NEW BEGIN

1K 21 6
                                    

MARRY POV

01 MARET 2012

Aku sudah tidak tahan lagi untuk menunggu, kali ini Frey benar-benar keterlaluan, semua anak buahnya jika ku tanya dimana Frey mereka akan bilang tidak tau, DAMN! apa dia tidak tau betapa menderitanya aku saat mengalami kebutaan, dia sudah bejanji akan selamanya ada di sisiku, lalu kenapa sekarang malah pergi tanpa kabar? apa terjadi sesuatu padanya? mana mungkin, selama ini dia yang membuat orang lain dalam bahaya, bukan malah sebaliknya.

Huftt....!! saat ini bernafas terasa sangat berat terlebih di rumah ini, ada banyak kenangan kami berdua, bertengkar, saat aku sakit, saat ia mengajariku berkelahi, memanah, melempar pisau, dan menembak, setelah di pikir tidak ada kenangan yang layak di sebut kenangan romantis selain dia memberiku kalung ini, kalung dengan 2 buah angsa. Meski begitu aku merindukannya, benar-benar merindukannya, aku mau melakukan apa saja asal dia ada di sisiku saat ini, sekarang juga. Ku rebahkan diriku di atas kasur Frey yang bernuansa coklat. Aromanya begitu kental menelusup indra penciumanku, bau rokok yang bercampur aroma khas tubuhnya. Tidak ada Frey lalu untuk apa aku di sini? aku menelusuri ingatanku tentang orang yang paling aku cintai. Frey? memiliki mata yang paling indah, tubuhnya berwarna coklat dan kekar, ada tato di lengannya, jeans gombrong dan kaos dalam tanpa lengan adalah style berpakaiannya. Kebiasaan terburuknya adalah dia seorang perokok berat, aku masih ingat ketika aku menyuruhnya membeli sekotak lollipop untuk membuatnya berhenti merokok. Tanpa terasa aku tersenyum pahit mengingatnya.

Rambutnya agak ikal dan gondrong, banyak bekas luka di tubuhnya, namun kau tau? banyak gadis yang tergila-gila padanya, mereka takut sekaligus mengagumi secara bersamaan, menurut mereka Frey memiliki daya tarik dari tatapan matanya, menghimnotis, memabukkan, mengintimidasi serta mata yang dapat membaca seluruh pikiranmu, dan senyumannya...aku tidak pernah mendengar para gadis menyebutkan senyuman Frey, karna memang mereka tidak pernah melihatnya, hanya aku ! Frey hanya tersenyum untukku.

Tok...tok...lamunanku tersentak ketika mendengar pintu rumah ini di ketok beberapa kali. Dengan malas aku berjalan menuju pintu kemudian membukanya. Tiba-tiba saja Yuri menghambur kepelukanku.

“ AKU LULUSSS !!!! “ Teriaknya di telingaku.

“ Lulus?” Okey..aku bingung.

“ Kau lupa aku sudah mendaftar di Harvad, aku lulus...!!”

“ Harvard? kau lulus di jurusan hukum yang kau minati itu?” Tanyaku memastikan, Yuri mengangguk dengan keras dan tersenyum ala baby face nya. “ Benarkah?” Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar ini, Yuri? seorang anak mafia, kepala gangster terbesar di LA, dan ketua dari Yakuza lulus di Harvard fakultas hukum. Gila! pikirku dalam hati, bukannya aku tidak percaya dengan kepintaran Yuri, akan tetapi ‘Fakultas Hukum?’. Dia melepas pelukkan, meremas bahuku dengan senyum yang masih mengambang, kemudian ia juga menyerahkan lembaran kertas dalam sebuah amplop yang entah apa isinya.

“ Dan baca ini ! “ Pintanya.

“ Tidak perlu, aku percaya padamu! “ Aku malas menuruti kemauannya.

“ Ini bukan tentangku, tapi tentangmu!”

“ Aku?” Alisku bertaut heran.

“ Iya, baca saja.”

Ku ambil amplop tersebut, kemudian membukanya tanpa membaca tulisan di bagian luar, namun langsugng membaca pada inti dari surat tersebut.

“ Universitas Yale, Gabrriela Maria Luzan...telah resmi di terima di Bachelor of Arts in Computing and the Arts - Music Track Yale University, Amerika. Apa ini?” Tanyaku keheranan.

“ Aku mengirim sampel track yang kau buat, ku pikir mereka akan memanggilmu untuk mengikuti tes masuk, tapi ternyata kau malah di terima tanpa tes..” Ucapnya yang sepertinya jauh lebih senang dariku.

“ Aku tidak mau, aku menunggu Frey disini?”

“ Tidak ada Frey dan tidak ada aku di sini...siapa yang akan menjagamu!!” Yuri terlihat kesal dan kecewa atas keputusanku.

“ Aku bisa jaga diri.”

“ Oh ayolah...aku tau impianmu adalah kembali sekolah, ini adalah kesempatanmu, klo Frey benar-benar mencintaimu, dia akan menemuimu meski ke neraka sekalipun.”

