23 - When Everyone Knows.

826 130 14
                                    

Jangan sepi komennya, nnti aku bikin sad ending loh:)

Yuju mengunjungi rumah Yerin karena merindukan teman karibnya itu, namun ternyata Yerin belum pulang juga. Yuju keluar lagi dari rumah Yerin dan masuk kembali ke mobilnya dengan raut kesal.

"Ck, tuh anak berkunjung ke luar negeri atau pindah sih? Lama banget pulangnya!" gerutu Yuju sebelum men-touch up lipstiknya.

Ponsel Yuju berdering tanda sebuah panggilan masuk.

"Halo, beb? Ada kabar baik apa hari ini?" tanya Yuju setelah mengangkat panggilan masuk menggunakan airpod-nya. Ternyata panggilan tersebut dari salah satu teman Yuju.

Sambil mendengar penjelasan dari seberang, Yuju men-starter mobilnya.

"Aku sudah dapat informasi penting dari wanita yang bernama Jung Eunha itu. Kamu harus tau!"

"Apa? Apa?"

"Ternyata dia pernah bermalam dengan salah satu pria dari klub malam ini, tapi bukan Jeon Jungkook."

Yuju menganga lebar. Tentu dia speechless. "Terus gimana?"

"Kabarnya dia hamil."

Ckit! Yuju mendadak mengerem mobilnya.

"Yuju? Kamu masih di sana?"

"I-iya."

"Katanya dia mencari Jungkook ke klub malam karena pria itu selingkuh. Tapi dia justru dijebak oleh pria yang dia sendiri gak kenal. Pria itu mengatakan akan mengantarkan Eunha pada Jungkook tapi taunya dia memperkosa Eunha. Sungguh wanita yang malang."

Buru-buru Yuju melepaskan airpod miliknya tanpa memutuskan panggilan tersebut. Yuju bergegas turun dari mobil dan berlari kencang ke arah rumah Yerin lagi dengan wajah gelisah.

Yuju menekan bel rumah dan menunggu dengan tidak sabaran.

"Yuju, kenapa kamu kembali lagi?" tanya Yonghwa yang membukakan pintu untuk Yuju.

"Om, tolong beritahu di mana rumah orang tua Eunha!"

"Kenapa kamu ingin bertemu dengan Eunha?"

"Saya ingin menamparnya."

"Apa?"

***

"Kontraksinya semakin terbuka lebar. Hanya butuh sedikit lagi. Ibu Eunha harus berjalan-jalan sebentar lagi."

Eunha meringis kesal. Dia sudah sangat lelah. Perutnya terasa diremas dengan sangat kuat dan otot-otot kewanitaannya mulai meregang. Eunha bisa merasakan bayinya bergerak turun.

"Ayo lakukan sekali lagi," bisik Jungkook. "Aku di sini bersamamu hingga akhir."

Pria itu menyeka keringat Eunha yang sudah luluh lantah membasahi seluruh wajah wanita itu.

Eunha semakin mengeratkan genggamannya di tangan Jungkook. Jungkook menggendong wanita itu untuk turun dari ranjang dan perlahan-lahan menuntun Eunha untuk berjalan.

Tatapan Jungkook begitu lekat menatap wajah kesakitan Eunha. Di saat air mata Eunha kembali jatuh, Jungkook langsung mengusapnya.

"Dari dulu memang hanya kamu yang selalu merepotkanku," omel Jungkook.

Eunha mendengus di sela rasa sakitnya. "Aku gak pernah meminta kamu untuk menolong. Kamu yang selalu datang untuk menolongku."

"Dan jahatnya kamu justru melahirkan anak orang lain."

"Akh! Akh, sakit!" Eunha berhenti melangkah dan menjadikan Jungkook sebagai tumpuan tubuhnya.

"Pak, istrinya bisa dibawa kembali ke ranjang!" perintah Dokter.

When We Lost. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang