Pergi

20 1 0
                                    


****

Senja yang begitu elok memikat mata untuk memandangnya, rona merah terhampar luas menyelimuti cakrawala. Dua insan yang tengah memadu kasih duduk berdampingan ditepi danau nan indah.

"Kamu cantik,,sum" Puji Inggi sambil membelai surai panjang Suminem dan dibalas senyuman oleh Suminem.

"Tapi,,,rasanya takkan lama lagi kamu bukan milikku,,Sum" Ucap Inggi sendu. Membuat Suminem kaget lantas menatap wajah sang suami.

"Kenapa akang berkata seperti itu,,,sekarang kau suamiku lantas milik siapa lagi diriku kalau bukan milikmu" Jawab Suminem sedih.

"Entah,,Sum. Rasanya waktuku bersamamu tak kan lama lagi" Ucap Inggi sekali lagi.

"Akang tidak boleh berkata seperti itu,akang janji tetap disini menemani Sum" Sambung Suminem sambil menggenggam lembut tangan Inggi, dibalas senyuman manis dari Inggi.

"Aku janji,,Sum. Akan menemanimu disini" Janji Inggi pada Suminem sambil tersenyum.
"Iya kang,," Jawab Suminem.

"Kang aku takut,,," Ucap Suminem tiba-tiba.
"Takut kenapa Sum,aku kan ada disini " Tanya Inggi.

"Aku takut nyawaku mati ditangan ninja itu" Jawab Sum sedih.

"Tak usah takut Sum, aku sudah menyiapkan bala kurawaku untuk berjaga dirumah kita, jadi kalau aku bekerja kau tetap aman dirumah Sum" Kata Inggi menenangkan Sum.

"Iya kang," Jawab Sum.

"Sum besok aku ada pekerjaan diluar kota, kau tak apa aku tinggal? " Ucap Inggi membuat Sum kaget.

"Kenapa akang baru bilang sekarang, lantas aku sendirian disini"Jawab Sum merajuk.

Inggi bekerja di proyek yang memiliki jabatan sebagai mandor, selain itu ia juga menjadi juragan di Desa Lubrang, sawah dan kebun yang dia punya berhektar-hektar, walaupun masih muda tapi ia sudah mapan sejak dulu. Pekerjaannya sebagai mandor proyek membuatnya tak jarang berada di rumah, setiap minggunya pasti keluar kota. Seperti kali ini, meski baru saja menikah karena tuntutan pekerjaan dengan terpaksa Inggi harus meninggalkan istrinya. Sebenarnya bisa saja Inggi membawa istrinya ke luar kota, tapi Suminem memiliki tanggungan menjaga neneknya yang sudah renta. Ya, Suminem hanya tinggal dengan neneknya, orang tuanya entah kemana ia pun tidak mengetahui sejak kecil.

"Kamu makin cantik,,Sum, kalau merajuk seperti itu" Goda Inggi sambil membelai surai Sum.

"Gombalanmu tidak mempan untukku kang." Jawab Sum menahan senyum.

"Masa sih Sum, buktinya kau mau menikah denganku"Canda Inggi membuat Sum tidak kuat menahan senyumnya. Akhirnya mereka tertawa bersama.

"Sudahlah kang,,jangan bercanda,,akang jawab saja pertanyaan Sum tadi," ucap Sum menghentikan tawa mereka.

"Aku tidak mau membuatmu sedih Sum,,kalau aku beri tahu kemarin yang ada bukannya bahagia dengan pernikahan kita,tapi kamu memikirkan kepergianku" jawab Inggi serius.

"Tapi kalau akang bilang dari kemarin, setidaknya kita bisa menghabiskan waktu bersama kang" Ucap Sum sedikit emosi.

"Ternyata istri cantikku ini manja ya" Canda Inggi sambil tersenyum.

"Kang aku sedang tidak bercanda," Lanjut Sum.

"Iya,,iya akang cuma tiga hari disana Sum, setelah pekerjaan akang selesai akang janji langsung pulang menemuimu" Ucap Inggi menenangkan Sum.

"Benar ya,,akang janji" Ucap Sum .

"Iya akang janji, kita pulang ya Sum sebentar lagi Mahrib" Ajak Inggi beranjak sambil meraih tangan Sum untuk berdiri.

Mereka pun pulang kerumahnya meninggalkan surya yang tinggal separuh. Dibalik itu tanpa sepengetahuan siapapun seseorang dengan senyum piciknya meninggalkan tempat persembunyiannya. Ia telah mendengar semua yang Sum dan Inggi bicarakan. Setiap mereka tertawa ia mengepalkan tangannya dengan geram, kebencian yang mendalam setiap melihat Sum dan Inggi.
-----------------------------------------------------------------
Menulis part ini bener2 puter otak banget, karena aku bukan tipe yg bisa romantis...dan hasilnya ngawur gitu..
Demi tugas sekolah ,,sambil belajar ,,harus kebut bikin novel🙈🙈

Jangan lupa vote and coment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang