17 - When I Was A Destroyer

1K 134 5
                                    

Kalau banyak typo kasih tau ya, soalnya gak diedit makasih:*

Jangan lupa VOTE WOY!

KOMEN JUGA, JANGAN MALAS!






Satu hal yang paling kusesali ialah,
Aku sangat menyayangimu.
Jika saja aku bisa memilah.
Lebih baik kita tidak pernah bertemu.
-Kim Taehyung

***

"Sayang!"

"Hah?"

"Kamu merasa ada yang aneh gak sih dengan Papa?"

"Hm, aku pikir juga itu bukan Papa. Kali aja Papa punya kembaran yang selama ini gak kita ketahui?"

Taehyung menatap datar istrinya yang sedang memakan jeruk itu lalu berkata, "ngaco kamu!"

Yerin tetawa.

Taehyung mengetuk-etuk dahinya saat berpikir. "Ada apa ya?"

Yerin membelah jeruknya lalu menyodorkannya pada Taehyung. "Sayang, mau?"

"Aa!" Taehyung membuka mulutnya. Yerin manyun karena harus berjalan lagi ke tempat Taehyung duduk tetapi dia tetap melakukannya. Yerin menyuapi jeruk ke mulut Taehyung kemudian duduk menyender di samping suaminya itu.

"Mph, gak manis!" Wajah Taehyung ciut.

"Ah masa? Menurutku manis kok!"

"Selera kamu buruk."

Yerin mencubit pipi Taehyung dengan gemas. "Ya udah, kamu pilih aja jeruknya. Banyak nih. Mau yang mana?"

"Maunya ini."

Bukannya menunjuk jeruk, eh Taehyung malah menunjuk bibir Yerin.

Yerin menggeram. Ia menyingkirkn jeruk-jeruk itu dari pangkuannya degan kesal. "Oh, jadi kamu mau cari gara-gara ya sama aku?"

Taehyung menaikkan sebelah alisnya dengan tatapan sensual. Benar-benar menantang Yerin.

"Kamu minta dihajar!" Yerin dengan sigap naik ke atas pangkuan Taehyung. Dia langsung menempelkan bibirnya pada bibir Taehyung.

Taehyung membalas ciuman itu dengan panas. Pria itu melahap bibir Yerin dengan rakus tanpa membiarkan Yerin menghirup oksigen sedikit pun. Yerin juga tidak mau kalah. Pokoknya Yerin yang harus mendominan.

Klek!

"Taehyung! Yer-"

Dalam sedetik Taehyung dan Yerin langsung memisahkan diri. Di ambang pintu Eunha terdiam melihat pemandangan yang sekilas sempat ia lihat tadi.

"A-a-ada apa?" tanya Yerin terbata-bata. Ia berdiri dengan grogi dan tersenyum kecut kepada Eunha.

"I-itu..., Papa mau pulang," jawab Eunha.

"O-oh, gitu ya. Oke...."

Eunha mengangguk sekali lalu pergi meninggalkan dua insan itu.

Yerin menatap Taehyung dengan deathglear-nya. "Gara-gara kamu!"

"Lah? Memangnya kenapa kalau Eunha lihat? Apa masalahnya?"

Yerin memelototkan matanya.

Taehyung berdiri dan mengecup bibir Yerin dalam sedetik. "Nanti kita lanjut lagi, ya," bisik Taehyung dengan posesif.

"Ck, aku maunya sekarang," rengek Yerin yang memeluk pinggang Taehyung.

"Pamit Papa dulu!"

"Huuuu...." Yerin berjalan terseot-seot dengan dirangkul Taehyung.

When We Lost. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang