30 : Jasmine

3.9K 65 5
                                    

2 Tahun kemudian

"Jasmine! Makan yuk!" Panggil Anita dari dapur. Jasmine kecil berlari dengan langkahnya yang kecil. Ia menghampiri Anita dengan senyuman mengembang.

"Mama!" Jasmine mengangkat tangannya ingin meraih bangku makan. Hari ini hari minggu, maka dari itu Anita dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan Jasmine.

Theodora Jasmine. Nama itu yang terlintas dipikiran Anita saat melihat bayinya lahir. Bahkan Ia tidak tau apa artinya.

Jasmine tumbuh sehat dengan wajah yang cantik, mirip ayahnya. Ia juga cerdas dan penurut seperti Anita. Tetapi kadang Ia keras kepala seperti Marvel.

Test DNA sudah dilakukan dan hasilnya Jasmine adalah anak kandung Marvel. Namun, Anita enggan memberikan hasil tersebut pada Marvel. Maka dari itu Ia menyimpan kertas tersebut di tempat-tempat tertentu dan tersembunyi, agar Anita tidak ingat lagi kalau Jasmine adalah anak dari Marvel.

"Hari ini mama masak rendang! Jasmine suka?" Anita setengah menunduk untuk bertanya pada anak nya yang sudah sangat lapar dan sangat ingin makan.

"Jasmine suka! Rendang buatan mama enak!" Jasmine segera menyendok rendang yang sudah tersaji diatas meja. Ia melahapnya dengan semangat.

Anita mengacak-acak rambut anak nya lalu meinggalkan Jasmine untuk makan sendiri.

Anita sangat bahagia. Bahkan ia sangat menyesal mempunyai pemikiran untuk menggugurkan bayinya. Namun terkadang wajah Jasmine mengingatkan ia akan Marvel, dan itu membuatnya sesak.

***

Marvel menjawab telepon yang sedari tadi berdering minta diangkat.

Tetesan air yang tidak terlalu deras membuat Marvel menengadahkan tangannya. Ia berpikir bahwa melewati hujan yang tidak begitu lebat ini tidak akan menimbulkan dampak apapun.

"Ya pak? Halo?" Marvel menjawab telepon sembari menyebrang jalan. Hujan datang semakin lebat dan Marvel mencari tempat berteduh. Ia menyebrang tidak melihat jalan dan tubuhnya dihantam oleh mobil truck yang mengangkut banyak bahan bangunan.

Tubuhnya terhuyung ke belakang. Ponselnya sudah jatuh ke tanah, begitu juga tubuhnya yang bercucuran darah.

Marvel tak bisa melihat apa-apa dengan jelas. Yang bisa ia lihat hanya beberapa orang yang mengerumuni dirinya.

Ia mengangkat tangannya, seperti hendak meraih sesuatu. Saat ia melihat darah yang bercucuran di tangannya dan luka yang besar, Marvel kehilangan kesadarannya.

***

"Dia siapa ma?" Tanya Jasmine dengan polos. Mereka sudah menunggu Marvel yang koma 6 jam. Wajahnya dipenuhi perban begitu juga dengan lengan dan kakinya.

Marvel mendengar suara itu. Ia menoleh ke sebelah kanan namun Ia tidak bisa. Marvel langsung meringis sambil memegang leher nya.

"Kamu nggak pa-pa?" Tanya Anita. Setidaknya kali ini Marvel tidak salah lihat. Yang di hadapan nya sekarang benar-benar Anita dengan wajah yang khawatir.

"Ma! Jasmine mau pulang!" Rengek Jasmine. Anita melepas tatapannya Dari Marvel dan beralih ke Jasmine.

Anita menunduk. Ia menelan air liurnya sendiri. "Papa kamu lagi sakit, sayang. Mama harus jaga papa kamu. Kamu juga harus bantuin mama untuk jaga papa."

Love is EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang