Naruto

2.5K 245 38
                                    

~klik lagu diatas~



🍁Far Away

Hinata menghela napas, perjuangannya untuk mencari Naruto tidaklah semudah seperti yang dia bayangkan.

Sudah hampir 3hari ia berada dikota Kirigakure. Tapi ia belum juga bertemu dengan Naruto. Bodohnya dia karna tidak mengambil semua informasi tentang Naruto, Hinata hanya mengambil selembar foto yang dibaliknya ada sebuah nama kota yang saat ini ia pijak.

Seharusnya Hinata sadar kalau Kirigakure itu luas. Dan terlebih lagi, semua berbeda dari 11tahun yang lalu.

Hinata hanya tau kalau Kirigakure adalah kota asal ibunya Naruto. Ia pernah sekali diajak berkunjung kemari sewaktu mereka masih sebatas teman. Hinata berharap Naruto berada dirumah ibunya itu, namun sayang, ternyata rumah ibunya sudah berubah menjadi sebuah pusat toko perbelanjaan kota. Hinata juga sudah mencoba menyusuri kota terdekat dari sini, tapi Hinata sama sekali tak mengingatnya. Semuanya berubah dan Hinata tidak tau Naruto ada dimana.

Hinata memijat pangkal hidungnya, uang yang ia ambil dari berangkas Sasuke masih banyak, masih bisa untuk memenuhi hidupnya selama seminggu kedepan. Hanya saja, Hinata hampir putus asa. Tidak mungkin kan dia akan kembali ke Konoha dan bertemu Sasuke. Lebih baik Hinata pergi jauh dan memulai hidup baru.

Tapi, ia masih punya satu harapan. Ada satu tempat yang masih menjadi tujuan Hinata untuk mencari Naruto. Disepanjang perjalanan, ia berharap ada setitik keajaiban, tidak perlu banyak. Setidaknya sedikit petunjuk saja Hinata yakin akan begitu bermanfaat.

🍁Far Away

Sasuke banyak diam setelah kepergian Hinata. Terlebih tentang kebenaran yang Itachi ungkapkan, membuat Sasuke semakin merasa bersalah.

Ia tau dimana Hinata, istrinya pasti sekarang sedang mencari Naruto diKirigakure. Karna beberapa data tentang Naruto hilang diruangannya, begitupun beberapa uangnya diberangas berantakkan tak karuan.

Sasuke hanya berdiri seperti manusia tak berguna, ia terdiam menatap putranya yang bermain ditaman belakang. Sasuke benar-benar tak tau apa yang harus dia lakukan saat ini.
Jikapun ia pergi untuk menyusul Hinata, Sasuke yakin itu semua akan sia-sia.

"Apa kau sudah bertemu dengannya ?," lirih Sasuke merasakan nyeri didada kirinya.
"Apa yang kau lakukan dengannya ?,"

"Apa kau bahagia ?,"

"Apa aku akan kehilanganmu selamanya ?,"

Sasuke menunduk dalam, ia mengusap air mata yang menggenangi kelopak matanya. Kaki panjangnya berjalan kearah Joen yang sedang bermain pasir dengan bolanya.
Sasuke tersenyum, ternyata mengurus anak lebih sulit dibanding memimpin ribuan karyawan dikantornya.

Sasuke baru tau kalau Joen begitu manja, begitu bandel, susah diatur, dan  banyak tingkah. Setelah kepergian Hinata, Sasuke 24jam mengurus Joen seorang diri. Baginya, Joen seperti obat penenang. Bahkan Sasuke rela direpotkan soal semua tentang Joen yang membuatnya sering memijat kepala.

"Joen,"
Sasuke berjongkok, mengambil skop sambil mengisi mobil truck dengan pasir.

"Ayah jangan !!,"

Sasuke meletakkan skop itu dan mengambil bola berwarna biru didekatnya.

"Jangaan.. jangan dipegang !!,"

Ia pun menurut dan meletakkan bola itu, kemudian Sasuke mencoba mengambil pasir untuk ikut membuat istana pasir yang sedang dibangun oleh putranya.

Plukk..

Sasukepun terdiam saat Joen menepis tangannya pelan.

"Ayah... jangan.. jangan dipegang..,"

"Kenapa ?  Ayah kan hanya ingin ikut bermain denganmu,"

Sayonara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang