AnN - 4

4.5K 601 46
                                    


Itachi mengepalkan kedua tangannya erat.
Hatinya hancur melihat kekasihnya menjadi korban adiknya sendiri.

Ia sudah berusaha membuat segel dengan api biru diperut Naruto, namun api itu hanya mampu menghancurkan janin jiwa Sakura.
Sedangkan milik Sasuke masih bertahan didalam sana.

Untung saja ia cepat datang sehingga janin itu belum sempat menguasai pikiran Naruto.
Ia hanya sempat menyesuaikan dengan wadah baru.

Namun kondisi Naruto tetap dalam bahanya. Lambat laun jiwa janin Sasuke akan menggerogoti pikiran Naruto dan menghancurkannya perlahan.

Jika pikiran Naruto dapat dikuasai, maka tahap selanjutnya adalah memakan habis jiwanya.
Ia tak mau Naruto pergi dengan cara mengenaskan seperti itu.

"Maafkan aku, Naruto"

Naruto tersenyum tipis mendengar gumaman Itachi.
Ia meraih tangan  Itachi yang terkepal erat diatas paha kekasihnya yang sedang bersimpuh disamping perutnya.

"Itachi, akhirnya kau menemuiku di dunia nyata"

Tak tahan melihat wajah tenang Naruto, Itachi segera menyembunyikan wajahnya diatas perut Naruto.

Air matanya menetes membasahi kulit perut Naruto.

"Aku baik baik saja"

Itachi menegakan tubuhnya kembali.
Mata kelamnya mengunci mata biru Naruto.

"Kau tahu apa yang baru saja terjadi? Itu membahayakanmu Naruto"

"Tak apa, mungkin Ia tak ingin hidup bersama hingga ajal menjemput"

Itachi sejenak terdiam. Ia harus mencari cara agar Naruto tetap hidup sampai Ia tua.
Ia ingin Naruto meninggal secara alami, bukan karena ulah kejam kaumnya.

"Jika kau mau berkorban untuk iblis lainnya, maka kau juga harus berkorban untukku"

Naruto tersenyum lebar mendengar permintaan Itachi.
Tak masalah jika ia harus berkorban demi kekasihnya itu.
Toh ia juga tak akan bertahan lebih lama lagi.

Apapun akan ia lakukan, selama ia sanggup untuk melakukannya.

Ia tahu sedikit tentang dunia iblis dari Itachi, termasuk tentang bagaimana mereka menciptakan keturunan mereka.

"Akan kulakukan sebisaku"

Itachi mencondongkan tubuhnya dan mencium kening Naruto dengan lembut.

"Apakah kau siap?"

Naruto hanya mengangguk kecil.
Pandangannya tak lepas dari gerak gerik pria berambut kelam panjang itu.

Bahkan saat Itachi sedang membuka seluruh pakaiannya, ia tetap memandang Itachi.

Meski ia tak tahu apa yang akan Itachi lakukan, tapi ia percaya pada kekasihnya itu.


Warning 18+

Skip aja kalo kurang nyaman.
Nanti ada pemberitauan end dibawah.

Piyik jangan kepo.





Itachi bersimpuh diantara paha Naruto.
Perlahan ia mencondongkan tubuhnya kedepan.
Kedua tangannya ia letakan dikedua sisi bahu Naruto.

Naruto yang merasa kurang nyaman dengan posisinya segera menekuk kedua kakinya.

Sejenak Itachi memandang wajah tenang Naruto dibawahnya sebelum ia makin menundukan wajahnya.

Ia mengecup ringan bibir Naruto beberapa kali sebelum memangutnya dengan lembut.

Dada Naruto terasa menghangat mendapat perlakuan lembut Itachi.

"Buka mulutmu Naruto"

Itachi berbicara diatas bibir Naruto dengan suara lirih, namun cukup jelas tertangkap oleh pendengaran Naruto.

Akuma no Noroi (Kutukan Iblis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang