LOVE WILL ALWAYS LAST

CROWN PRINCE

Laken, 01 Mei 2012

JOACHIM POV

Ya...ya...ya..sekarang dengan tubuh yang utuh tanpa terliahat lecet sedikitpun, tentu saja! apapun bisa dilakukan dengan uang, pernah dengar kata ‘yang punya uang yang berkuasa’ ku rasa itu sedikit ada benarnya, atau malah benar sekali! stt...jangan bilang itu omongan seorang pangeran dari salah satu Negara, nanti kekuasaanku bisa di gulingkan.  Aku kembali ke negaraku, ke kerajaanku, ke wilayahku, ke tempat kekuasaanku, dan tentunya kesisi gadisku. Aku bisa tenang berlenggang pulang tanpa khawatir berita seorang pangeran Belgia saat main surfing menabrak sebuah karang dan dirawat dengan luka yang cukup serius, kemudian melakukan operasi plastik untuk memperbaiki bentuk mukanya. Itu berita yang sangat mengerikan? lebih mengerikan ketimbang aku di gosibkan meninggal.

Aku berjalan menyusuri lorong-lorong menuju istana kediamanku House of Austria-Este, yaitu kediaman yang diwariskan kepada pewaris tahta Belgia, tentu saja hanya aku kandidat satu-satunya yang akan mewarisi tempat ini, kerajaan ini.

Dayang-dayang dan pengawal, serta semua pelayan yang melihatku langsung membungkukkan badannya, aku hanya berjalan dengan membusungkan dada, merasa begitu merindukan rumah, tapi ini tidak mirip di bilang rumah? whatever lah, pokoknya tempat tinggal untuk hidup bertahun-tahun itu pasti namanya rumah, istana rumah. Di ujung sana ada seorang bidadari berdiri manis dengan dress siluet A putih ketatnya yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang sempurna, tangannya yang putih menangkup anggun, rambutnya coklat, matanya hijau, warna mata untuk orang Swedia, hmm...Joana memang keturunan Swedia dan dia memang adalah seorang putri mahkota dari kerajaan Swedia, anak dari Carl Gustav dan Ratu Swedia Silvia. Sebelumnya aku pernah benjanji akan menjelaskan bagaimana kecanikan seorang Joana Cathlyn Rudolf. Kakinya jenjang sempurna, percayalah..aku pertama kali jatuh cinta saat melihat kakinya, matanya seperti Kristen Kreuk rambutnya coklat terurai panjang dengan gelombang yang membuatnya tambah terlihat sexy menurut versiku, tidak! menurut versi seluruh pria yang ada di jagat raya ini.

Kami pertama kali bertemu pada saat jamuan kerajaan Inggris, dia mewakili kerajaan Swedia dan aku mewakili kerajaanku. Aku baru datang dan memasuki ruangan jamuan melalui karpet merah yang panjang, tidak sedikit yang datang dengan membawa pasangan, ah aku benci saat itu harus datang sendiri tanpa pasangan. Namun...itu hanya sebentar, saat aku melihat seorang gadis dengan gaun hitam panjang juga lengkap dengan belahan di kakinya yang begitu tinggi, aku melihat Joana membungkukkan badannya untuk membenarkan sepatu, sejak saat itulah aku tertarik padanya, melihat kakinya yang jenjang dan pada saat ia mengibaskan rambutnya, aku percaya ada jelmaan bidadari di bumi ini, menganggumkan! decakku tanpa sadar pada saat itu.

“ Kau tau Joana, sihir apa yang kau pakai sampai aku tergila-gila padamu.” Pujiku sambil berjalan mendekat kearahnya, dia tersenyum dan memelukku lembut. Aroma kemenyan khas mesir samar-samar menelusup hidungku, ini adalah aroma khasnya, aroma favoritenya dan juga menjadi aroma favoriteku sejak aku mengenalnya. Aroma kemenyan biasanya idientik dengan mistis, namun itu anggapan salah! aroma ini sangat menyegarkan, sama seperti dirinya aroma tubuh Joana ini mengandung kemistisan yang tidak dapat di tolak oleh siapapun. Aku balas memeluknya dan mencium tengkuknya.” Aku merindukan aroma ini...” Ucapku sambil menghirup dalam aroma parfume  dari Baccarat Les Larmes Sacres de Thebes ini.

Ia melepaskan pelukkan dan memasang wajah cemburut sambil melipat tangan.

“ Kau tau betapa cemasnya aku disini? dan betapa kesalnya karna tidak bisa menjengukmu YANG MULIA...”

Aku tersenyum mendengarkan gerutuannya.

“ Maaf My Lady ....aku hanya bermain sebentar...tenang saja...aku tidak akan membuat diriku mati konyol..” Ucapku dengan menjepit hidungnya dengan jariku. Dia tersipu kemudian menggamit lenganku dengan erat, kemudian kami berjalan menysuri lorong-lorong yang berdiri kokoh pilar-pilar tua tersebut.