Tanpamu

3K 279 35
                                    

(Dengerin lagu diatas) gak jamin, tapi pasti baper.. lagunya jleb...

*

🍁Far Away

Sasuke bagaikan pecundang yang duduk termenung karna takut akan kenyataan ini. Ia tak akan sanggup membuka pintu itu, dan menerima kenyataan bahwa Hinata telah membencinya.
Berbagai macam bayangan menusuk-nusuk kepalanya, bagaimana bisa Sasuke melupakan kejadian 11tahun lalu, ketika ia merenggut cinta Hinata dengan tangan kotor ini, dan memisahkannya dengan Naruto.

Sasuke memang berbohong atas semua kebahagiaan rumah tangganya, tapi Sasuke bersumpah bahwa cintanya tak pernah bohong, rasa sayang yang begitu tulus hingga membutakan mata Sasuke akan arti persahabatan mereka dulu.

Ia tersentak, menghela napas dalam saat dering ponsel mampu mengagetkannya.
"Hn ?," Sapa Sasuke sambil mendekatkan ponsel kearah telinga kanannya.

"Ayah..,"

Sasuke menjauhkan ponselnya, ia bahkan tidak menyadari bahwa yang menghubunginya adalah telephon dari rumahnya. Ia terpejam sesaat, Sasuke benar-benar merasa bersalah. Terlalu kalut akan dirinya, Sasuke hampir melupakan Joen.
"Iya Joen, kenapa ?," entah mengapa, mata Sasuke terasa panas hingga ia sesak untuk beberapa saat.

"Ayah kapan pulang ??.."

Sasuke milirik arloji dilengan kirinya,
"Kenapa Joen belum tidur ? Ini sudah hampir tengah malam,"

Lama tak terjawab, Sasuke masih setia menunggu jawaban putranya. Namun, Sasuke terpaku saat mendengar isakkan lirih dari seberang sana.
"Joen ??..,"

"Joen mau Ibu, Joen tidak bisa tidur tanpa ibu..,"

Sasuke meremas pelan ponsel yang masih bertengger ditelinganya, matanya pun melirik pintu putih yang ada dihadapannya.
"Joen tunggu ayah pulang, jangan menangis ya..," sesaat Sasuke kembali menghela napas saat panggilan terputus begitu saja, ini terlalu sulit baginya, apalagi untuk Joen. Ia masih begitu kecil untuk memahami tentang  semua peristiwa masa lalu hingga masa kini.

Apa yang akan Sasuke katakan jika nanti Hinata tak mengenali putranya sendiri, Sasuke tak mampu membayangkan bahwa Joen dan dirinya akan kehilangan Hinata selamanya. Jika memang Hinata harus pergi, Sasuke akan merelakan. Tapi tidak untuk Joen. Apapun yang terjadi, Hinata adalah seorang ibu. Dan dia tidak mungkin melupakan darah dagingnya sendiri.

Klik..

Perlahan Sasuke membuka pintu kamar Hinata, redup lampu nakas itu memperlihatkan bahwa Hinata sedang berbaring dengan mata terpejam. Walau infus tidak lagi menancap, tapi Hinata belum diperbolehkan pulang karna untuk pemulihan pasca amnesia yang terlalu lama.

Disinilah Sasuke berdiri, hatinya teriris ingin menggapai tubuh istri tercintanya, Hinata sama sekali tak mau menemuinya, bahkan Hinata selalu berteriak saat dokter menyebut namanya.
"Apa tak ada sedikit ruang dihatimu untukku Hin ?,"

Sasuke hampir meraih tangan Hinata, tapi Hinata keburu berbalik memunggunginya, mungkin tidurnya terusik karna suara isak lirih tangisan Sasuke."maafkan aku Hinata, andai aku bisa.. aku pasti akan menghentikan cinta ini sejak 11tahun lalu, tapi, aku tak bermaksud merebutmu dari Naruto... dia----...," Sasuke mengusap kasar air wajahnya,"--- kau harus pulang Hinata.. aku tidak akan memaksamu.. tapi ada yang sedang merindukanmu.. kau boleh membenciku, tapi jangan dia.. dia sangat membutuhkanmu.. aku besok akan datang lagi kemari, kuharap kau berbaik hati mau menemuiku...,"

Chu~

Sasuke mengecup singkat puncat kepala Hinata,
"Aku mencintaimu,"

🍁Far Away

Sayonara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang