Memandang langit kelam dengan cahaya cahaya berkilauan bak berlian adalah sesuatu yang menenangkan hati.
Terutama bagi pemuda bersurai kuning cerah yang duduk diteras rumah panggung miliknya.Hatinya dirundung sedih paska kejadian di hutan tempo hari.
"Kau akan kedinginan jika terus berdiam diri disini, Naruto"
"Kenapa kau melakukannya?"
Naruto memandang pelataran belakang rumahnya.
Air matanya mengalir membasahi pipinya.Tak lama kemudian, rasa hangat menyelubungi tubuhnya.
Seorang pria berambut panjang bermata kelam bersimpuh dibelakng tubuhnya.
kedua tangannya melingkar diperutnya.Tangan itu mengelus perutnya dengan lembut untuk menenangkan gejolak panas disana.
"Kau tau benar jika kutukan ini bermula dariku. Aku harus mengakhirinya supaya desa ini kembali tenang.
Aku ingin kau hidup tenang didalamnya.
Berjalan, bergandengan tangan dengan anak kita dengan langkah ringan tanpa takut ia akan menghilang"Tangis Naruto pecah mendengar ucapan pria yang ia cintai.
Ia tak mau berpisah dengan lelaki itu."Aku mencintaimu, Naruto"
♆ ♆ ♆
Sasuke menatap kosong kobaran api biru yang melahap habis jasad sang kakak.
Ia tak habis pikir, kenapa sang kakak melakukan bunuh diri.Tak ada tanda tanda perlawanan yang ditunjukan oleh kakaknya.
Sepertinya Itachi mengeluarkan sendiri jantungnya dari tempatnya.
Terbukti dari tangannya yang berlumuran darah.Yang masih mengganggu pikirannya saat ini adalah, kemana hilangnya jantung tersebut.
Sedang disebelahnya Sakura tertawa dalam hati.
Akhirnya tujuannya tercapai untuk menjadi ratu kaum iblis.Ia tak peduli dengan keturunan yang dibangga banggakan sang suami.
Asal ia dapat hidup abadi dan cantik, ia akan melakukan apapun.Termasuk menculik anak anak dan memakan jantung dan jiwanya.
Tak ada lagi sang pengganggu.Sasuke tak mungkin melarangnya.
Asal ia hidup bahagia, calon raja iblis itu tak akan keberatan.Biasanya Itachi akan melarang kaum iblis memakan jiwa anak anak meskipun hanya sedikit.
Ia tak suka kaum iblis mempengaruhi jiwa suci mereka.Mereka hanya diperbolehkan memakan jiwa anak menuju dewasa dimana mereka sudah mampu berpikir mana yang baik dan mana yang jahat.
Sedang jiwa anak anak memang sangat baik bagi iblis yang menginginkan usia panjang.
Dan jantung mereka adalah pelengkap untuk kehidupan abadi bagi kaum iblis.Itachi tak ingin mereka melampaui batas sebagai kaum iblis dengan mengancam jiwa anak anak.
Sedang Sasuke berjalan netral diantaranya.
Ia tak peduli yang lainnya mau berbuat seperti apa, asal ia hidup bahagia dan nyaman apapun yang kaumnya lakukan.
Ia tak peduli.Ia hanya ingin memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan manusia yang tercipta dari sebagian napsu yang kaumnya ciptakan.
Manusia adalah makluk rendah yang dapat ia perlakukan layaknya binatang yang ia pelihara kemudian dikonsumsi tanpa belas kasihan.
♆ ♆ ♆
Naruto membuka kedua bola matanya saat pagi menjelang.
Ia tersenyum melihat wajah tampan kekasihnya yang terlelap.Tangannya terjulur membelai lembut pipi pria tersebut.
"Selamat pagi, Itachi"
Naruto menyapa kekasihnya dengan senyum manis yang mengembang dibibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akuma no Noroi (Kutukan Iblis)
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto. Tak ada yang menginginkan seorang pemuda yatim piatu miskin seperti Naruto di desanya. Hingga menginjak usia 18 tahun hidupnya ia masih menyendiri. Meski desanya mempunyai sebuah kutukan dari raja iblis, ia tetap tenang m...