10. PETIT FRÈRE

7.6K 718 311
                                    

🎬 BONNE FÊTE DAY 10

From the way that we touch, baby
To the way that you kiss on me

Bagi Bang Chan, sebenarnya tidak masalah jika ia harus menjaga dan merawat kedua anak kakaknya yang sudah meninggal akibat kecelakaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagi Bang Chan, sebenarnya tidak masalah jika ia harus menjaga dan merawat kedua anak kakaknya yang sudah meninggal akibat kecelakaan. Tidak masalah juga baginya menyekolahkan kedua anak itu hingga kuliah, karena jabatannya sebagai CEO di sebuah perusahaan besar menjadikannya sebagai salah satu pengusaha terkaya di negaranya. Namun yang jadi masalah adalah karena kedua anak kakaknya itu sangat susah sekali untuk akur.

"Sung, itu sepatu gue! Kan ukurannya 40."

"Lah kan sepatu gue juga 40, lagian ini ada garis merahnya!" Protes Jisung.

"Lu pikir gue gak kenal sepatu gue sendiri? Balikin gak?!" Hyunjin mulai berjalan mendekati Jisung.

"DADDY! KAK HYUNJIN NAKAL!" Jisung berteriak memanggil Bang Chan.

Bang Chan yang sedang berada di kamarnya seketika merasa pusing, ini bukan pertama kalinya kedua anak itu berdebat karena hal yang tidak penting. Bang Chan yang baru berusia 25 tahun merasa umurnya jadi menua berkali-kali lipat hanya karena harus menghadapi kedua keponakannya yang mengesalkan.

"Hyunjin, itu sepatu Jisung! Spatu kamu kan lagi dijemur di rooftop!" Balas Bang Chan.

"NOH DENGER! SONO PERGI!" Jisung mendorong tubuh Hyunjin kemudian segera berlari ke kamarnya.

Hyunjin yang kesal segera berlari mengejar adiknya, hendak membalas perbuatan Jisung, namun terlambat karena Jisung sudah masuk dan mengunci pintu kamarnya dari dalam.

Keributan pun kembali terdengar karena Hyunjin menggedor-gedor pintu kamar Jisung dan Jisung pun berteriak-teriak dari kamarnya menyuruh Hyunjin untuk pergi. Jadi, walaupun rumah mewah itu hanya berisi 3 orang, suasana ramainya tidak kalah dengan rumah yang berisi 10 orang.

Bang Chan paling betah berada di kantornya, karena itu berarti ia tidak perlu mendengar keributan yang disebabkan oleh kedua keponakannya. Ia bisa fokus bekerja tanpa suara teriakan dan jeritan.

TOK TOK TOK!

Seseorang mengetuk pintu ruangannya.

"Silakan masuk!" Bang Chan mempersilakan sang pengetuk untuk masuk.

CKLEK

Seorang pemuda seusianya tersenyum sopan dan segera masuk.

"Misi Chan, mau nyerahin laporan bulanan." Pemuda dengan nametag 'Young Hoon' itu berjalan mendekat ke arah meja Bang Chan.

"Oh, ya. Sini duduk." Bang Chan mempersilakan Younghoon untuk duduk di hadapannya.

"Kusut amat itu muka, setrika mahal?" Goda Younghoon begitu melihat wajah Bang Chan yang tampak lesu.

BONNE FÊTE • HAREM!FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang