Epilog

4.7K 373 66
                                    


Berhubung banyak yang minta epilog, dengan senang hati aku akan buat capt khusus nih buat readers sayang..

Khusus untuk part ini murni pemikiranku sendiri ya.. jadi difilm aslinya gak ada..
Ini khusus aku siapkan buat kalian..

Tapi sebelumnya jangan lupa kasih jejak ya
.
Warning!!

Mengandung beberapa kalimat kasar!!
Banyak Typo dan OOc.

Happy Reading...

...

Ya. Ini bagai mimpi untuk keluarga kecil yang baru memulai sebuah kebahagiaan.

Awalnya Sasuke tak percaya bagaimana Hinata bisa ada dihadapannya, tersenyum, dan berkata bahwa ia telah menyesal. Sasuke juga sempat curiga bahwa Hinata hanya mempermainkannya.
Tapi Sasuke masih mengingat bagaimana Hinata bersimpuh dan meminta maaf atas semua perbuatannya, dan yang paling membuat Sasuke tak percaya, Hinata berkata bahwa ia telah keliru. Kehadiran Sasuke telah menghapus semua cinta Hinata, dan ia hanya terbelenggu oleh masa lalu yang belum sempat terselesaikan.

Lalu bagaimana Naruto ?

Setelah semua hal yang telah terjadi, hampir 1bulan Sasuke dan Hinata memulai dari awal. Semenjak itu juga Hinata tak pernah mengungkit lagi tentang Naruto, ketika Sasuke bertanyapun ia hanya menjawab bahwa Naruto hanya kenangan.

Sasuke bahagia, tentu ia juga tak berhenti bersyukur dengan apa yang telah ia dengar. Mungkin ini juga teguran dari Tuhan kalau Sasuke harus memperbaiki kesalahan yang pernah ia buat. Bahwa Ia juga tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan miliknya, terlebih memanfaatkan kelemahaan orang lain demi kepentingannya sendiri, itulah sedikit pelajaran yang Sasuke pahami atas semua mimpi buruk yang menimpanya beberapa saat lalu.

"Anata,"

Sasuke tersenyum, mengecup puncak kepala Hinata sebelum duduk dimeja makan.
"Good Morning,"

Hinata bersemu, ia bahkan tidak bisa membayangkan. Bagaimana ia bisa meninggalkan keluarga kecilnya demi masalalu yang tinggal kenangan.
Hampir saja Hinata kehilangan kebahagiaannya demi keegoisannya.

"Jangan menatapku terus Hinata..,"

Dengan bangga Hinatapun menopang dagunya dan memandang Sasuke dengan raut wajah bahagia.

"Kenapa ? Kau mau sesuatu ?,"tanya Sasuke

Joen yang duduk didekat ibunya hanya memandang kedua orang tuanya, ia senang, akhirnya ia bisa merasakan susu buatan ibunya lagi, karna jujur, susu buatan ayahnya adalah yang terburuk.

Hinata menggelengkan kepalanya,
"Maafkan aku Sas..,"

"Sudahlah Hinata, sudah berapa kali kau meminta maaf ?.. ini bukanlah kesalahanmu.. aku yang salah.. sejak awal aku yang berbohong padamu,"

Tangan Hinata terulur, mengoleskan selai coklat keroti yang barusan diberikan Joen.

"Tapi tetap saja Sas.. aku masih merasa bersalah.. aku sudah mencampakkanmu demi keegoisanku..,"

Sasuke terdiam, ia berfikir sebenarnya semua sama saja dan semua juga ada timbal baliknya. Sasuke belajar dari kesalahan, dan Hinata juga menyadari sebuah kesalahan yang ia perbuat.
Dan itu bagus, semoga mereka bisa lebih baik kedepannya.

"Aku mencintaimu Hinata.. jangan tinggalkan aku lagi,"

Hinata tersenyum,"aku juga mencintaimu Sas..,"

Mereka saling memandang, hingga tiba-tiba suara Joen terdengar.
"Bagaimana denganku ?,"

Sasuke dan Hinata menoleh, mereka tertawa saat melihat putranya merajuk karna cemburu.
Huft- hampir saja Sasuke dan Hinata kehilangan semua kebahagiaan dan kehangatan ini.

Sayonara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang