5 - When You Left and He Came.

1.5K 189 52
                                    

Salahkah aku bila kukatakan kita impas?
Egokah aku bila menyebut ini karma?
Bila aku salah, bila aku ego, coba katakan.
Agar aku bisa jelaskan alasannya.
- Jung Yerin.

***

Jungkook duduk di sofa persis di tempat yang ia duduki saat pertama kali datang ke rumah Taehyung. Yerin mendekati pria itu dengan wajah yang Yerin usahakan tampak bahagia.

"Kamu datang di waktu yang gak tepat lagi, Jungkook. Taehyung sedang pergi," ucap Yerin sembari duduk di sofa hadapan Jungkook.

"Ke mana?"

"Ehm, biasa, urusan bisnis di luar negeri."

"Oh...." Jungkook mengulum bibirnya. Dia tau kalau Yerin sedang bohong. "Berarti sudah biasa ya kamu ditinggal Taehyung."

"Ya, begitulah."

"Wajah kamu kelihatan pucat. Kamu baik-baik aja?"

Yerin berusaha tersenyum. "Iyakah? Aku memang kurang minum belakangan ini."

"Jadi kapan Taehyung pulang?"

"Akhir pekan nanti."

Jungkook manggut-manggut. "Kalau jarang ketemu begini, kalian tetap akrab ya?"

"Iya dong. Kami akrab kok. Kami saling mencintai. Orang-orang bilang kami adalah pasangan paling serasi. Kami juga gak pernah bertengkar masalah rumit semenjak menikah. Taehyung sangat peduli padaku, dia tau segalanya yang aku suka. Dia gak pernah kecewakan aku sama sekali—"

"Sama sekali?"

Jungkook sempat melihat raut wajah Yerin berubah sebelum wanita itu berusaha menyemangati dirinya sendiri. "Iya. Sama sekali dia gak pernah kecewakan aku."

Jungkook tersenyum lembut. Dia yakin Taehyung sudah mengatakan masalah anak haram yang dikandung Eunha kepada Yerin. Tetapi Jungkook melihat sekarang, Yerin memakluminya.

"Sebenarnya aku datang ke sini bukan untuk menemui Taehyung."

"Oh iya? Lalu?"

"Aku datang ke sini untuk menghiburmu."

Yerin terdiam.

"Kamu cocok menjadi aktris tetapi sayangnya aku sudah tau semuanya."

Yerin merasa malu. Dia menunduk dalam menyembunyikan wajahnya yang sulit untuk ia ekspresikan.

"Aku ikut terharu karena kamu memaklumi kesalahan Taehyung. Kamu pasti sesayang itu padanya. Kamu adalah wanita yang hebat, Jung Yerin."

Perlahan Jungkook dengar suara isakan dari lawan bicaranya ini. Samar-samar hingga semakin jelas. Lalu Jungkook melihat air bertetesan ke punggung tangan wanita itu.

"Jangan menangis...," kata Jungkook. "Aku datang ke sini bukan untuk melihatmu menangis."

"Maafkan aku...." Yerin menyeka air matanya dengan cepat. Ia malu untuk mengangkat wajahnya.

"Boleh aku menghiburmu?"

"Bukannya kakak kamu menikah hari ini?"

"Nggak kok. Aku bohong hari itu karena aku yakin Taehyung gak akan menghadirinya. Jadi izinkan aku mengajakmu untuk bersenang-senang. Hitung-hitung reuni."

Tawa Yerin lepas. "Aku memang butuh menghibur diri. Tunggu sebentar di sini aku mau ganti baju dulu."

Jungkook mengangguk. Yerin beranjak lalu menjauhinya. Saat itu Jungkook tetap memandangi punggung Yerin hingga menghilang.

When We Lost. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang