Nampakmu kini sudah tiada
Bagai mencari liontin kecil ditengah kegelapan
Jengah akan kehilangan
Biar waktu yang perlihatkanAuthor pov
Sore,ditengah pohon pohon rindang yang menyejukan
Perempuan bertubuh lumayan tinggi itu berlarian lalu memeluk seorang Pria
"Aku kangen kamu"ucapnya sambil terus mempertahankan pelukannya
"Aku juga kangen kamu,Lia"jawab Pria itu,lalu tersenyum kecil
"Tapi Lia, tolong jangan begini, ada hati yang harus aku jaga"lanjut Pria itu
Kini Lia melepaskan pelukannya,menatap pria itu kesal,lalu mengendus kasar
"Dia udah ninggalin lo lebih dari sebulan,bahkan gak pernah ngabarin,bentar lagi juga masuk sekolah,pacar lo tu emang udah siap siap mau mati kali hun,penyakitan sih"ujar Lia tajam
Sehun lansung menatap Lia tak kalah tajam dengan perkataan tajam gadis itu tadi
"Jadi ini orang yang terkenal karena sikap baiknya? yang sering dipuja puja orang hebat,mulutnya kok masih sampah ya?"ucap Sehun tak kalah tajam
"Ini hidup gua,perasaan gua,cinta gua,lo cuman orang yang dulu pernah singgah,gausa terlalu berharap bisa sama gua lagi"lanjut Sehun sambil terus menatap Lia dalam
"Gua pergi dulu"pamit Sehun,setelah itu menginggalkan Lia yang sedang kesal setengah mati.
─────̥˚᳝᳝🔔📱ຊ✏
Hari Senin,yang diawali dengan terik matahari juga umpatan umpatan anak sekolah karena harus mulai belajar lagi setalah lamanya berlibur
Dan Sehun disini,didepan rumah yang cukup besar sambil menunggu yang telah lama dirindukannya
Senang,itu suasana hati Sehun,karena dia mendapat kabar bahwa Semi telah pulang,entah pulang darimana.
Setelah itu terlihat pintu utama dibuka,menampakkan perempuan manis yang sekarang menginjak kelas 12 juga ke 2 laki laki yang berada dibelakangnya,Daniel dan Papah Semi.
Semi tersenyum getir saat bertatapan dengan Sehun
Tetapi Sehun memandang heran kepada tangan Semi yang bertumpu pada pundak Daniel,seperti kesusahan jalan,
Semi yang peka,lansung melepaskan tumpuan tangannya dari pundak Daniel,lalu berjalan seperti biasa tetapi cukup pelan
Setelah dirasa hampir dekat dengan Sehun,Semi lansung menangis juga Sehun yang lansung memeluknya
"Aku rindu kamu,posisi sekarang,kamu yang memberi luka"ucap Sehun sedikit pelan
Sehun menahan tangis yang diakibatkan rindunya itu,sial.Dia tak mau menangis didepan calon mertua.
Sehun melepaskan pelukannya lalu terseyum,mencoba menormalkan keadaan
"Cie,udah kelas 12,sebentar lagi mau nyusul kakak ngampus kan?"Tanya Sehun seceria mungkin
"Kak Sehun,maaf"ujar Semi
"Iya udah jangan nangis,kamu bisa jelasin semuanya waktu pulang sekolah,kakak jemput,mumpung gaada kelas hari ini"ucap Sehun terlihat dewasa.
"Pah,semi dianter aku boleh?"pamitnya pada carmer yang sedang memanaskan mobil
"Iya silahkan nak Sehun"balas Papah Semi ramah
Lalu Semi pun naik keatas motor yang sudah dinaiki Sehun dengan hati hati.
"Assalamualaikum Papah,Daniel"pamit Semi,lalu pergi dari perkarangan rumahnya itu.
Kini Semi dan Sehun sudah berada didepan gerbang Sekolah Semi.
"Belajar yang bener,gausa mikirin penjelasan yang mau disampein ke aku ntar,santai aja oke?aku gak maksa kamu"pesan Sehun pada Semi yang daritadi raut wajahnya tidak tenang,
Semi hanya mengangguk mengiyakan,masih terasa canggung
"Aku pergi dulu,nanti aku pasti jemput,dadah,aku sayang kamu"pamit Sehun lalu meng-gas motornya meninggalkan lingkungan sekolah
Semi menatap kepergian Sehun dengan gusar
"Aku gak bisa jelasin sebab aku sayang kamu juga"gumam Semi sambil menunduk beberapa saat dan pergi menuju masuk sekolahnya.Tbc
Udah berapa bulan gua anggurin ini cerita?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Sehun
Fanfiction"Apa menurut kamu keadaan merubah cinta kita?cinta aku tetap sebesar awal cerita"-Sehun Tenggara "Apa asal penyesalan dari awal cerita?"-Semi Mentari