***

Keneraka sekalipun? aku bahkan tidak tau Frey ada di bumi atau di neraka. Apa aku harus menerima ini, Yuri benar! tidak bisa di bohongi ini adalah impianku terlebih masuk sebuah universitas ternama. Aku punya tabungan, cukup untuk sementara disana. Ah...aku berpikiran apa seh, gak! aku gak boleh pergi sebelum Frey datang kesini dan menjelaskan semua yang terjadi.

Lama-kelamaan aku mulai merasa aneh, ini janggal, Frey mana mungkin seperti ini, dia tidak akan begini kalau bukan karna sedang mengalami hal yang cukup berat. Paman dan Takuya tidak mungkin tidak tau keberadaannya, Lalu apa yang membuat mereka merahasiakannya? apa karna permintaan Frey sendiri? terakhir jika Frey melakukan sesuatu tanpa memberitaunya padaku pasti berhubungan dengan nyawanya seperti setahun yang lalu, ia bertarung dengan kepala mafia yang ada di California, dan itu membuatnya sekarat di rumah sakit dengan puluhan sabetan serta beberapa tusukkan di tubuhnya, tapi itu bukan artinya dia kalah, Frey ternyata malah berhasil membunuh ketua gangster di bagian selatan tersebut yang kini menjadi daerah kekuasaannya Frey.

Apa kali ini dia melakukan hal yang sama atau bahkan lebih berbahaya? apa kali ini lukanya lebih parah? tapi..paman terlihat tidak meributkan apa-apa, tidak seperti sebelumnya Frey yang masuk rumah sakit, paman langsung melakukan penjagaan ratusan anak buahnya untuk berjaga di rumah sakit.

Shit!! aku bisa gila kalau terus-terusan seperti ini...Frey...kau dimana?

Malam ini entah kenapa paman memintaku ikut makan malam di rumah besar, tentunya aku mana mungkin berani menolak meskipun aku enggan kesana karna Frey sedang tidak ada. Meja yang seluas buat acara kawinan tersebut di penuhi dengan berbagai macam masakan, dari cina hingga masakan jepang dan Itali, padahal yang sekarang duduk di meja ini hanya aku, Yuri, Takuya dan paman kerna gadis-gadis atau dayang-dayang mereka tidak pernah di ijinkan ikut makan di meja ini, huft...taukah bagaimana rasanya di kelilingi orang-orang mengerikan seperti ini (kecuali Yuri) sungguh merasa canggung dan sedikit agak takut meskipun sudah lama aku mengenal mereka tapi tetap rasanya ada sedikit rasa takut dan segan.

“ Yuri, dengan kau nanti menjadi pengacara atau jaksa yang handal, lengkap sudah kekebalan hukum bagi kelompok kita...” Takuya berkoar sambil mengarahkan wine nya untuk bersulang atas kebehasilan Yuri.

Ah...sekarang aku tau kenapa Yuri mendapat ijin untuk kuliah, ternyata karna ini...

“ Dan kau Gabriella!! pergilah sekolah seperti Yuri! “ Paman tiba-tiba membuatku terkaget-kaget.” Yuri sudah bilang kalau kau di terima di Universitas Yale, meski aku tidak tau masalah itu tapi pergilah!! sekolah dan tidak usah pikirkan biaya.” Suara paman yang serak dan tegas itu seperti mengusik pendengaranku dengan perkataannya barusan.

“ Tapi Frey....”

“ Aku tidak suka di bantah Gabby..” Potong paman, dia memang selalu menyebut nama depanku, berbeda dengan Frey, Yuri dan takuya yang menyebut nama tengahku.

“ Baik paman.” akhirnya aku setuju, tentu saja!! katakan! siapa yang berani menolak permintaan seorang kepala mafia, maaf! tapi aku sedang tidak ingin mati untuk saat ini.” Em...paman, boleh aku bertanya sesuautu?” tanyaku agak ragu, tapi rasa penasaranku sudah tidak bisa di bendung lagi.

“ Katakan !”

“ Aku tidak akan bertanya Frey ada dimana, dengan siapa atau sedang mlakukan apa.” Aku diam sejenak untuk menarik nafas. “ Aku hanya mau tau..apa dia baik-baik saja?” Pria tua itu diam, dia menatapku sejenak dan sungguh itu membuatku merinding. Bisa di bayangkan bagaimana wajah orang seperti dia, tubuhnya kokoh, wajahnya tegas, tatapan matanya hitam, dingin dan mengerikan, auranya gelap, sungguh! aku meninggalkan 1 orang brengsek seperti ayahku dan malah sekarang hidup dengan ratusan atau ribuan orang yang jauh lebih mengerikan dari pada ayahku sendiri, tapi anehnya aku malah merasa aman meski aku tau jika ingin membunuhku, baik paman atau Takuya pasti tidak akan pernah segan.

“ Dia baik-baik saja.” Jawaban paman yng begitu singkat namun dalam, meskipun itu muncul dari bibir orang yang paling di laknat ini aku percaya, sepenuhnya percaya tanpa keraguan sedikitpun...akhirnya aku bisa lega, dan aku bernjanji akan menunggu...menunggu Frey kembali dngan segenap keprcayaan dan hatiku.

LOVE WILL ALWAYS LASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang