13

37 5 2
                                    

Setelah puas mengelilingi mall, mereka bertiga pun akhirnya memutuskan untuk makan siang.

"Permisi mas, mba mau pesan apa?" Tanya pelayan tersebut.

"Saya pesan nasi goreng seafood sama lemon tea" Jawabnya sambil melihat daftar menu.

"Mas nya?"

"Samain aja lah mba" Jawab Rayhan. Pelayan pun mencatat pesanan mereka. 15 menit menunggu akhirnya pesananan mereka pun datang.

Rayhan sesekali melirik kearah Adhel. Ia tersenyum tipis, bahkan sangat tipis. Mungkin jika orang melihat nya tidak akan menyadari jika ia sedang tersenyum.

"Lo kalo makan tuh berantakan udah kayak anak kecil aja" Kata Rayhan sambil melihat Adhel yang sangat lahap memakan nasi goreng nya sampai tak menyadarinya.

"Hah? Masa si?" Ia pun gelagapan sambil mencari cari letak sisa saos tersebut.

Rayhan pun terkekeh pelan,  "Bukan disitu, sini gue yang bersihin" Lantas, Rayhan pun mengambil tisu lalu mengelap sisa saus yang ada di dekat bibir Adhel.

"Ekhemm, kalo mau mesra jangan didepan anak kecil dong" Ujar Alya mendengus.

Mereka yang menyadari bahwa masih ada Alya pun hanya bisa tersenyum malu dengan pipi yang mulai memerah.

"Eh iya maaf deh dek, hehe" Katanya sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

Alya hanya memutar bola mata malas. Adhel yang melihat interaksi antara Rayhan dan Alya pun jadi teringat dengan Aldy, abang nya.
'Jadi kangen lo bang' batin nya sambil tersenyum samar.

Tak lama setelah itu, hp Adhel bergetar tanda telepon masuk.

Drttttt.. Drttttt

Ia pun langsung mengambil benda pipih tersebut dari saku celananya.

Tertera nama tersebut, 'My Brother'. Ia pun langsung meminta izin kepada Rayhan untuk mengangkat telepon tersebut.

"Ray gue angkat telfon dulu ya" izin nya

"Ok"

Adhel pun berjalan menjauhi tempat nya tadi. Ia langsung menerima panggilan tersebut. "Halo" sapanya.

"Halo adek terlaknad gue" terdengar suara abang nya dari seberang sana

"Heh! Lo ngatain gue laknad. Ga sadar diri banget lo abang somplak" Jawab nya tak terima di bilang laknad

"Weshh, sabar dong sabar dek, ampun ampun. Dek gue cuma mau bilang kalo gue mau pulang ke Indo"

Ia pun terkejut, "Lo serius bang?? Lu ga bercanda kan??" Tanya nya antusias.

"Yaiyalah gue serius yakali gue boongin lo, ada ada aja"

"Kapan?"

"Rahasia dong, pokoknya lo harus tungguin gue oke"

"Ishh, yaudah deh yaudah gue tunggu."

"Oke See you adek kesayangan nya gue"

"Too abang pea"

Sambungan pun terputus. Adhel pun kembali ke meja dimana ada Rayhan dan Alya.

"Sorry lama ya nunggu nya?" Tanya nya sambil duduk di kursi.

"Uhm engga kok kak, yuk lanjut lagi makan nya".

Merekapun menghabiskan makanan mereka dengan hening. Hanya suara sendok dan garpu yang mengisi suara di meja mereka.

☆☆☆☆☆

Setelah lelah menghabiskan waktu di mall, mereka bertiga pun memutuskan untuk pulang. Karna waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 Wib.

At Mobil

"Ray anterin gue pulang ya? Soalnya gue udah ngantuk banget nih," Kata Adhel sambil menutup mulut karna mengantuk.

"Eh jangan dong kak, kak Adhel nginep aja di rumah kita, yakan bang?,"  Kata Alya sekaligus bertanya pada abang nya.

"Iya Dhel, yang dibilang sama Alya tuh bener. Mending lo nginep aja di rumah gue, lagian ini udah malem juga loh Dhel" Jawab Rayhan

"Hmm yaudah deh. Makasih ya" Kata Adhel sambil tersenyum.

Melihat itu, Rayhan yang gemas pun refleks mengancak rambut Adhel gemas. Mendapat perlakuan seperti itu Adhel pun mendelik.

"Ish Rayhan berantakan tau" Katanya seraya menggembungkan pipi.

"Dih biarin. Abis gemes sih sama pacar aku ini" Jawab nya santai

WHATTTTT!!!!! Apa telinga Adhel tidak salah dengar?

"Aku??" Tanya nya

"Iya aku. Dhel kita ini pacaran bukan temenan lagi. Jadi kamu harus bisa biasain pake aku-kamu bukan lo-gue lagi ok"

"I--iya gu--eh maksudnya aku bakalan biasain kok"

Rayhan hanya tersenyum menanggapi hal itu. Ia lantas fokus menyetir. Sedangkan Adhel sudah terlelap. Sampailah mereka di rumah Rayhan. Rayhan yang melihat Adhel tertidur pun langsung menyuruh Alya turun dari pangkuan nya. Setelah itu, ia pun membopong Adhel ke dalam kamar.

Setelah itu, ia pun langsung menaruh Adhel ke kasur.

CUP

Ia pun mencium kening Adhel agak lama. Dan ia pun membisikkan kata yang menurut nya romantis.

"Good night sayang, sweet dream"

Setelah itu, ia pun menyelimuti tubuh ramping Adhel dan ia pergi untuk tidur di kamar sebelah kamar Adhel.

☆☆☆☆☆

Jam weker di kamar Rayhan membangun kan laki laki itu. Ia pun dengan malas melihat jam yang menunjukkan pukul 4.30. Ia pun bergegas untuk melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslim untuk melaksanakan shalat subuh.

Belum sempat ia pergi ke kamar mandi, ia mendengar suara perempuan menjerit.

"HUWAAAAAA BUNDA AYAH BANG ALDYYY"

Kira kira seperti itulah teriakan nya. Rayhan yang kaget pun langsung pergi ke kamar sebelah nya.

"Dhel ada apa?? Kok teriak teriak si"

Kira kira si Adhel kenapa ya??

Eh iya aku baru sempet on nih  maaf yah author nya baru ada paket jadi baru bisa up deh ehehe

Hate Tipped LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang