUE MAU KENCAN BABII!!!"
"Iya, sana kencan sama babi sana. Gak peduli gue."
- si tokoh -
Argadana Pahlevi- Aneh
- Aneh
- Aneh
- Goblok
- Bego dari lahir
- Bangsat
- GantengDeskripsi diatas itu dari Riyan
Riyan Baskoro
- bacot
- bongsor
- semok
- bacot lagi
- cengeng
- mirip babi
- bakpao berjalanDan jelas deskripsi diatas berasal dari yang terhormat Argadana Pahlevi.
"Teman jenis apa yang punya hubungan kayak kalian?"-
"Kalau bukan Dana sama Iyan ya nggak ada!"-
"Ehh?"-
A.n :
Selamat berlayar kembali kapalku yang sudah lama tidak aku naiki..
Terserah dikatain maruk apa gimana, aku butuh buat memberi makan hatiku
I see me in youu.....
KAMU SEDANG MEMBACA
[12]Petal Fortune 🌼 - Hyunjin x Changbin √
Teen Fiction[COMPLETE] Hampir seluruh dari anak cucu Adam dan Hawa sering terjebak dalam hubungan "friendzone". Klasik memang, dan mungkin terkesan mainstream dan membosankan. Tapi disetiap cerita punya masalah tersendiri, yang terkadang jarang sekali dialami...