Sesungguhnya yang namanya orientasi itu bukanlah hal yang penting. Maksudnya, setiap manusia berhak menentukan pilihan yang Ia buat, entah itu buruk atau baik sekalipun. Jadi bukan hal yang salah jika kau menyukai seseorang yang secara logika sangat tidak lumrah untuk dicintai, mari kita berpikir secara rasional dan sebagai sesama makhluk sosial. Meskipun ini jauh dari kata rasional, tapi coba berpikir hal yang tabu ini menjadi sesuatu yang awam. Sulit memang, sebab tak banyak orang mau berpikiran terbuka, yang dilakukan hanyalah mengkritik tanpa memberikan solusi. Sama saja seperti ketika kau makan makanan yang tidak enak, kau mengomentari makanan itu saja tanpa mau mencari cara agar bagaimana mana makanan itu menjadi lebih layak untuk dimakan. Singkatnya, sia-sia.Begitupun dengan perasaan yang umum disebut sebagai "cinta" untuk para pejuangnya. Bisa dikatakan cinta ini sebagai kebutuhan manusia, dari sana kau akan keluar dari zona putih mu menjadi lebih berwarna. Dari sana kau belajar banyak hal, karena cinta itu mempunyai arti yang universal. Tak melulu perkara rasa pada lawan jenis, namun pada semua mahkluk yang berada di sekitar mu. Atau hobi mu, apapun itu. Semua itu bisa dikatakan sebagai cinta selama kau menyukainya. Semudah itu mendeskripsikan cinta yang sederhana.
Dan dari arti kata cinta, ada yang namanya cemburu. Definisi cemburu yang mudah dipahami adalah sebuah perasaan dimana dapat kau rasakan ketika sesuatu yang kau anggap sebagai milikmu, dimiliki atau dimiliki oleh orang lain, maka kau akan merasa kesal, jengkel, marah menjadi satu. Yang jelas, kau tak suka milikmu disentuh oleh orang lain. Posesif, kata sifat yang muncul akibat dari perasaan cemburu ini.
Dan biasanya, seseorang yang tengah cemburu adalah orang paling posesif. Dia akan marah pada hal yang lumrah dan sederhana. Dia akan menjadi orang yang tak mau lagi peduli, meski di dalam hati berontak merutuk diri. Tak mau mengakui pada ada rasa iri ketika sang pemilik hati bersama yang lain."Abang kemarin liat kamu ciuman sama Dana, di pantai--"
"--Uhukkk!!" Riyan tersedak cireng pedas yang baru saja Ia makan ketika mendengar Lingga berbicara pasal 'ciuman', kejadian yang tidak mau Ia ungkit kembali. Lingga segera menyodorkan air mineral pada Riyan yang wajahnya memerah akibat kepedasan dan tenggorokannya terasa sakit.
"Kamu nggak apa-apa?" Riyan menggeleng sembari mengembalikan air mineral yang diberikan Lingga padanya, Ia berusaha menyembunyikan semu merah muda yang entah kenapa muncul ketika mengingat insiden di pantai Kuta itu.
"Bang, kok bahas gituan sih?!! Abang salah liat kali." Riyan menyanggah, tak mau Lingga berpikir aneh-aneh tentangnya.
"Abang yakin itu kamu sama Dana. Dana waktu itu ngeliat Abang juga, kok." Riyan melebarkan pernik legamnya tak percaya, Ia benar-benar tak tahu harus membuang wajahnya kemana karena ketahuan oleh Lingga akan peristiwa antara dirinya dan Dana.
"Kecelakaan itu Bang, seriusan dah. Kan Abang tau Iyan demennya sama neng Dhea tersayang. Gak sengaja itu, hehehe." Riyan menyengir kikuk, membuat Lingga mau tak mau menyudahi segala rasa penasarannya. Toh, tanpa minta penjelasan lebih jauh dari Riyan, Dana sudah berbaik hati mempertegas hal itu padanya beberapa hari yang lalu.
"Yaudah lupain aja, ngomong-ngomong kamu sama Dana berantem? Beberapa hari Abang perhatiin, kamu sama dia gak barengan. Kenapa?" Padahal Riyan berharap Lingga berhenti untuk membicarakan pria itu. Sebenarnya Riyan tidak marah pada Dana hanya karena ciuman tempo hari, Riyan hanya sedang bingung saja.
Riyan memutar tubuhnya, ketika itu Ia dapati Dana tengah duduk di kursi meja kantin bersama dengan Rendi dan Adi, dengan seorang gadis cantik yang tengah menggandeng lengannya. Dhea, gadis yang tengah jadi target incarannya.
Riyan bungkam ketika memperhatikan bagaimana Dhea merangkul Dana agresif, tersenyum pada lelaki itu, mengelap keringat Dana, menyuapi makanan, semua yang dilakukan pada Dana tak pernah sama sekali Ia dapatkan ketika sedang melakukan pendekatan pada gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[12]Petal Fortune 🌼 - Hyunjin x Changbin √
Novela Juvenil[COMPLETE] Hampir seluruh dari anak cucu Adam dan Hawa sering terjebak dalam hubungan "friendzone". Klasik memang, dan mungkin terkesan mainstream dan membosankan. Tapi disetiap cerita punya masalah tersendiri, yang terkadang jarang sekali dialami...