Prolog

30.3K 1.5K 29
                                    

Selamat Membaca




Pulang sekolah hari ini, Faris mengajak Eca untuk singgah di sebuah taman dekat sekolah mereka. Faris membelikan Eca ice cream dan kini mereka sedang duduk di salah satu bangku taman.

“Ca, aku mau ngomong sesuatu sama kamu.”

Eca menoleh dan menatap Faris sembari tersenyum. “Ngomong apa?”

Faris menghela napas pelan sebelum menatap Eca dengan serius. “Aku mau kita pacaran,” ujar Faris dengan cepat.

“Ha? Kak Faris mau kita pacaran?” tanya Eca dengan tidak berusaha menutupi keterkejutannya.

Faris menganggukkan kepalanya. “Iya, pacaran.”

Eca menundukkan kepalanya dengan degup jantungnya yang seolah habis lari marathon. “Kenapa?” tanyanya dengan pelan.

“Kenapa apanya?”

“Kenapa di antara banyaknya gadis cantik di sekolah, Kak Faris malah nembak Eca buat jadi pacar?”

“Memangnya harus ada alasan khusus?”

Eca hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

“Aku nggak punya alasan khusus. Aku hanya mau sama kamu dan mau kamu jadi pacarku.”

“Tapi Kak Faris sempurna sedangkan Eca kayak gini, Kak Faris nantinya nggak akan malu punya pacar kayak Eca?”

“Ca, kamu juga sempurna, kamu dilahirkan dengan anggota tubuh lengkap tanpa cacat sedikit pun. Apa yang kamu khawatirkan?”

Eca mulai menatap Faris. “Eca gendut, Kak.” 

“Lalu?” tanya Faris tidak mengerti.

“Kak Faris nggak apa-apa?”

“Jelas aku baik-baik saja. Kamu gendut dan kamu lucu. Aku suka. ”

Pipi Eca bersemu merah mendengarnya. Sejujurnya baru kali ini ada yang memujinya begitu. Apalagi, kini yang mengatakannya adalah seorang Faris Adiyaksa.

“Jadi gimana?” tanya Faris lagi.

“Apa?”

“Jawabannya.”

Dengan pelan Eca menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

“Kamu mau jadi pacarku?”

“Iya.”

“Yes!” Faris berucap dengan senang sambil mengepalkan tangannya dan meninju udara di atasnya.




Follow ig : Rizcaca21

Thank you.

Gadis GendutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang